Hanya butuh 10 menit perjalanan kami ke rumah om Rio. karena masuk gang, kita harus waspada takut ada warga yang lewat mobil om Rio terus ada yang melihatku.
Kini kami tiba di rumah om Rio. om Rio turun untuk membukakan gerbang depan dan pintu garasi rumahnya. mobil sengaja dimasukkan kedalam garasi supaya aku tak ketahuan oleh warga disana bahwa ada orang asing yang dibawa ke rumah om Rio.
Setelah mobil masuk ke garasi, aku disuruh turun dari mobil dan masuk bareng ke rumah om Rio. aku sedikit takut, takut ada cctv disana. kemudian, om Rio bilang kepadaku gini,
"sayang, kamu tunggu dulu di ruang tamu ya. om mau ke kamar mandi dulu sebentar"
"iya om silahkan"
sehabis itu aku duduk di kursi tamu dan mataku melihat sekeliling ruangan sana. ''bagus juga" batinku berkata begitu.
Lalu, om Rio menghampiriku dan mengajakku ke kamarnya. ya, kamar tidur dia dengan istrinya. aku hanya mengikuti om Rio saja di belakang badannya.
Sesampainya di kamar, aku melihat dengan takjub. sangat indah, make up tersusun rapih di tempat rias dan ada kamar mandi di kamarnya.Aku langsung duduk di kasurnya, dan om Rio mengunci pintu kamar. dia menghampiriku terus langsung terlentang di kasur. tanganku ditarik oleh om Rio dan aku langsung ambruk terlentang juga disana. aku hanya diam saja, tidak memberontak sama sekali. om Rio langsung memelukku dan mencium pucuk kepalaku beberapa kali. aku hanya memejamkan mata dan bersandar di dada om Rio.
"Sayang, mau langsung?" tanya om Rio
"terserah om. aku ikut aja"
"ayo sekarang, om ga sabar pengen liat nenen kamu hehe"
"iya om"
sehabis itu, om Rio langsung menyambar bibirku dan melumatnya. om Rio terus menekan lidahnya agar bisa masuk kedalam mulutku. dia menggigit kecil bibirku sehingga aku membuka mulutku. dan disaat inilah lidah dia masuk kesana dan mengabsen semua gigiku. lidahnya menari-nari di dalam sana, dan menginstruksikan agar aku melakukan hal sama yang ia lakukan. aku segera mempraktekkannya perlahan dan kami sama-sama mendapatkan kenikmatan dari lumatan itu.
kami terus melumat, tangan om Rio bergerak membuka kancing depan gamis ku. aku mendesah pada saat om Rio menekan terus bibirnya ke dalam mulutku. aku seperti kehabisan nafas, tapi sungguh nikmat. selepas kancing gamis ku terbuka semua, om Rio mencari pentil susu aku dan ingin memainkannya. om Rio memainkan pentilku dan aku mengerang kegelian.
"uhhh om, jangannn emhhh gelihhh" lirih aku.
tapi, om Rio tak memperdulikannya dan terus melakukan aksinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
pelacur syar'i (on going)
FantasyKia, sang remaja 17 tahun sholehah dan mampu membuat orang yang disekitarnya kagum. tapi, dia berhasil menyembunyikan kenakalannya. dan pada saatnya tiba, kenakalannya pun terbuka dengan sendirinya. jangan lupa dukung terus dan tunggu kelanjutan cer...