Chapter 2 "acara perlelangan"

51 5 1
                                    

_Pete Pov_

"Hallo arm, aku mohon tolong katakan apa yang terjadi di sana tadi"
Ucapku di sambungan telepon

"Maafkan aku pete, aku tidak bisa memberitahu mu, lebih baik kau tanya kan langsung pada khun vegas"
Jawab arm yang membuat ku makin frustsi

"Hallo pete,,,, halo"
Ucap arm lagi

"Baiklah arm, aku matikan telepon nya"
Ucapku sebelum memutus sambungan telepon

Aku tidak tahu apa yang terjadi hari ini, pagi tadi vegas dan juga khun gun pergi ke rumah keluarga utama, dan tadi vegas pulang deluan di banding khun gun, khun gun baru pulang sekitar 15 menit yang lalu

Saat vegas pulang tadi dia menyuruh macau untuk mengunci pintu kamarnya dan jangan keluar, bahkan dia juga menyuruh ku untuk tetap berada di kamarku

Aku masih tidak berani keluar kamar, yang aku lihat saat vegas menyuruhku dan macau untuk masuk kekamar terpampang jelas raut ketakutan di wajahnya

Aku duduk di ujung kasur ku sambil meremas jari2ku, sudah hampir setengah jam sejak khun gun pulang, aku tidak tahu apa yang terjadi di luar sekarang

Aku hanya bisa berharap semoga tidak terjadi apa-apa pada vegas

Aku takut jika kejadian 1 tahun yang lalu terulang kembali, saat vegas memberitahu khun gun tentang hubungan kami

Khun gun memukul vegas hingga babak belur

Aku masih meremas kedua tanganku menunggu kabar dari luar sampai tiba-tiba pintu kamarku di buku

"Macau"
Ucapku begitu melihat macau yang berdiri didepan pintu kamarku

"Phi pete" ucapnya, aku bisa melihat kelopak matanya yang menahan air mata

"Ada apa macau" tanyaku aku tidak berani bergerak

"Phi vegas" ucapnya yang membuat ku segera bangkit dan langsung berlari ke arah kamar vegas, aku tidak menunggu macau menyelesaikan ucapannya

Saat sampai di kamar vegas, aku melihat kamarnya yang sangat berantakan, ada pecahan kaca di mana-mana dan yang membuat jantung ku semakin berdegup kencang saat aku melihat darah segar yang mengalir dari tangan vegas yang sedang tertidur di kasurnya

Aku keluar untuk mengambil kotak p3k yang ada di laci depan kamar vegas

Ini selalu terjadi ketika dia kehilangan kendali, dia selalu mendapatkan luka saat dia marah, ntah itu luka akibat dirinya sendiri atau luka yang dia dapat kan dari lawannya

Aku masih membersihkan darah dari luka di tangan vegas saat dia terbangun

"Tidurlah aku akan mengobati lukamu"
Ucapku tanpa melihat ke arahnya

Luka di tangannya cukup besar, tapi syukurnya tidak dalam sehingga tidak perlu di bawa kerumah sakit

"Terimakasih pete"
Ucapnya, vegas selalu saja berterimakasih setiap kali aku merawatnya

Sejak menjalani hubungan denganhya aku jadi tahu banyak hal tentang nya, ternyata dia tidak semenyeramkan seperti yang ada di bayangan-bayanganku dulu

Vegas selalu mengucapkan terimakasih dan meminta tolong saat dia akan menyuruh ku, bahkan tidak jarang dia meminta maaf kalau dia merasa sudah berlebihan kepadaku

"Lain kali jangan melukai dirimu sendiri ketika marah"
Ucapku yang jujur aku sangat khawatir padanya

"Eeeemmmm,, apa aku boleh melampiaskan nya padamu pete"
Ucapnya yang aku tahu kemana arah perkataan nya itu

Dia membantingku ke tempat tidur miliknya, dan langsung membalik kan badanku membuat ku tengkurap

Vegas menarik celana ku dengan kasar, aku bisa merasakan tangannya yang sekarang sedang meraba2 lubang milikku

third person affairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang