7. dia

317 20 0
                                    

0:00 ───|────── 0:07
.
.
.
.
.
.
.
.
❜❜I guess I'll try for him ❜❜
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
❛ ━━・❪ ❁ ❫ ・━━ ❜

(Name) terus berada di kamar nobara sejak kepulangannya bersama toge, ini membuat seluruh kediaman gempar

Ribuan pertanyaan dilayangkan oleh adik ipar dan kakak iparnya, mereka sudah menyiapkan nama untuk bayi (name). tunggu, itu terlalu cepat bukan ?!

(Name) menghela nafas untuk kesekian kalinya untuk pertanyaan yang sama, dia lelah diberikan pertanyaan itu, memang kenapa jika di pulang dengan suaminya ?, Meskipun dia tidak yakin akan hubungan status mereka tapi secara hukum mereka adalah suami istri. Bukan ?

Pintu kamar dibuka tanpa permisi, seorang pemuda dengan surai albino masuk begitu saja, melempar diri begitu saja di atas ranjang milik sang dara

Nobara menjambak rambut gojo kesal , bisa - bisanya ayahnya datang tanpa permisi ke kamar putrinya "Ngapain kesini anjiir ?, Ini girl time" ucap nobara Sarkas

Wajah gojo bersinar, senyum tak luput dari wajah tampannya "Ingin tau apa yang dibicarakan oleh anak dan menantuku" ucap gojo tanpa dosa

"No" ucap nobara cepat, gojo berkerut, bibirnya cemberut setelah mendengar penuturan sang anak, sungguh nobara sangat jijik dengan sang ayah sekarang

Anak kurang adab memang

Bibir gojo monyong layaknya bebek, tidak suka dia di usir begitu saja "Ayolah, jangan begitu kasar dengan ayahmu sendiri" bujuk gojo

Sungguh gojo iri dengan temannya, yang begitu dekat dengan anak gadisnya. Suguru begitu dekat dengan dua anak gadisnya, berbanding terbalik dengan dirinya yang terus di usir keluar oleh sang putri dan menantunya

"Ayolah, aku juga ingin tau" mohonnya

Wajahnya di buat sememelas mungkin, berharap hati dingin sang putri tergerak melihat raut wajah anak anjing yang dia buat

Namun nihil wajah ayu sang dara tetap sama, memandang sang ayah sekarang tatapan jijik

Perlahan-lahan keinginan gojo pupus seperti harapan pada gepeng yang tidak pernah nyata, langkahnya gontai menuju keluar kamar, pura - pura menghormati keinginan sang putri

Nobara menghembuskan nafas, frustasi dengan semua itu, dirinya sungguh bisa mati muda melihat kelakuan ayahnya yang minus dan lupa umur

Nobara kembali mendekati Kakak iparnya, menghilangkan rasa kesalnya "Menyebalkan" ucap nobara

"Meskipun begitu dia ayahmu" jawab Rika

"Dia lebih mirip kiko" jawab nobara tanpa dosa

Mereka bertiga tertawa mendengar lelucon mereka sendiri. Setelah pembahasan berat itu kini mereka menjadi maskeran bareng dan mendandani (name) dengan sesuatu yang manis

...........

Toge kembali pulang setelah selesai mengerjakan tugas kelompok di rumah temannya. Sedikit sepi di rumah, para pelayan sibuk dengan tugasnya sedangkan para saudaranya sibuk entah melakukan apa - kecuali sukuna yang pastinya sedang main wanita entah dimana

Biji magnetanya menyusuri kamarnya yang kini sepi, biasanya sang istri akan sibuk membaca sesuatu di kasur mereka. Daksanya direbahkan di atas kasur dengan lelah, pinggangnya sakit setelah seharian menerima beban berat

Pikirannya masih melayang memikirkan sang istri, sebentar lagi perayaan ulang tahun (name), dirinya binggung harus memberikan apa

"Kuharap aku bisa membaca pikiran seseorang" batinnya lelah dan tertidur

Dalam mimpi sekalipun dia selalu membayangkan sang istri, melepaskan semua batasan jiwa hingga menyatukan dua raga

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

inumaki toge WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang