"Hai babe, how was ur day". Ucap seorang pria yang baru saja sampai di depan Zanna.
"Not bad, tapi capek banget". Ucap Zanna saat memasuki mobil nya.
"It's okay, aku paham apa yang kamu mau omongin sebenernya. Mau jalan jalan ke mana biar stress nya ilang?". Ucap nya menaruh lengan Zanna ke persneling mobil dan menggenggam nya bersamaan.
"Apart ku". Ucap Zanna ringan dan pria di samping itu terkejut sampai membuka mata nya lebar lebar.
"Dek... ke apart aku aja ya pulang nya". Ucap nya membujuk.
"No no! Kali ini kita ke apart aku". Ucap Zanna menolak.
"Lusa aku ada meeting sayang, please yaa.. yaaa sekali ajaaa". Ucap nya masih terus mencoba.
"Kamu mau selesai meeting terus malah aku gandain?". Ucap Zanna tak gentar.
"Jangan laahhhh!! Kalo nggak janji dulu tapi nya, kalo kamu nggak akan se lepas kontrol itu". Ucap Sannan mengangkat jari kelingking nya.
"Aku nggak pernah bikin janji kak.. jangan bikin aku nge langgar janji". Ucap Zanna membuat pria di samping ku menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
"Ini nggak ada jawaban lain loh selain setuju setuju aja". Ucap Sannan menatap Zanna kesal.
"Iya emang dari awal nggak ada jawaban lain sih kak". Ucap Zanna menatap Sannan yang masih mengemudikan mobil dengan damai.
Lama nya perjalanan kami tak terasa hingga kami sudah sampai di parkiran apart Zanna bersama pria yang sudah menjadi suami nya selama 1 tahun terakhir ini. Kenapa kami memiliki apart secara terpisah? Itu sudah ketentuan kami, dan kami selalu tinggal bersama di apart Sannan, jadi hari ini Zanna ingin mereka tinggal di apart nya karena ini juga hari yang berat bagi nya.
"Kamu mau mandi dulu kak?". Ucap Zanna melihat pria itu yang mengambil handuk setelah melepas sepatu dan kaus kakinya.
"Iyalah, seharian keringetan masa nggak mandi". Ia langsung berjalan ke arah kamar mandi.
"Bareng mau nggak??". Zanna mendekat ke arahnya.
"NGGAK!!! NANTI GANTIAN". Ucap nya lalu segera mengunci pintu kamar mandi nya.
"Ck pelit". Zanna menyipitkan matanya.
"Gua juga langsung mandi di kamar mandi tamu lah biar cepet". Zanna mengambil handuk dan langsung mandi di kamar mandi tamu.
■■■
Zanna keluar dari kamar mandi dengan jubah mandi nya lalu berjalan sambil meminum air mineral memasuki kamar dengan langkah hati hati, masih kosong dengan suara gemercik air dari kamar mandi di kamar nya menandakan pria itu belum selesai mandi.
"Memang dia ini anti kuman ya. Mandi sampe semua sudut pasti di jangkau". Ucap nya lalu memainkan ponsel nya.
Tak lama kunci kamar mandi berbunyi tanda pintu itu akan segera terbuka, dan benar saja pria dengan tinggi 178 cm itu keluar dengan handuk di pinggang nya.
"Tuan putri baru selesai mandi? Lama amat aku aja udah selesai dari tadi". Ucap Zanna melihat ke arah pria yang rambutnya masih meneteskan air.
"Emang aku kamu yang mandinya gebyur gebyur beres. Ck bocil jorok!". Ucap nya meledek Zanna.
Zanna berjalan menghampiri pria itu sambil membawa botol air mineral nya.
"Hmmmmm... wangi sabun nya juga beda kalo kamu yang mandi". Ucap Zanna mengendus pria itu yang sedang sibuk memilih baju.
"Dek kamu apaan sih nyeremin banget kalo kek gini". Ucap nya bergeser karena bulu kuduknya berdiri.
"Lagi ngapain kak?". Ucap nya semakin mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My subby My hubby (Clear)
Short StoryApa jadinya Jika Sannan Adhikari pria dengan tinggi 178cm dengan perawakan tegas berani memiliki rahasia yang lebih besar dari keberanian nya?