Nama ku Aurel, aku adalah gadis berusia 12 tahun dan sudah tamat SD, namun aku tidak melanjutkan pendidikan ke SMP.
Aku memiliki seorang kakak laki-laki yang tidak pernah mempedulikan perasaan ku, nama nya Reza. Kak Reza punya pacar bernama Fani, dan dialah penyebab kakak tidak pernah mempedulikan perasaan ku, dan selalu membuat kami menjauh.
Sudah berapa kali aku menangis karena kakak ku, dan pacar nya itu. Ya, merekalah penyebab aku tidak masuk SMP, disaat teman-teman ku sudah masuk SMP favorit mereka masing-masing.
Tapi jauh sebelum itu, kakak ku bukanlah seperti yang sekarang. Dulu, kakak ku sangat menyayangi aku, dan selalu memberikan apa yang aku mau. Kalau mengingat momen-momen itu, aku jadi senang karena disaat itulah aku merasakan kesenangan bersama kakak ku, sebelum akhirnya dia punya pacar, dan menjauh dari ku.
Suatu hari, aku sedang membaca komik di kamar, sedangkan kak Reza sedang sibuk bersama pacar nya di kamar nya. Tiba-tiba aku lapar, tapi tidak ada lauk di rumah.
Aku pun pergi ke kamar kak Reza dan meminta uang, untuk membeli makanan sekaligus membelikan untuk kakak juga.
Diluar dugaan ku, respon kak Reza ternyata jauh berbeda.
"Elu ini, minta uang terus! Mandiri dikit bisa, gak!?" Kata kak Reza.
"Ya nih, dasar pemeras uang! Bukannya bantu kakaknya cari uang, malah minta-minta! Adik kok beban?" Kata pacar nya.
"Tapi, aku beli makanan kan untuk kakak juga?" Kata ku.
"Gak usah, gue sudah ada makanan! Sana pergi, dasar bocil pengganggu!" Kata kak Reza.
Kemudian dia mendorong ku ke luar kamar, dan langsung menutup pintu. Aku pun menangis, dan kembali ke kamar sambil menahan lapar.
"Aku kangen kakak yang dulu." Kata ku.
Yah, akhirnya aku terpaksa meminta makan ke tetangga, dan untungnya tetangga ku mau memberikan aku makanan. Tetangga ku itu bernama Maulana, aku sering memanggil nya "kak Lana".
Dia remaja laki-laki yatim piatu (sama seperti aku), tapi dia punya bisnis online sehingga dia selalu mendapat uang, dan kebutuhan hidup nya selalu tercukupi.
Saat itu, aku yang sudah kelaparan menghampiri rumah kak Lana.
"Permisi, kak Lana." Kata ku.
Kak Lana pun membuka pintu, dan melihat aku yang sudah gemetar karena kelaparan.
"Eh, Aurel? Kamu kenapa? Kok gemetar begitu? Kamu kedinginan, atau sakit, atau bagaimana?" Kata kak Lana.
"Aku lapar, kak Lana. Aku belum makan." Kata ku.
"Ya ampun, kenapa gak beli makanan? Kakak mu gak kasih uang?" Kata kak Lana.
Aku pun menangis, setelah kak Lana menanyakan itu.
"Waduh, malah menangis. Ya sudah, ayo masuk dulu, terus ceritakan semuanya pada ku, sambil makan bareng, ok?" Kata kak Lana.
Akhirnya kak Lana mengajak ku masuk kedalam rumah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tangisan Seorang Adik
General FictionNama ku Aurel, aku adalah gadis berusia 12 tahun dan sudah tamat SD, namun aku tidak melanjutkan pendidikan ke SMP. Aku memiliki seorang kakak laki-laki yang tidak pernah mempedulikan perasaan ku, nama nya Reza. Kak Reza punya pacar bernama Fani, da...