CITRAPATA 11

239 32 5
                                    

..

Enam Hari Kemudian

Sudah tiga hari mereka berada di kota yang penuh dengan keunikan serta kenangan terutama untuk Tante Anna dan Jenny. Dua hari yang penuh kebahagian untuk semua baik Tante Anna, Jenny, Amel, Sari, Laura dan ketiga anak kecil perempuan itu. Mereka benar-benar menggunakan waktu untuk mengunjungi berbagai tempat wisata di Yogyakarta.

Namun sayangnya, kebahagian itu hanya sesaat dan akan hilang esok hari. Karena hari ini adalah hari terakhir mereka berada di kota yang memiliki julukan Kota Istimewa itu.

Pagi ini pukul 06:00, Amel, Jenny dan Tante Anna sudah terlihat berada didalam mobil, karena Jenny dan Amel ingin mengantar Tante Anna untuk bertemu dengan Theo. Perjalanan yang ditempuh dari apartement memerlukan waktu 40 menit untuk sampai ditempat.

Jenny memasukin kawasan yang hening dan sepi itu, ia memarkirkan mobil.

" Kalian tunggu disini atau ikut?" tanya Tante Anna

" Ikut tan, Jenny rindu juga dengan om" sahut Jenny

" Amel boleh ikut tan?"

Tante Anna menggangguk. " Tentu, silahkan"

Mereka bertiga keluar dari mobil. Jenny tak lupa mengambil oleh-oleh dari bagasi. Dua kresek hitam Jenny bawa bersama mereka.

Wajah Tante Anna sudah tersenyum manis saat langkah demi langkahnya menaiki anak tangga itu semakin membuatnya dekat dengan Theo. Langkah itu semakin dekat dan akhirnya berhenti tepat didepan sebuah makam.

Amel menatap ukiran nama Theo Aakash Anand di batu nisan itu.

Tante Anna bertumpu disamping makam lalu memeluk batu nisan itu sangat erat. " Aku kembali" ucapnya.

" Om, Ini Je. Senang bisa kembali disini" Jenny ikut duduk disamping makam yang berhadapan dengan Tante Anna.

" Om, Je dan Tante Anna kesini tidak bersama Ai tapi kali ini Jenny membawa seseorang yang berhasil mengisi dunia Je. Namanya Amelia" Jenny menoleh pada Amel. " Sayang sini"

Amel berjongkok disamping Jenny. " Hallo om, saya Amel. Senang diperkenankan ikut kesini"

Setelah monolog terjadi dari ketiganya, mereka akhirnya mulai menaburkan bunga diatas makam lalu tak lupa mereka memanjatkan doa untuk Om Theo.

Beberapa menit berlalu. Amel dan Jenny yang sudah selesai akhirnya berdiri.

" Je, Mel, boleh tolong tinggal tante disini sendiri dulu? Tante ingin menghabiskan sedikit waktu lagi bersamanya"

" Iya tante bisa. Kalau gitu Je dan Amel tunggu dibawah ya" ucap Jenny

" Sepuluh menit tante akan susul"

" Tidak perlu cepat-cepat, kami akan tunggu bawah tan"

Jenny menggandeng Amel untuk melangkah menjauh dari makam dan menuju ke mobil yang diparkir dibawah.

Langkah mereka berhenti didepan mobil.

Pandangan Amel mengarah keatas, dimana ia bisa dengan jelas melihat Tante Anna yang masih terus memeluk batu nisan itu dengan erat.

" Tante Anna mengajarkan aku arti kata setia"

Kalimat Jenny itu membawa Amel menatapnya.

" Dia adalah Om Theo, suaminya Tante Anna. Mereka kenal semenjak SD. Dan Om Theo adalah orang yang paling berjasa untuk hidup ku dan Jaide. Beliau lah yang mengangkat kami jadi anak dan mencintai kami layaknya anak kandung mereka" ucap Jenny

CITRAPATAWhere stories live. Discover now