5

1.7K 92 13
                                    


_____

"Nyaman ga sayang?" Granger bertanya pada bayinya.

Dia telah mendekap bayinya di dada dan membungkusnya dengan selimut tebal, berharap tidak ada penduduk kota yang bisa melihatnya.

Dia harus pergi ke pasar untuk membeli beberapa barang. Fredrinn mengunjungi tempat calon pasangannya akhir pekan ini dan minggu berikutnya, jadi Granger tidak bisa menitipkan Alicia padanya untuk beberapa waktu.

"Panas ya, maafkan aku," Granger mencium kepala bayinya dan memberikan mpeng.

Alicia menghela nafas puas dan menutup matanya saat dia mulai ngemut dengan malas.

Granger memakai sandalnya dan mengunci pondoknya, dia mulai berjalan ke kota.

Dia menutupi Alicia hanya ketika dia melangkah ke kota. Granger tidak peduli orang-orang berkata apapun tentang dirinya, tetapi jika mereka mengatakan sesuatu yang buruk tentang bayinya, dia tak segan membunuh.

Dia tidak mau masuk pasar lokal karna terlalu ramai. Jadi, dia menuju ke toko di mana dia akan membeli makanan kering dan sampo bayi beserta minyak pijat saja. Dia tidak pernah datang ke sini sebelumnya, Fredrinn yang selalu membeli perlengkapan untuk bayinya.

Granger berjalan di antara rak-rak sebentar, mencari apa yang dia butuhkan. Dia berhenti ketika sampai di bagian sampo. Ada banyak sampo bayi yang bisa dipilih dan Granger menyempatkan diri untuk mencium dan membaca formulanya.

Dia akhirnya memilih wangi strawberry.

"Bayiku akan berbau seperti strawberry," kata Granger sambil tersenyum sebelum membuka selimut dan mencium kening putrinya. "Kau berkeringat," Granger menggigit bibirnya. "Ayo cepat."

Berikutnya dia mengambil minyak, beberapa makanan kering untuk dimasak dan roti, dan berjalan ke kasir.

"Halo," Granger menyapa pria itu dengan senyuman dan meletakkan apa yang diambilnya di atas meja.

Alpha paruh baya itu hanya diam saja dan memelototi Granger di hadapannya.

"Aku tidak punya apapun untuk dijual kepada pelacur, cuih."

Syok.

Granger mundur selangkah dengan mata terbelalak. Tentu, dia adalah seorang pelacur, tetapi tidak ada yang pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya.

"A-aku akan membayar,"

Kasir itu menukik alis. "Apakah kau pikir aku menginginkan uang kotormu itu?"

Granger menelan ludah saat pandangannya kabur. Pria itu benar dan Granger seharusnya sudah terbiasa dengan perlakuan ini, tapi kenapa rasanya selalu sakit? Mengapa orang mengabaikan fakta bahwa dia hanyalah manusia? Dia juga punya perasaan dan itu sangat rapuh.

"Kau mau mati ?!"

Seseorang mendesis dan Granger mendongak, untuk melihat Alucard memelototi pria itu. Granger bergerak untuk segera meninggalkan toko tetapi tangan Alucard mencengkeramnya erat-erat, membuatnya diam di tempatnya.

Hangat menyerbu pipi Granger. Terakhir yang Granger ingat, Alucard memegang tangannya dua tahun lalu, dimana dia berpikir pria itu tidak akan pernah meninggalkannya. Tapi kenyataannya lain.

Granger berjuang melepas cengkeraman Alucard tetapi sang Alpha malah memegangnya lebih erat.

"Imperial Knight!" Pria itu berseru kaget dan membungkuk sedalam yang dia bisa. "Selamat datang Alucard!"

Granger mengerjapkan matanya saat menatap Alucard. Alucard adalah Imperial Knight? Granger tersenyum pahit sambil menunduk. Dia sekarang mengerti mengapa mereka tidak cocok satu sama lain. Alucard adalah Alpha dan salah seorang Knight ratu Silvana, dan Granger hanyalah seorang Omega biasa, tidak punya pangkat atau title. Lebih tepatnya, hanya seorang pelacur Omega.

Bonding (M-PREG) [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang