Pindah ke rumah baru justru membuat Arin bertemu kembali dengan mantannya yang sudah berpisah selama 5 tahun. Mantan yang kini menjadi Ketua RT, duda anak satu dan idaman para ibu - ibu. Hal itu membuat Arin yang awalnya sudah move on sembilan puluh...
I really love Mahen Arin's art on the cover of this book🥰
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mbak Youtube Assalamualaikum, Bang Mou Selamat Pagi Sebelumnya saya mau minta maaf Saya memutuskan untuk berhenti ngeyoutube. Jadi tidak perlu mengedit video YouTube saya lagi
Mou Video Editor Waalaikumsalam Kenapa kalau boleh tau?
Mbak Youtube Saya mau fokus kerja Disamping itu juga jarang buat video, apalagi lagi setelah Covid gini perusahaan minta kerja rajin-rajin. Kalau nyeleweng bakal disikat 😔
Mou Video Editor Oh begitu Ya sudah
Mbak Youtube Untuk bayaran video kemarin. Nanti malam saya transfer. Maaf agak telat ya Bang.
Mou Video Editor Iya
Mbak Youtube Maaf ya Bang Mou
Mou Video Editor Iya
Menjadi manusia yang multitalent, multitasking, multikultural, multi multi, dan multi lainnya terkadang membuat Mahen bersyukur. Selain menjadi seorang Pak RT. Hidupnya yang didominasi dengan seragam PNS berhasil menyelamatkannya di masa tua nanti. Selain itu menjadi editor video YouTube orang ia geluti juga.
Sebenarnya hanya iseng saja. Ia mendapat tawaran dari temannya ketika ada seorang youtuber pemula meminta untuk dieditkan videonya. Kebetulan Mahen pintar dengan bidang edit mengedit, ia menawarkan diri untuk membantu.
Sudah berlangsung kira-kira satu tahun. Sampai pada akhirnya si Mbak-Mbak YouTube ini berhenti ngeyoutube karena pengin fokus bekerja.
Chanel dengan lima puluh tiga ribu subscribers. Konten yang kebanyakan konten daily vlog aesthetic. Tentu selalu memanjakan mata Mahen ketika mengeditnya. Mbak Youtube mengambil video tanpa muka. Di dalam video, biasanya ia memberitahu kegiatan dari pagi sampai malam. Kadang masak, kadang belanja, kadang hangout dan lain-lain.
Seru sih sebenarnya. Apalagi ketika Mahen melihat rumah gadis itu nampak aesthetic.
“Papah! Dinosaurus itu kakeknya ayam ya?” ketenangan Mahen langsung ambyar ketika bocah berusia tiga tahun itu datang merecokinya. Ia menghentikan tarian pulpen pada kertas-kertas ijazah untuk meladeni putranya.
Menjadi duda ternyata tidak seburuk itu. Terhitung sudah dua tahun ia kembali melajang dengan satu anak laki-laki yang sangat riweuh sekali bertanya, dinosaurus itu kakeknya ayam ya, Pah? Mampus. Otak sebiji Mahen bisa menjawab apa? Mana tatapan putranya terus menelisik sorot mata Papanya terus menerus. Mengotot sekali sampai Mahen terpaksa menjadi ilmuwan dadakan.
