Chapter 15

10 7 0
                                    

Malam pun tiba dan mereka sudah masuk ke dalam kamar masing-masing.

“ Apakah Silta tak tinggal bersama kita? ”tanya Rika kebingungan.

“ Mungkin dia sedikit terlambat.”ucap Alya.

“ Hmm kau benar juga... Irti kau sedang melamunkan apa? ”tanya Rika saat sadar bahwa IRTI sedang menatap kosong pintu kamar mereka.

Irti pun tak mendengarkan perkataan Rika yang membuat semuanya mengerutkan keningnya karena bingung.

“Irti? ”panggil Carla sembari memegang pundaknya hingga Irti tersadar.

“Ah ya?! Ada apa? Emmm aku ngantuk selamat malam semua. ”ucapnya dan langsung berbaring di kasurnya dan tertidur.

Semua yang di sana merasa bingung dengan Irti dalam pikiran mereka, mereka seperti bertanya tanya ada apa dengan Irti.

“ Ini terlihat lebih aneh lagi. ”gumam Ersia dan pergi ke kasur dan melihat ke arah apa yang tadi di tatap oleh Irti lalu menutup dirinya dengan kasur lalu tertidur.

Tengah malam pun tiba.

“ Hmm aku merindukan mereka.... ”gumam Silta dari balik pintu dengan di belakang terlihat Karina yang bersandar dan menghela nafas panjang.

“ Kau hanya akan menjadi orang lemah... Sebaiknya kita kembali aku memiliki sebuah pertemuan. ”ucap Karina.

“Baiklah... Maafkan aku. ” ucap Silta dan pergi bersama Karina.

Pagi pun tiba....

Seperti biasa kelas kembali di buka mereka masuk ke dalam dan duduk di tempat masing masing.

“Silta dia tak datang ke kamar apa dia memang benar benar tidak sekamar dengan kita lagi? ”ucap Dhyra bingung.

“ Dan anehnya dia belum masuk ke kelas, kemana dia? ”tambah Griti.

“Mungkin dia terlambat. ”ucap Ersia.

“ Emmm Ersia boleh kita bicara sebentar? ”ucap AL.

“ Baiklah.... Ayo bicara. ”ucap Ersia melihat ke arah AL dengan AL yang melihat ke arah Dhyra dan Rika dia ingin berbicara berdua saja.

“ Oh baiklah... ”berdiri dan pergi keluar kelas.

“ Kalian ingin kemana? Kelas sudah mau mulai, Guru Karina pun akan segera tiba. ”ucap Kevin.

“ Hanya sebentar kok. ”ucap AL dan melihat ke arah Ziam dengan tajam.

“ Baiklah... ”ucap Kevin dengan Ziam yang tersenyum manis.

Mereka berdua pun pergi keluar kelas.

“ Jadi apa? ”tanya Ersia.

“ Kau harus mengatakan ini ke semua teman teman perempuan karena- ”ucap AL dan belum sempat ia mengatakannya sesuatu dari kejauhan meluncur menembus dinding dan mengenai jantung AL sangat cepat hingga AL tak menyadarinya.

“ Ugh! ”Ringis AL dengan tiba tiba sebuah darah keluar dari mulutnya dan tiba tiba saja ia menghilang lebih tepatnya seperti hancur dalam sekejap menjadi debu.

“ AL!!! ”teriak Ersia kaget dan tak tahu harus apa.

Yang lain yang mendengar itu langsung keluar dari kelas bukan hanya mereka murid bangsawan lain juga ikut keluar Dengan guru guru yang berjalan untuk menuju ke kelas mereka langsung menghampiri Ersia yang sudah memegang debu dari AL.

“ Apa yang terjadi?! ” tanya Rafas dengan panik.

Ersia hanya bingung tak bisa berbicara dia dalam keadaan panik tubuhnya gemetar kebingungan apa yang terjadi itu membuat nya tak tahu harus berbuat apa.

MAGIC ACADEMY SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang