Satu minggu kemudian....
***************
"Pagi umma" Sapa Aliza turun dari tangga
"Pagi juga sayang" Sapa umma kembali
Aliza pun menghampiri umma berniat untuk membantu membuat sarapan"umma iza bantuin yah" Umma zahra pun tersenyum "baik lah sayang"
Umma zahra pun berniat untuk merangkul Aliza, sungguh besar kasih sayang umma zahra kepada Aliza, namun umma teringat dengan isi surat itu dan mengatakan sesuatu kepada Aliza.
"iza... Selesai sarapan siap² yah nak... Nanti kita kedatangan tamu" Ucap nya
"Tamu? Siapa umma?" Tanya Aliza penasaran
"Calon suami kamu nak" Jawab umma sambil tersenyum
"Hah? Hari ini umma?"gugup Aliza
"Iyaaa sayang" Ucap umma seraya mengelus pucuk kepala Aliza, berat rasanya bagi umma zahra untuk melepaskan putri nya ini, namun demi kebahagiaan aliza umma zahra harus menerima ini.
"Baik lah umma" Ujar Aliza sambil memeluk umma zahra, ada perasaan tidak rela ketika ia mengetahui bahwa ia akan segera menjadi seorang istri, dan akan berumah tangga dengan pria tak di kenal karna permintaan mendiang sang abah ia rela menerima perjodohan ini.
******
Mizan saat ini dia berdiri di cermin melihat dirinya sendiri yang menggunakan setelan jas hitam
Mizan masih tidak percaya bahwa hari ini ia akan melamar seorang wanita, namun bukan wanita yang ia cintai melainkan wanita lain.
"Zan... Ayo nak kita berangkat" Panggil ummi aminah
Mizan pun berbalik dan menghampiri ummi aminah
Di raih tangan ummi aminah dan di cium telapak tangan nya dengan kasih sayang"Baik ummi Mizan udah siap kok" Ucap mizan sambil mengelus telapak tangan ummi aminah menggunakan ibu jarinya
Ummi aminah yang melihat putra nya memakai setelan jas hitam terkagum-kagum dan tersadar bahwa putra nya sudah beranjak dewasa dan akan segera berumah tangga.
"Anak ummi sekarang udah dewasa yah... Udah mau berkeluarga" Ucap ummi aminah sambil mengelus pundak mizan
"Ummi... Mizan akan tetap sayang sama ummi rasa sayang Mizan tidak akan berkurang..." Ucap Mizan menenangkan
"Bukan itu yang ummi khawatirkan nak... Ummi hanya mau melihat kamu bahagia, ummi ngak mau kamu terus-terusan berada dalam kesedihan..." Lirih ummi aminah yang hendak menangis
"Ummi... Mizan-" Tak sampai mizan menyelesaikan ucapan nya nizam masuk memanggilnya
"Aa' tuhh abah udah nungguin,loh? Ummi ngapain di sini di tungguin abah tuh" Ucap nizam
"Yaudah Zan.. Ayo nak kita berangkat" Ajak ummi aminah
"Iya ummi ayok" Ucap Mizan sambil menuntun ummi aminah ke bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIZAN AT-TAQILLAH
Fiksi Remaja"Jangan berharap saya mencintaimu Aliza" Ucap Gus Mizan tanpa menolehkan pandangan "Tapi kenapa Gus? " Tanya Aliza melemah "Karna hati ku sudah diisi oleh Faiza, dan sampai kapanpun kamu ngak akan saya cintai" Jawab Gus Mizan tanpa ada rasa bersala...