Bab 8 ~ Kecurigaan Douma

704 55 16
                                    

Dilarang keras menjiplak karya ini. Ketahuan menjiplak atau copy paste? Karma otw for you!

Hai guys boleh minta votenya? Biar author tambah semangat ehe. Arigatou:33

♡♡♡

Semenjak mereka menjadi sepasang kekasih tentu mempunyai nama panggilan untuk masing-masing. Biasanya orang akan memanggil kekasihnya dengan sebutan 'sayang' atau 'yaang'

Tapi Kokushibo berbeda. Ia memanggil gadisnya dengan sebutan bocah, padahal ia sudah berumur tujuh belas tahun. Apa alasannya? Karena kata 'sayang' itu menjijikkan, dan lagi pula tubuh Fuji sangatlah mungil.

Ingin rasanya Kokushibo angkat tubuh mungil itu kemudian menaruhnya ke atas pohon. Supaya gak bisa turun.

"Ko-kun turunkan aku dong ayo lahh", rengek Fuji.

Gadis itu ditaruh oleh sang kekasih di dahan pohon yang cukup tinggi. Sang kekasih hanya tertawa melihat gadisnya merengek-rengek.

"Gak mau. Hayoloh nanti bakalan ada iblis lain yang datang terus....
Ngap, makan kamu", Kokushibo memasang wajah seram, Fuji yang melihatnya tentu bertambah takut.

"Ihh gak mauuu. Ayo cepat turunkan aku Ko-kun", mata Fuji mulai berair.

"Hahaha resiko kau bertubuh mungil. Makanya tumbuh tuh ke atas", ejek si mata enam.

Entah kenapa seperti puas saja mengerjai Fuji hingga mata gadis itu berkaca-kaca, bahkan sampai nangis sekalipun. Memang begitu ya cowok, suka jahilin ceweknya sampai nangis.

"Kalau kau tidak mau menurunkanku, aku akan turun sendiri", kata Fuji.

"Memangnya bisa? Jaraknya jauh lho. Kalau kau nekat turun ke bawah, kau bisa mati bocah. Atau kemungkinan kau akan terluka parah dan menjadi santapanku malam ini", Kokushibo menyeringai.

"Bodoamat. Makan, makan aja", Fuji bersiap untuk turun.

"Bocah ini nekat juga", batin Kokushibo. Pria iblis itu mulai serius karena melihat Fuji yang bersiap-siap untuk turun.

"Aku turun ya? Kau menyebalkan Ko-kun."

"Hei bocah jangan nekat! Kau bisa terluka jika kau turun", Kokushibo memperingati.

"Satu...."

"Fuji jangan nekat!"

"Dua"

"Ti-gaaaaa"

Benar dugaan Kokushibo, kekasihnya itu nekat turun sendiri dari dahan pohon yang tinggi. Dengan cepat ia langsung melompat untuk menangkap gadisnya.

Hap

Brug

Mereka mendarat dengan selamat. Perlahan Fuji membuka matanya.

"Kita selamat yeayyy", Fuji senang ternyata sang kekasih menangkapnya. Tentu itu tandanya sang kekasih peduli.

Kokushibo menangkup pipi gadisnya, "sudah ku bilang jangan nekat turun sendiri. Untung aku ini iblis jadi bisa menangkapmu."

"Habisnya kau jahil sekali.... aku tidak suka Koku-san! Katanya kau mau membuatku senang. Mana? Nyatanya kau sering membuatku menangis karena dijahili olehmu", Fuji mulai menangis di pelukan kekasihnya.

"Kau jahat!"

Kokushibo membiarkan 'bocah'nya menangis di pelukannya. Sepertinya Kokushibo cukup keterlaluan kali ini. Ia hampir saja mencelakai sang kekasih.

"Hiksss.. aku tidak suka Koku-san! Kau tau aku benci ketinggian"

Kokushibo hanya diam tak bergeming. Membiarkan wanitanya memarahi dirinya. Jujur, baru kali ini ada seorang manusia yang memarahinya tanpa berakhir dibunuh oleh pria iblis itu. Apalagi mengingat Kokushibo adalah uppermoon pertama. Jangankan memarahi, manusi biasa mengobrol dengannya saja takut.

Kokushibo Loves YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang