6. malu

347 27 0
                                    

0:00 ───|────── 0:06
.
.
.
.
.
.
.
.
❜❜i don't know about him❜❜
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
❛ ━━・❪ ❁ ❫ ・━━ ❜

Sepasang kekasih itu saling menggenggam tangan dengan erat, takut kehilangan satu sama lain kala melewati ribuan manusia pemburu diskon yang berlalu lalang disana

Genggaman tangan toge membuat (name) meleleh, tangannya begitu besar dan kekar berbanding terbalik dengan tangan lentik (name)

Senyum terukir di balik masker toge merasakan tangannya melingkar lembut di jari sang istri. Ini sebuah kemajuan besar untuk dirinya

Tanpa di sadari beberapa pasang mata memperhatikan mereka yang saling menggenggam tangan dengan sedikit cekikikan

Dari balik tembok, tumpukan wajah menatap ke arah mereka, dengan itatori yang ada di tumpukan paling bawah

"Astaga kakakmu sangat payah" ucap si surai putih

"Dia payah, harusnya Langsung di cium" lanjut surai pink dengan tato

"Kalian lebih payah, cepat selesaikan ini" Sarkas si rambut hitam

"Hidoi yo Megumi - Chan"

"Jijik anjeng"

Oke lupakan mereka dan kembali pada pasangan kasmaran kita

(Name) melihat rak buku dengan binar terang, tangannya terulur mengambil salah satu karya sastra yang abadi dalam tulisan penuh makna

Mata ungu sang Adam terus menatapi berlahan jiwanya yang sedang asik melihat ribuan buku yang terpajang di rak toko

"Astaga dia sangat menggemaskan" batin toge

Mata (name) melotot setelah melihat label harga buku yang dia sentuh, astaga harganya cukup untuk makan seminggu, tangannya meletakkan buku itu kembali ke rak dengan hati - hati, takut jika buku itu rusak maka ia harus menggantinya

Kening toge berkerut, kenapa istrinya meletakkan buku itu lagi padahal sudah terlihat jelas jika sangat menginginkan buku itu

"Takana"

(Name) jelas binggung, dia itu mana tau tentang kelainan suaminya ini, dara manis ini mengira jika suaminya sedang mengejeknya, apalagi dengan aksa ungu yang seakan tidak ingin menoleh padanya karena dirinya adalah sesuatu yang hina

Suara gaduh menggalihkan ekstensi mereka, empat anak Adam sedang berkelahi layaknya ayam yang diadu satu sama lain. Mereka tidak lain adalah ayah dan saudara mereka

Bagaimana dara muda, mereka berkelahi saling Jambak rambut satu sama lain, mencaci dengan ribuan kata kotor yang tak terpikirkan

"ALBINO SIALAN, RAMBUT GUE BISA BOTAK"

"KALIAN ANAK SETAN, BISANYA NGEREOG MULU"

"WOI RAMBUT GUE RONTOK, GUE KAGAK MAU BOTAK"

"DIEM LO SEMUA, ASAL LO TAU YA DEK, GUE MALU"

toge menggeleng kepalanya malu melihat kelakuan keluarganya, jemarinya mengengam lembut tangan kecil sang istri

Tangan satunya mengeluarkan ponsel, menulis kata agar sang istri mengerti apa yang dia katakan, jemarinya mengetik kalimat singkat di ponselnya sebelum akhirnya memperlihatkan isi pikirannya

"Ayo pergi, biarkan saja mereka"

(Name) mengangguk sebagai jawaban, dirinya pasrah dengan ajakan toga karena sebenarnya dia juga malu dengan kelakuan mereka berempat

.......

Tangan (name) dengan erat memeluk tubuh sang suami, kala mereka berdua membelah jalanan kota dengan motor.

Toge tak henti - hentinya tersenyum senang merasakan sentuhan sang istri padanya, sungguh dia tidak akan merasakan penyesalan jika dia mati setelah mencium bibir manis istrinya

inumaki toge WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang