Nothing (4)

63 12 3
                                    

Satu bulan sudah berlalu, Aku yang berpisah dengan Dara pun sudah berkali kali merasakan kesedihan yang mendalam karena semasa SMP, aku selalu mengandalkan bantuan untuk mengerjakan tugasnya dari Jeka, Dara, Mark bahkan Mario ya walaupun sebenarnya Mario berada di sekolah yang sama denganku Namun tetap saja aku merasa tak enak meminta bantuan pada Mario, bagaimana pun juga kedekatan ku dengan Mario ya karena dulu aku pacarnya Jeka.

Aku pun kini sudah tak lagi duduk bersama Jingga. Aku kembali duduk bersama Naya, karena ku rasa Jingga sangat merasa canggung ketika harus berada di dekatku.

Jingga seperti memberikan pembatas yang tinggi diantara aku dengannya, aku tak tau mengapa.

Dia dengan mudah bergaul dengan orang lain, namun berbeda ketika denganku. Dia benar-benar seperti orang cuek yang tak peduli saat bersamaku. Jadi karena aku tahu diri, aku memutuskan untuk duduk dengan Naya saja, dan Jingga, ia duduk dengan Jeje tepat di depanku

Pagi tadi, secara tiba-tiba guru MTK memberikan kita tugas yang sangat banyak, mau tak mau aku harus menyontek pada Jeje dan juga Naya, karena mereka berdua pintar.

Dan secara tiba tiba pula, setelah istirahat, guru Fisika memberikan kita ulangan. Sangat tidak jelas.

Saat kulihat soalnya pun, makin ga jelas lagi. Dengan otak pas-pasan akh berusaha menjawab pertanyaan - pertanyaan gila itu seadanya. Sisanya aku pasrahkan pada Naya dan Jeje. Untungnya dua orang itu sangat baik dan tidak perhitungan. Mereka dengan senang hati memberikan jawaban mereka padaku dan juga Jingga. Sepertinya mereka tau, aku tidak akan menjadi saingan berat bagi mereka.

Setelah satu jam berlalu, guru fisika pun mengambil paksa lembar ujian kita semua. Sialnya, tinggal satu nomor lagi yang belum aku jawab, namun bagaimana lagi. Aku dengan lesuh mengumpulkan jawabanku itu. Begitu juga dengan anak-anak lain. Mereka merasa stres dengan dunia SMA favorit yang kejam ini.

Setelah mengumpulkan kertasku, aku kembali duduk di tempatku. Di depan aku melihat Jingga yang tengah membuat vidio vlog. Ku rasa dia tengah membuat vidio sambat, dan ya betul. Di tengah-tengah itu dia mengumpat tentang fisika yang baru saja kami kerjakan. Ia juga meminta testimoni dari Jeje dan Naya serta beberapa teman-teman yang lain untuk vidionya.

Namun tunggu, dia tidak memintaku?? Padahal aku sudah menyiapkan banyak kata untuk masuk di kontennya. Tapi dia hanya melihatku sekilas, lalu memutuskan kontak mata kami.

Ah ternyata benar, Jingga memang tidak tertarik untuk berteman denganku. Lagian siapa sih yang mau berteman sama anak yang kalau istirahat cabut keluar kelas buat ketemu temen SMP nya tanpa pernah berbaur dengan teman kelas sendiri. Baiklah aku memwajarkan hal itu.

Tapi bagaimana lagi? Aku merasa kelas ini sangat tak nyaman. Seakan-akan tak menganggap kehadiran ku ini penting. Jadi yasudah lah biarkan saja.

Aku tak mau memusingkan hal itu dan memutuskan untuk keluar kelas. Menghampiri beberapa teman SMP ku yang masih akrab denganku, yaitu Cella. Namun ku lihat Cella tengah asik mengobrol dengan teman kelasnya membuatku sedikit bingung.

"Haruskah aku kesana?"

Beberapa detik berdiam diri hingga akhirnya aku memutuskan untuk kembali saja ke kelasku. Di kelas aku masih melihat Jingga yang tengah melihat vidio yang telah ia rekam lagi. Sedikit tidak peduli, aku memilih untuk menyenderkan kepalaku di meja. Menunggu bel masuk berbunyi.

Tapi pikiranku masih sangat kacau. Masa iya, Jingga benar-benar tak ingin berteman denganku? Apakah itu karena dia tengah mengira aku sedang dekat dengan cewek kelas sebelah yang juga sahabatku yaitu Sasa?

Beberapa waktu lalu memang Sasa sempat bercerita pada Jingga tentang hubunganku dengannya dulu. Apa itu alasan Jingga memutuskan untuk menjaga jarak denganku? Aku tau Jingga orangnya juga sedikit melenceng jadi pasti ia tengah menjaga perasaan supaya Sasa tidak cemburu. Tapi kan aku dan Sasa hanya dua orang yang memiliki hubungan di masa lalu.

Ah memikirkan ini sungguh menyebalkan padahal dari dulu aku bukan orang yang peduli tentang orang lain tapi kenapa sekarang begini?





*tbc

ini Sasa


ini Cella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ini Cella

Nothing Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang