Ara POV
"iya sayang?" kataku pada seseorang diseberang telefon saat ini.
"kamu dimana? Aku sangat merindukanmu, kita makan siang bersama ya? Aku akan menjemputmu"
"aku masih banyak kerjaan adam, ku mohon jangan bersifat seperti anak kecil" kataku. Kalau sudah seperti ini mana bisa aku membantah, oh adam kau membuatku gila.
"ayolah sayang, aku bersungguh-sungguh aku sangat merindukanmu saat ini, tidak lama kok hanya mkan siang saja, nanti akan ku jemput"
"hm baiklah, aku tunggu di lobby ya"
"iya sayangku, I love you" katanya lembut.
"I love you too keras kepala" jawabku, telefon pun terputus. Aku pun dengan cepat membereskan dokumen dokumen yang ada di mejaku, terlambat sedikit saja pasti sudah mengomel seperti ibu kos haha, tapi aku sangat mencintainya.
Aku pun melangkah menuju lift
TING
Lift pun terbuka dan seseorang bertubuh tegap tengah menungguku disana, oh mata karyawanku itu tidak bisa di jaga, apa mereka tdk tahu bahwa aku calon tunangan adam! Ini yang aku tak suka jika adam berkunjung ke kantorku.
"hai cantik, kenapa wajahmu kau tekuk seperti itu? Pingin aku cium saja" katanya berbisik. Membuat pipi ku memerah.
What? Orang ini tdk pernah berubah selalu saja berkata sevulgar itu dikantor. "apa sih, kamu tau ini dikantor seharusnya bisa kau jaga mulutmu itu" kataku dengan nada kesal. "hahaha ayolah aku hanya bercanda, ada apa dengamu? Apakah kau dating bulan?"
Oh tidak, pertanyaan macam apa itu. Kurasa adam benar gara gara dia ke kantor aku jadi mendadak datang bulan. "hey sayang? Apa kau baik baik saja?". Oh tidak lagi lagi aku melamun, "aku tdk apa apa" jawabku.
Aku dan adam memasuki Ferrari enzo miliknya, entahlah mobil yang keberapa lagi yang dia bwa. Dia membukakan pintu untukku, oh sungguh manis sekali kekasihku ini.
"sayang" tegurnya pdaku. "kenapa" jawabku ketus.
"kamu kenapa sih cemberut gitu, aku gemes nih" katanya padaku dengan tatapan yang masih mengarah ke depan. "menurutmu? Dengan semua mata wanita seakan menelanjangimu, itu membuatku senang tuan?" kataku ketus. Aku melihatnya hanya cengengesan saja, "ayolah sayang, mereka begitu karna ketampananku".
Mulai lagi kan tingkat kepedeannya ya ampun kumat lagi. "tapi, wanita mana yang senang jika calon tunangannya dilihat seperti itu? Kamu menyebalkan" jawabku ketus, "sudahlah turunkan aku disini, makan siangku jadi hancur gara2 kamu!" lanjutku.
Adam memberhentikan mobilnya dan menatap lembut kearahku.
Adam mengambil tanganku dengan lembut dan mengecup punggung tanganku
"hey dengar sayang, aku hanya bercanda, aku sangat mencintaimu, melebihi cintaku kepda driku sendiri, biarkan saja mereka menatapku begitu, yang terpenting adalah kamu yang ada dalam hatiku" jawabnya lembut. Aku hanya bisa diam saja jika dia sudah berkata seperti ini, akupun langsung memeluknya, memeluknya dengan erat, adam pun membalas pelukanku. Tiba2 terdengar bunyi klakson dari belakang,
"hey kamu dengar tidak, mereka menyuruhmu untuk berjalan, lampu sudah hijau" kataku padanya.
"biarkan saja mereka, mungkin iri kepadaku karena seorang peri cantik ada di dalam mobilku" jawabnya santai. Ya! Kurasa pipiku sudah merah saat ini, oh adam bisa saja dia meluluhkan hatiku.
Kami tiba di restaurant italia, restaurant favoritku dan adam, kami selalu saja makan siang disini. Adam pun membukakan pintu mobil untukku dan akupun turun, adam mengambil tanganku dan langsung dipautkan dengan jari2nya, yaa aku yakin orang2 yang melihat aku dan adam pasti akan merasa iri.
Kami pun duduk di tempat biasa karena sudah di booking oleh adam, aku memesan makananku dan adam.
"ara, aku ingin segera bertunangan denganmu, aku tdk mau berpacaran seperti ini, kita sudah sama2 dewasa, kita bukan ABG lagi, kamu taukan aku sangat mencintaimu, dan kaupun begitu" katanya padaku dengan lembut
Apa aku tdk salah dengar dengan perkataan adam? Memang tdk salah karna ini bukan pertama kalinya dia mengatakan seperti ini padaku, aku bingung harus menjawab apa, aku sangat mencintainya tetapi aku takut jika akan pergi meninggalkannya suatu saat nanti, dan aku tak ingin adam kecewa terhadapku, ya adam tdk tau mengenai penyakit yang aku alami, aku memiliki penyakit kanker lambung, aku sudah lama mengidap penyakit ini tapi tak ada satupun orang yg tau kecuali anthea adikku.
"sayang"
"sayang hey"
"ara"
"em, I iya?" jawabku gugup.
"kamu knp lagi? Apa ada yg salah dengan perkataanku tadi?" Tanya adam padaku.
"tdk, tdk ada yg salah, hm bagaimana nanti kita liat kedepannya ya" jawabku lembut sambil mengusap punggung tangannya. Ku harap dia tdk marah padaku
"baiklah, aku akan menunggumu" jawabnya,
"Permisi ini pesanannya" kata pelayan sopan
"terima kasih ya mba" jawabku
"silahkan dinikmati, saya permisi dulu" kata pelayan sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SORRY
RomanceBantu aku melupakanmu, maka secara perlahan aku akan pergi dari hidupmu selamanya, sorry