10

1.6K 97 6
                                    

_______

"Grangy, ayo berangkat," panggil Alucard saat memasuki ruangan Omega.

Sudah dua minggu sejak Granger mulai hidup dengan Alucard.

Alucard tidak pernah melakukan apapun yang Granger tidak inginkan. Dia menghormati setiap keinginannya dan menunggu dengan penuh semangat untuk menyenangkannya.

Tapi Alucard tidak bisa membiarkan Granger tinggal di dalam ruangan seperti ini lagi.

Granger menolak meninggalkan kamarnya kecuali benar-benar diperlukan. Dia tidak ingin terlihat keluar dari kompleks, mengatakan bahwa itu akan menyusahkan Alucard.

Tapi Alucard ingin menunjukkan kepada seluruh desa siapa pasangannya. Dia ingin semua orang melihat betapa sempurna, betapa cantiknya, betapa kuatnya dia.

Dan yang paling penting, dia ingin tahu jika Granger sudah mempunyai mate.

"Aku tidak mau pergi," Granger keberatan sambil meletakkan Alicia yang sedang tidur di tempat tidurnya.

"Ayolah," desak Alucard. "Kau butuh udara segar. Dan kita bisa mendapatkan apapun yang Alicia butuhkan bersama."

Granger menggigit bibirnya. Alicia  membutuhkan beberapa tisu basah serta satu set popok baru.

"… Kau saja yang beli."

Alucard memutar matanya.

"Tidak, kita akan membelinya bersama."

Merek-merek yang dipilih Alucard untuk Alicia semuanya mewah, tetapi merek-merek itu telah mengiritasi kulit sensitifnya, menyebabkan buah hatinya menangis.

"Bagaimana dengan Alicia?" Granger bertanya perlahan.

Alucard tersenyum lembut. "Jangan khawatir, aku akan meminta pelayan Omega untuk menjaganya."

"Mereka tidak akan menyakitinya, kan?"

"Tidak akan,"

"Dia anakku. Pewaris ku. Dia akan menjadi Alpha suatu hari nanti. Mereka tidak bisa menyakiti Alpha mereka."

Granger masih terlihat enggan tapi akhirnya dia mengangguk pelan.

"Oke."

"Bagus," Alucard tersenyum. "Ayo pergi."

Mengangguk, Granger mencium pipi Alicia dan meninggalkan ruangan.

Ini adalah kencan yang tidak pernah ada dalam pikiran Alucard dan dia berniat membuatnya sempurna.

"Dingin," komentar Alucard saat mereka meninggalkan kompleks.

Granger mengangguk sambil melihat sekeliling dengan hati-hati.

Memutar matanya, Alucard meraih tangan Granger dan mencium punggungnya.

"Hentikan itu. Aku ingin perhatianmu padaku."

Granger menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis.

"Tidak mau."

Granger lahir untuk mencintai Alucard. Tidak ada keraguan tentang itu.

Tapi tetap saja Alucard harus berusaha keras untuk mendapatkan cintanya.

Alucard akan mencoba memberikan segalanya untuk Granger walau nyawa sekalipun.

"Kita harus makan dulu," ujar Alucard saat mereka berjalan berdampingan, Alucard tidak pernah melepaskan tangan hangat Granger.

"Kupikir kita keluar untuk berbelanja saja," Granger mengangkat alis.

Bonding (M-PREG) [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang