Pemanasan

454 62 24
                                    

Kondisi taman kampus siang itu cukup tenang, beberapa mahasiswa sedang ada kelas, ada yang sedang makan siang, dan ada juga yang sedang bersantai di taman kampus.

Seperti sekarang ini, setelah melewati beberapa kelas yang cukup hectic tugasnya. Duduk di bawah pohon rindang di taman kampus merupakan salah satu hal yang Minji syukuri untuk hari ini.

Minji menghirup udara segar yang bercampur dengan bau tanaman dan tanah yang sedang disiram oleh penjaga taman kampus. Ditambah dengan se-cup kopi dingin di tangannya, rasanya sudah cukup untuk merelaksasi otaknya yang seperti habis dikuras itu.

Akan lebih perfect lagi jika ia sedang bersama mood boosternya.

Pucuk dicinta ulam pun tiba.

Minji tersenyum manakala melihat seseorang yang ia sebut moodboosternya itu sedang berjalan memasuki area kampus.

Minji melambaikan tangannya pada gadis itu, senyumnya semakin lebar saat gadis itu berlari semakin mendekatinya.

"Tiati jatuh ntarr" tegurnya

Cukup menguras tenaga, lari dari pintu masuk taman ke tempat Minji berada bahkan membuat gadis itu berkeringat namun hal itu tidak membuat senyum yang ada di wajahnya luntur.

Minji menyampingkan poni yang menutupi mata gadis yang sedang mengambil nafas di sampingnya itu dengan telaten.

Setelah nafasnya sudah tidak terengah-engah gadis itu menatap Minji yang sedari tadi fokus menata dan sesekali mengelap keringatnya "Ji, gue punya surprise!" Ucapnya

"Surprise apa Hanni?" Tanya Minji

Gadis yang dipanggil Hanni itu semakin tersenyum. Sebelum akhirnya malah membuat kabar itu menjadi quiz dadakan.

"Coba tebak"

"Hal baik atau buruk nih?"

"Baik dongg"

"Quiz lo nilai tertinggi sekelas ya?"

Hanni menggeleng "Salah"

"Proposal lo di acc dosen?"

Hanni menyilangkan kedua tangannya "Tet tot"

"Wow, hal baik apa yang melebihi kemenangan di acc dosen?"

"Hehehe nyerah gak?"

"Nyerah deh, ayo apaan"

Hanni meraih tangan Minji lalu menggenggamnya erat, matanya berbinar senyum yan tak luput dari bibirnya sejak tadi. Secara natural kedua sisi bibir Minji terangkat, senyum Hanni menular, sungguh Hanni terlihat sangat menggemaskan saat ini.

"Lo tau gakk, finally gue jadian sama Jake!"

Bagai petir di siang bolong, perasaan berbunga yang tadinya ia rasakan seketika hilang.

Senyum yang menghiasi wajahnya perlahan luntur.

"H-hah?"

"Iyaa, akhirnya gue sama Jake jadian. Tadi dia confess pas makan siang"

Hilang sudah semangat Minji menjalani hari produktifnya..

SevenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang