Dilarang keras menjiplak karya ini. Ketahuan menjiplak atau copy paste? Karma otw for you!
Hai guys boleh minta votenya? Biar author tambah semangat ehe. Arigatou:33
♡♡♡
Keberuntungan berpihak pada Fuji. Gadis bersurai hijau pink itu menyuruhnya untuk masuk ke dalam. "Tenang saja nona, biar aku yang lawan iblis itu", ucapnya sambil tersenyum.
Dengan lihai ia membantai dua iblis yang mengejar Fuji. Gadis itu dibuat takjub dengan pedang sang hashira yang terlihat lentur. Hanya sat set sat set, dua iblis itu terbantai. Tepat matahari terbit, dua iblis itu hangus menjadi abu.
"Iblis kroco sok keras", ejeknya.
"Aku Kanroji Mitsuri tapi panggil Mitsuri saja", ucapnya seraya mengulurkan tangan.
"Nakamura Fuji", balasnya.
"Nee Fuji-chan bisa kah kau ceritakan bagaimana kau dikejar oleh dua iblis itu?", tanya Mitsuri khawatir.
Fuji menceritakan saat dirinya tertidur, terdengar berisik-berisik dari luar. Ketika ia keluar, paman dan bibinya sudah tewas dihabisi dua iblis biadab itu. Karena sudah ketahuan olehnya, ia dikejar oleh mereka dan berakhir bertemu Mitsuri.
"Aku sudah tidak punya orang tua lagi. Mereka sepertinya dibunuh oleh keluarga calon mempelaiku", Fuji tertunduk.
"Hwaaa Fuji-chan hidupmu berat sekali. Aku tidak bisa membayangkan menjadi dirimu. Tapi sekarang tidak perlu khawatir karena kau sudah aman", Mitsuri memeluk kencang Fuji.
Fuji merasa sesak nafas dipeluk oleh pilar cinta itu. Gadis itu menepuk-nepuk punggungnya. Bukannya melepaskan, Mitsuri malah mengira gadis itu semakin sedih. "Fuji-chan harusnya aku yang menepuk-nepuk punggungku, bukan kau."
"Hiek Mitsuri-san aku tidak bisa bernafas."
Reflek pilar cinta itu melepaskan pelukannya, "maaf Fuji-chan sepertinya aku terlalu kencang memelukmu."
"Fuji-chan jika aku boleh memberi saran, tinggal lah di sini dan menjadi pemburu iblis sepertiku. Di luar sangat berbahaya untukmu yang tinggal sendiri. Aku khawatir kau akan dimakan iblis", ucap Mitsuri.
"Uhm aku ini tidak sekuat dan selihai kau Mitsuri-san. Aku takut malah aku yang dimakan oleh iblis", Fuji menolak.
"Tidak perlu khawatir Fuji-chan. Kau bisa belajar dengan sang guru Urokodaki Sakonji. Beliau adalah pelatihku dulu. Nanti aku akan meminta Giyuu untuk mengantarkanmu."
Fuji tampak mempertimbangkan tawaran Mitsuri. Dirinya sekarang ini tinggal sendiri. Benar juga apa katanya, ia bisa saja dimakan oleh iblis. Lagi pula dirinya tak sanggup membersihkan mayat paman dan bibinya.
"Baiklah aku mau menjadi pemburu iblis."
Mitsuri langsung memeluk erat dirinya, "yeayy pilar wanita akan bertambah. Aku semakin punya banyak teman. Nah gitu dong Fuji-chan."
Mitsuri memperkenalkan Fuji kepada para pilar dengan semangat. Sementara Fuji sendiri merasa canggung.
"Kau bau iblis", sarkas Sanemi.
Deg, hatinya tertohok. Apakah bau Kokushibo tercium olehnya?
"Apa kau punya hubungan dengan iblis sebelumnya? Pasalnya bau iblis di badanmu itu bukan iblis kroco. Melainkan iblis yang sangat kuat", tanya Sanemi menyelidiki.
"Atau jangan-jangan kau sendiri yang iblis?", lanjutnya.
"Ya ampun Sanemi kau ini bodoh sekali! Bagaimana iblis bisa berjalan di bawah sinar matahari???? Ada gila-gilanya kau", cibir Obanai, laki-laki dengan ular melingkar di lehernya.
"Hahaha aku hanya bercanda. Jangan terlalu dianggap serius", ucap Sanemi.
"Heh Giyu, antarkan gadis ini kepada Urokodaki-sama. Dia punya potensi untuk menjadi hashira seperti kita", ucap Sanemi melempar pandangannya pada Giyu.
Giyu hanya menjawabnya dengan dehaman. Lagi-lagi waktu bersantainya diusik.
"Eh bilang ke Oyakata-sama enggak nih? ", tanya Uzui Tengen.
"Nanti aku akan beritahu Oyakata-sama akan ada member baru disitu", jawab Mitsuri.
Akhirnya Giyu dan Fuji berangkat menemui Urokodaki Sakonji yang katanya sangat hebat sehingga bisa melatih orang-orang menjadi pemburu iblis. Mereka pergi saat siang hari agar Giyu tidak kesusahan saat pulang.
"Tamioka-san tidak menginap bersamaku? Aku takut sekali."
Giyu menggeleng, "maaf aku tidak akan menginap denganmu. Aku ada misi dari Oyakata-sama. Tenang saja, guru bukan orang yang cabul kok. Yasudah aku pergi dulu."
♡♡♡
Malam harinya Kokushibo kembali menyambangi kediaman Fuji. Sejujurnya perasaan tidak enak karena tidak memberitahu sang kekasih terlebih dahulu.
Betapa terkejutnya sang uppermoon satu mencium bau darah dari dalam. Buru-buru ia masuk ke dalam mencari gadis itu. Tidak. Gadis itu sudah memghil. Menyisakan mayat paman dan bibinya yang mengenaskan.
Ia mencari ke mana-mana tubuh Fuji takut sudah tewas, tetapi tetap tak ada. Kepalanya mulai pusing. Iblis kroco telah memporak-porandakan semua ini.
Kokushibo mencoba mencari Fuji menggunakan indra penciumannya. Gadis itu kabur dari sini. Kemungkinan selamatnya kecil.
"Ke mana perginya kau bocah?"
Sementara itu malam harinya Urokodaki Sakonji dan Fuji bercerita banyak tentang hidup masing-masing. Jujur saja, guru dari para pemburu iblis itu mencurigai bau Fuji.
"Aku mencium aroma iblis dari tubuhmu. Apakah kau mempunyai hubungan dengan iblis?", tanyanya.
"Uhm hubungan seperti apa, guru? Aku tidak mengerti", Fuji berpura-pura bodoh.
"Berpacaran", jawab sang guru.
"Iblis biasanya akan menandai pasangannya dengan aroma mereka. Tujuannya agar pasangan mereka tidak diserang atau diambil oleh iblis lainnya. Yah mungkin terdengar aneh karena makhluk itu sangat biadab. Jadi tidak mungkin bisa jatuh cinta. Tapi memang begitu adanya", lanjutnya.
Fuji mengigit bibirnya. Haruskah ia memberitahu Urokodaki-sama tentang dirinya menjadi kekasih Kokushibo? Mereka baru saja berkenalan hari ini. Fuji takut jika Urokodaki-sama memberitahu pemburu iblis di markas sehingga dirinya bisa saja dibakar hidup-hidup.
Tapi ia merasa Urokodaki-sama adalah orang yang baik. Walaupun dirinya tegas dan seram karena memakai topeng.
"Aku mempunyai hubungan spesial dengan Kokushibo, guru", cicitnya.
"Kokushibo si uppermoon satu itu? Dia adalah iblis setingkat di bawah Kibutsuji Muzan. Bagaimana kau bisa tetap hidup apalagi menjadi kekasihnya?", Urokodaki-sama terkejut. Calon muridnya satu ini di luar nalar.
"Berhati-hatilah lah nak. Iblis tetap lah iblis. Kokushibo bisa saja membunuhmu sewaktu-waktu. Apalagi kau akan menjadi rivalnya. Tapi seharusnya sekarang kau aman, karena dia tidak akan bisa menemukanmu."
Hari-hari Fuji habiskan waktu dengan berlatih agar bisa lulus di ujian terakhir nanti. Sementara itu di dimensi lain tampak Kokushibo yang gusar belum kunjung menemukan kekasihnya.
"Are ada apa Kokushibo-dono kok mukanya kaya orang sembelit?", celetuk Douma.
Kokushibo menatap tajam sang uppermoon dua dan berkata, "bacot. Bukan urusanmu. Berhenti kepo dengan urusan orang lain."
"Ah lebih tepatnya iblis lain, Kokushibo-dono. Kau tidak lupa bukan kita ini iblis? Masa umur sudah seribu tahun tapi lupa", jawab Douma bercanda.
"Ah tidak asik. Tidak ada iblis yang bisa diajak bercanda. Semua iblis di sini kaya orang mau ujian aja", Douma menghilang dari infinity castle dan kembali ke kediaman sektenya.
Bocah, aku akan mencari dan menjemputmu. Maafkan aku yang terlalu lama. Seharusnya aku tidak meninggalkanmu di malam itu.
Sabtu, 13 Juli 2024, Jakarta
KAMU SEDANG MEMBACA
Kokushibo Loves You
FanfictionPernah tidak kalian berpikir bagaimana jadinya jika seorang hashira atau pilar berpacaran dengan iblis? pilar lho PILAR yang harusnya melindungi umat manusia, yang harusnya membenci iblis, dan yang harusnya membunuh mereka. Bukannya malah jatuh cint...