0.6👻

5.2K 515 99
                                    

Ramein yukkk komenan nya🥰

.
.
.

Jisung mendengus saat dirinya mau tidak mau membawa si Kunti Arshu untuk menemui Chenle dengan iming-iming ingin berkenalan dengan nya.

Awalnya Jisung menolak dan melarang, tapi Kunti itu tidak berhenti merengek dan menangis, Jisung sedikit jengah dan memilih untuk menuruti permintaan kunti itu dengan syarat kalau dia tidak boleh menjahili Chenle atau menakut-nakuti pemuda manis itu.

"Chenleee kau dimana? Chenleeee? Chenleeee" panggil Jisung dengan sedikit berteriak sebab tidak menemukan keberadaan Chenle saat ini dikamar.

"Mungkin dia sedang makan" bisik Arshu yang berada di belakang Jisung.

"Tidak mungkin, ini sudah malam. Mana mau anak itu makan malam, takut gendut alasan nya. Seperti nya dia dikamar mandi" kata Jisung yang sudah tau kalau Chenle emang membatasi waktu makan nya, yaitu di malam hari pemuda itu tidak akan mau memakan apapun lagi.

"Heumm jadi semakin yakin lebih bagusan badan ku, aku kurus ramping" gumam Arshu yang bangga

"Iya" balas Jisung seketika

Hal itu membuat Arshu tersenyum menatap kearah Jisung dengan pandangan terharu.

"Tapi sayang ada bolong nya" sambung Jisung kembali

Hal itu membuat Arshu cemberut seketika, "Jangan body shaming dongg" saut Arshu

"Jika kau ingin tau, dulu saat aku masih hidup tubuhku tidak ada bolong nya dan selalu diidam-idamkan para wanita diluar sana" ucap Arshu kemudian

"Tapi sebab insiden kecelakaan itu membuat perut ku jadi bolong karena tertusuk batang pohon runcing dimana tempat ku terlempar karena tertabrak itu" sambung Arshu kembali dengan berdecak.

"Dulu badan ku bagus dan cantik tau." kata Arshu lagi

"Ya kan itu dulu, sekarang sudah beda. Sudah mending kau diam, tunggu sampai Chenle kembali kesini, setelah itu kau pergilah ke rumah mu di pohon itu" kata Jisung yang langsung menjawab

"Yeuuu, tidak bisa kah aku tinggal dan tidur dikamar ini juga? Kamar nya sangat nyaman dan bagus woahh lihat lampu ituuu" ucap Arshu yang malah ingin tinggal dan tidur dikamar Chenle.

Tak lama netra nya pun melihat kearah lampu warna warni yang ada di sudut kamar Chenle, ya seperti tempat bersantai. Disana juga ada kursi untuk membaca buku, kamar Chenle memang sangat aesthetic. Siapapun yang masuk ke kamar ini, dijamin akan sangat betah.

"Wah wah lampu apa ini? Kenapa kecil kecil dan panjang melingkar seperti ini? Perasaan dulu saat aku masih hidup tidak ada lampu yang panjang seperti ini? Dan warna warni lagi, setau ku warna lampu itu hanya dua yaitu putih dan kuning ke orenan, kenapa jaman sekarang ada lampu yang warna hijau ungu merah?" celoteh Arshu dengan wajah yang masih menatap kagum lampu-lampu itu.

"Dan kerennya lagi lampu ini berkedip-kedip, perasaan lampu dirumah ku dulu tidak ada yang seperti ini kedap kedip nya, mereka pasti selalu menyala terang, kalau pun mati berarti itu tanda nya lampu nya putus dan perlu diganti" sambung Arshu lagi.

Jisung menatap datar kearah Arshu yang memang terlihat sangat kuno, ya tidak bisa dipungkiri kalau Kunti satu itu hidupnya jauh dari jaman sekarang, bisa dibilang dia meninggal saat masih remaja seperti sekarang. Jadi maklum kalau ia seperti ketinggalan jaman melihat ini semua.

"Jisung, ini keren bukan? Apakah hanya Chenle yang punya lampu seperti ini? Kalau iya, wah tidak bisa dipungkiri pasti orang tua nya adalah pemimpin kerajaan di negara ini. Kau tau pemimpin ku dulu sangat ditakuti dengan rakyat nya, kalau mereka berbuat kesalahan maka detik itu juga kepala mereka bakal dipenggal langsung" kata Arshu sembari berceloteh menceritakan kehidupan masa dahulu nya.

Different World || JICHEN🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang