Satu adik

495 53 19
                                    

Saat kakak tak mampu menjaga sang adik.






































Meski mereka telah mendapat kabar tentang Ci Shani di rumah sakit tapi mereka tetap kehilangan semangat, kini mereka merasa ketakutan karena ancaman dari orang asing itu mulai menghantui mereka, sekarang percuma menutupi apa yang sebenarnya terjadi pada para member karena mereka melihat sendiri apa yang terjadi pada Shani.

Orang tua member pun mulai khawatir karena anaknya tidak di Izinkan untuk walau hanya sebentar, mereka bertanya ada apa dengan staff jkt yang tidak mengizinkan anak-anak nya untuk pulang.

"Kosan gue berdebu nih kalo gini caranya, datang-datang udah jadi gudang jangan-jangan" gumam Eli yang bersandar pada Sofa.

"Boneka gue idup kayanya di kosan" lanjutnya.

"Masih mending kalo cuma berdebu kalo pas balik kosan nya udah ada penghuni baru, pindah lu LI" canda Jinan.

"Ke rumah ka Jinan ya pindahnya" balas Eli.

"Enak aja! tertutup pintu nya buat lu mah"

"Ih jahat"

"Ular gue siapa yang ngasih makan ya?" kini Dey juga bertanya-tanya.

"Ular Dey pas pulang udah tinggal kulit nya doang hahah" celetuk Eli.

"Ya enggak lah, mungkin abang gue kasih makan" balas Dey mendorong bahu Eli.

"Ini kita beneran ga boleh kemana-mana nih? bosen banget, kenapa ga pindah ruangan aja, di atas ke" keluh Jesslyn.

"Emak yang satu ini ya, harus tanya ka Melody dulu Ci Jess" balas Eli.

"Yaudah minta Izin yuk ke ka Melody" ajak Anin.

"Gue ikut, boring" Jinan memilih ikut Anin.

"Hati-hati Princess Jinan" teriak Eli.

"Iye!" balas Jinan tak kalah teriaknya.

"Hati-hati juga ka Anin" teriak Eli.

Anin hanya membalas dengan tangannya memberi ok.

"Emak gue udah nanyain gue terus nih" keluh Adel.

"Bungsu keluarga sultan emang beda hemmm..." komen Eli.

"Kita mau sampai kapan kaya gini, bokap gua mau ke sini katanya buat jemput gue" lanjut Adel.

"Wah Del jangan gegabah deh" Eli sedikit panik.

"Ya terus mau sampe kapan? keluarga gue bisa ko lindungin gue ka Eli ga usah khawatir"

"Tapi Del ini tuh situasinya.."

"Udeh malah jadi ribut, kalo Adel bisa nyewa banyak bodyguard kayanya Adel bakalan aman, lu ga usah khawatir, jadi biarin aja kalo dia mau pulang, kasian dia udah tertahan di sini dalam waktu yang lama" ucap Jesslyn yang melerai.

"Di sini ga ada lagi yang tua selain gue sama senior yang lain" lanjut Jesslyn.

Eli menoleh pada Gracia, Feni dan Sisca yang menjadi senior mereka di jkt, namun mereka semua nampak lesu setelah apa yang terjadi pada Shani.

Mereka yang selalu menguatkan tiba-tiba jadi terlihat rapuh dan benar hanya Jesslyn yang juga senior dari segi umur yang kali ini masih tegar dan mampu menenangkan adik-adiknya.

"Sebaiknya tanya Ka Melody dulu deh Ci Jes" ucap Eli.

Tak lama Jinan dan Anin turun bersama ka Melody.

Teka-teki Sang Juru Kampanye (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang