Becky menatap freen sinis lalu merampas kembali kotak dan testpack tersebut dan meninggalkan freen di kamar.
" Phi , kamu membuat Becky marah" ucap irin
" Bisa bisanya tuan bicara seperti itu pada nyonya " ucap bibi
" Loh, bukanya benar dia positif covid " tanya freen
" Astaga p'freen Becky itu hamil dan yang tadi p'freen lihat itu namanya testpack , lagian ini udah tahun berapa covid kan udah ilang " ucap irin
" Apa?! Becky hamil, jadi yang tadi itu alat tes kehamilan maksud mu" tanya freen
" Benar tuan , harusnya sekarang Becky merasa senang tapi tuan malah membuatnya marah" ucap bibi
" Astaga , apa yang sudah aku lakukan" ucap freen dia pun segera keluar mencari Becky
" Sayang maaf" pinta freen dia menemui becky di ruang tamu yang sedang menonton tv lalu bersimpuh di hadapan Becky
" minggir , aku sedang menonton tv jangan menghalanginya " ucap becky tanpa menatap freen
" Aku minta maaf soal tadi , aku benar benar tidak tahu itu apa sayang" ucap freen
" Yang tadi ,emangnya tadi ada kejadian apa" becky berpura pura melupakan hal tadi
" Sayang aku benar benar minta maaf tolong maafkan aku" punya freen.
" Apa kamu tidak bahagia kalau aku hamil" tanya Becky kini menatap freen dan matanya mulai berkaca kaca
" Aku bahagia Becky , sangat bahagia tadi aku hanya tidak tahu kalau itu alat tes kehamilan" ucap freen
" Bohong , pasti kamu takut kan kalau aku nanti jadi gendut" ucap becky
" Kata siapa Becky, aku cinta sama kamu apa adanya , jangan berpikiran seperti itu ok, sekarang mana testpack nya aku ingin lihat" tanya freen becky pun memberikan testpack nya
Freen tersenyum melihat testpack tersebut
" Becky "
" Terima kasih karna kamu sebentar lagi aku akan menjadi seorang Daddy, aku sangat bahagia " ucap freen
" Kamu bahagia" tanya becky
" Sangat bahagia , kita akan menjadi keluarga yang bahagia setelah kelahirannya " ucap freen