" Aku mandi duluan ya.." ucap Amel sambil mengarah ke kamar mandi
" Bareng..."
Jenny langsung menggendong Amel masuk kedalam kamar mandi..
Brakkk..
Pintu tertutup.
" Jen..??"
Jenny menurunkan Amel. Ia menatap wanita didepannya itu. " Boleh?"
Wanita itu mengalungkan tangnya pada leher Jenny. " Boleh apa si?" tanya Amel meledek.
" Ihh pake nanya"
Amel berbisik. " Kamu mau?"
" Mau.."
Muachh..
Muachh..
Amel menciumi seluruh wajah Jenny. Hingga pemberhentian akhirnya ada pada bibir Jenny.
Cupp.
Jenny dengan senang hati menerima ciuman itu. Ciuman itu kini berubah menjadi lumatan. Kedua nya kini sudah benar-benar dibawah kendali nafsu mereka. Jenny terus menekan tengkuk Amel untuk memperdalam ciumannya.
" Eemm.."
Amel menurunkan ciumannya. Ia kini mencium leher Jenny, sesekali ia menghisap dengan rakus leher Jenny hingga meninggalkan jejak disana. Setelah merasa puas bermain dileher, Amel menarik wajahnya kebelakang.
Wanita itu menarik keatas kaos yang Jenny pakai lalu membuangnya asal, begitu juga ikatan bra Jenny yang ia lepas lalu ia lempar kesembarang arah. Hingga kini kedua payudara Jenny berhasil menjadi pemandangan Amel.
" Ssshh. Emm"
Desahan terdengar dari Jenny saat Amel mulai meremas kedua payudara itu. Amel terus bermain disana. Kini giliran mulutnya beraksi. Ia mulai menjilat, dan menghisap payudara Jenny.
" Emm.. Ahh, yes mommy"
Amel semakin menggila mendengar ocehan Jenny. Ia segera melepas celana panjang dan celana dalam Jenny lalu ia berlutut didepan. Amel menarik kaki kiri Jenny diatas pundaknya.
" Ehmmm.."
Amel mulai memainkan lidahnya pada vagina Jenny. Bak menjilat es krim, lidah itu bermain dengan lincah di bibir vagina Jenny.
" Ahhhh.. Yes mommy.." desah Jenny
Jenny semakin tak bisa menyeimbangkan tubuhnya hingga ia bersandar pada dinding kamar mandi. Amel mulai memasukan lidahnya pada vagina Jenny. Wanita itu mulai memajukan kepalanya.
" Ahh.."
" Emm.. Aa.. "
" Yess.. mommy keep doing. Aaahhhh enak"
Jenny mengacak-acak rambut Amel saat merasakan lidah Amel yang hangat masuk kedalamnya.
Namun saat mereka asik dengan permainan itu, dering telpon Jenny berbunyi.
" Ahhh.. Mel, telpon.."
Amel yang tidak memperdulikan Jenny karena ia tak mau permainannya terganggu. Ia terus menggerakan lidahnya semakin cepat.
" Aaaaahhh.. Mel.."
Desahan Jenny terus terdengar bersahutan dengan dering telpon yang masih terus berbunyi.
" Faster Mel.. Faster please.. Ahhh.."
Amel semakin mempercepat permainan lidahnya. Hingga tak lama tubuh Jenny bergetar dan cairan hangat keluar dari tubuhnya.
YOU ARE READING
CITRAPATA
RomanceSetelah 7 tahun, Jenny dan Amel kembali bertemu dengan kondisi yang sangat berbeda. Citrapata hidup menggariskan Jenny dan Amel bertemu untuk kembali menulis pada Alinea pertama segala kisah dari lembaran hidup mereka. Akankah Alinea pertama itu me...