POV: KIA
Beberapa hari kemudian..
Kini tepat hari Minggu, yang mana hari ini sangat ditunggu-tunggu oleh aku dan om Rio (pantner vcs waktu itu) karena kami akan bertemu untuk pertama kalinya dan sama-sama merasakan kepuasan.
Jam 9 pagi, om Rio menghubungi aku untuk menanyakan apakah hari ini jadi bertemu atau tidak lewat telfon biasa.
"Kia sayang, hari ini jadi kan kita bertemu?" tanya om Rio kepadaku dengan nada sangat lembut
"iya om jadi dong, jam berapa mau ketemunya?"
"jam 10 gimana, sayang?"
"umm boleh, om. berarti aku siap-siap sekarang ya? terus nanti kita ketemu dimana?" tanya aku
"iya siap-siap sekarang.. dimana ya om juga bingung" lirih om sembari memikir dimana dia bisa menjemputku.
"bagaimana kalau di deket apotek saja, om? kan disebelah apotek sana suka sepi. nah nanti yg dateng duluan disana tunggu sebentar" kata aku
"serius sepi, sayang?"
"iya om ganteng" kata aku sambil memuji om Rio.
"okay, om mandi dulu ya biar wangi terus kamu mau terus peluk om hehe" dia bilang sembari cengengesan.
"ihh om mah, iya sana mandi. aku juga mau mandi"
"okey sayang"
...
20 menit lalu aku menghabiskan waktu itu untuk bersiap-siap bertemu dengan om Rio. untungnya, orang tuaku mengizinkan aku keluar dan tidak curiga sama sekali. aku keluar rumah memakai pakaian gamis dan memakai jilbab penutup dada supaya tidak ada yang curiga kepadaku. lalu, aku nunggu angkutan umum di pinggir jalan. 6 menit aku menunggu panas-panasan akhirnya ada juga yang aku tunggu.
Tak membutuhkan waktu banyak perjalanan ke tempat tujuan, akhirnya aku sampai disana. kebetulan sekali, di depan angkutan umum yang aku tumpangi ada mobil putih yang berhenti juga. aku berfikir itu mobil om Rio. aku pun bergegas menelfon om Rio, katanya memang betul itu mobilnya dan aku diperintahkan untuk langsung masuk mobil aja di kursi depan.
Lantas aku pun masuk, dan aku lihat om Rio sedang memandangiku sambil tersenyum. sangat manis. umurnya tak begitu tua, baru 30 tahun. dia awet muda karena sering berolahraga. aku memandanginya dengan takjub sekali, baru kali ini aku liat om om kampung setampan ini.
Keadaan awal pas aku masuk agak canggung, om Rio yang memutuskan untuk mengajak ngobrol terlebih dahulu.
"akhirnya kita bertemu juga ya, kia" kata om Rio
"eh iya om" balasku dengan canggung
"kamu canggung ya? jangan canggung gitu, sini tatap mata om kalau lagi bicara"
"malu ih om" lirih aku dengan menutup muka pakai tanganku sendiri
"jangan malu kia, cium dulu" kata om Rio sambil melepaskan tanganku yang menempel di muka.
Kemudian, om Rio maju mendekatiku dan mengecup pipi kananku lalu mencium bibirku sekilas.
Aku mematung di tempat, pengalaman aku pertama kali dicium oleh seorang pria asing.
Tak sampai disitu, om Rio mencium kembali bibirku dan melumat sedikit. Aku hanya merapatkan mulutku agar lidah om Rio tak masuk kedalam mulut. sontak, itu membuat om Rio ketawa.
"haha kayaknya kamu belum pernah ciuman ya. gapapa nanti om ajarkan dirumah ya jangan di mobil kurang enak" kata om Rio sambil menatapku.
"iya terserah om aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
pelacur syar'i (on going)
FantasíaKia, sang remaja 17 tahun sholehah dan mampu membuat orang yang disekitarnya kagum. tapi, dia berhasil menyembunyikan kenakalannya. dan pada saatnya tiba, kenakalannya pun terbuka dengan sendirinya. jangan lupa dukung terus dan tunggu kelanjutan cer...