Chapter 3

41 4 5
                                    

Masih di hari yang sama. Kita akan lihat apa yang sering di alami Luffy saat sendirian di kosannya

20:15
Malam yang tenang di kosan Luffy. Setelah pulang tadi sore ia membersihkan diri dan menyiapkan bahan makanan untuk dimasak buat makan malam. Waktu terus berlalu solat Magrib dan Ishaq sudah ia laksanakan, sekarang ia sedang menikmati cemilan malam sambil telfonan/video call dengan kakak-kakaknya.

"Kau kesurupan lagi Luffy!!" ucap dari lawan bicara

"Ya.... Begitu lah" jawab Luffy malas

"Kenapa kau ijinkan Demit itu meminjam tubuhmu Luffy? "

"Gak! Dari awal aku dah nolak tapi dia-nya maksa, Ace. Habis itu dia ngasih memorinya yang bikin geli" Luffy gak sengaja keceplosan bicara soal memori dari si Demit

"Ha? Memangnya apa yang kau liat?" Sabo

"Dia itu salah satu pegawai di Diskotik, terus diperkosa sampek hamil dan........... bunuh diri"

"SERIUS FFY, DIA NGASIH INGETAN KEK GITU!!!" teriak Ace dan Sabo bersama

"Ugh..... Iya dan menjauhlah dari spikernya. Kuping ku sakit" Luffy menjauh kan ponselnya. Sepertinya malam ini ia akan dapat ceramah ala ustadz dari kakaknya.

'Harusnya tadi tak gw bahas'
.
.
.
.
.
23:45

Malam yang sunyi hanya ada suara jangkrik yang sedang bernyanyi untuk menarik pasangan, suara dari para burung-burung juga memeriahkan malam yang sunyi jadi sedikit menenangkan dengan paduan suara tersebut.

*tuk*

*tuk*

*tuk*

Tapi tidak dengan keadaan kosan remaja satu ini, interaksi dari mahluk dimensi lain mulai menunjukkan eksistensinya.

*tuk*

*tuk*

*tuk*

'Um!?, mulai lagi dah, ogah ngeladenin ah, mending turu meneh'

Sudah sekitar 2 menit suara ketukan itu dimulai. Karena sudah hapal dengan apa yang akan terjadi, Luffy memilih untuk mengabaikan suara itu. Kalau di notif dan di samperin dah jelas kalau bakal ada yang muncul, bukan maling dan bukan manusia yang pasti dah jelaskan 'Demit'. Jadi lebih baik abaikan, biar lah mahluk itu terus mengganggu, selama bukan fisik masih bisa di abaikan.

*kret......*

Bagus, mungkin setannya juga emosi karena merasa di abaikan. membuka pintu kamar Luffy perlahan kemudian ada hembusan angin yang masuk kedalam seperti ada seseorang yang masuk, hawa di kamar Luffy berubah seketika, yang tadinya dingin karena angin malam yang masuk dari sela-sela lubang yang ada di atas jendela kamar, sekarang berubah dan di tambah dengan bau tak sedap lebih tepatnya bau busuk dan amis darah yang sepertinya bau itu hanya berputar di dalam kamar saja.

"Dek Luffy~"

'Gak dengar, gak dengar, Robbi a'uudzubika min hamazaatisy-syayaathiin wa a'udzubika robbi ayyahdhuruun.'

(Artinya: “Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan, dan aku berlindung kepada Engkau ya Tuhanku, agar mereka tidak mendekati aku.”)

Karena gak tau surat nya apa, jadinya goggle, ternyata ada :)

Do'a terus dibaca dalam hati oleh Luffy agar mahluk itu pergi untuk kesekian kalinya.

Inilah yang selalu ia alamin setiap  mendekati tengah malam, pasti interaksi dari mahluk dimensi lain itu akan mulai dari membunyikan benda-benda atau menggeser perabotan, itu masih ia atasi dengan mengabaikannya tapi kalau sudah mulai masuk ke kamar dan memanggilnya ia tidak bisa tidak panik. Karena entah apa yang akan Demit itu lakukan.

✡︎☪︎𝕭𝖎𝖘𝖆 𝕸𝖊𝖑𝖎𝖍𝖆𝖙☪︎✡︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang