Prolog

4.7K 395 27
                                    

Ku rentangkan kedua tanganku ke arah pantai dan ku rasakan semilir angin pantai menerpa tubuhku yang seksi seperti gitar Spanyol. Padahal realitanya kurus, kering dan agak seksi.

Indera penciumanku menghirup dalam-dalam aroma air laut yang mmmhh mungkin rasanya asin. Walaupun realitanya emang asin sih.

Nikmatnya dalam hati, kalau liburan begini. Terasa dunia, milik saya yang punya.

Dahiku mengernyit saat melihat seorang perempuan berambut panjang yang berjalan masuk kedalam laut dan lama-lama dia menghilang.

Apa dia menyelam? Tapi kenapa menyelam memakai rok pendek ketat di atas lutut? Jangan-jangan......

Aku segera berlari ke arah laut dan berenang untuk mencapai perempuan itu. Tubuhku menyelam ke dalam laut dan kulihat perempuan itu sudah mulai memejamkan kedua matanya.

Ku tarik tubuh perempuan itu ke atas permukaan laut dan aku segera membawanya ke pinggir pantai lalu membaringkan nya di atas pasir putih.

Nafasku tertahan saat melihat wajah cantiknya yang putih pucat.

Damn....kenapa bidadari seperti nya mau bunuh diri? Seberapa besar masalahnya sampai dia memilih untuk menjadi hantu gentayangan? Padahal sate ayam, seblak, mie ayam, bakso dan cuanki tuh sangat enak. Ngapain dia milih mati coba?

Kedua mataku berkedip pelan saat melihat celana dalamnya yang berwarna hitam dan aku segera melepaskan kemeja panjang ku lalu menutupi pahanya menggunakan kemeja panjang ku.

Perempuan ini masih terbaring tak sadarkan diri.

Apa dia pingsan? Dia gak mati kan?

Ku dekatkan telingaku di hidung dan bibir nya namun sialnya aku tidak menemukan tanda-tanda kehidupan.

Aku segera melakukan CPR di dadanya namun dia belum sadar juga.

Masak aku harus beri nafas buatan sih? Tapi bibirku masih suci. Sesuci anak bayi yang baru lahir di dunia.

Ah bodo amat sama first kissku dengan perempuan. Nyawa lebih penting.

Ku jepit hidung perempuan itu tidak terlalu kencang lalu ku katupkan bibirku sambil mendekatkan bibirku ke mulutnya.

Ku ambil nafas seperti biasa lalu ku tiupkan pelan ke rongga mulut satu hingga dua detik.

Ayo sadarlah.....

Ku lihat sekeliling ku yang sepi dan aku kembali memberinya nafas buatan hingga beberapa kali sambil melakukan CPR padanya.

"Uhuk-uhukkk".

Aku menghela nafas lega saat perempuan itu sudah sadar dan aku segera memiringkan tubuhnya saat mulutnya muntah-muntah mengeluarkan banyak air laut.

"Kamu gak papa?",tanyaku dengan suara selembut mungkin.

Perempuan itu menoleh ke arahku dan menatapku dengan tajam "bangsat".

Heh? Dia mengataiku bangsat?

Plakkk

Deg

Kurasakan pipi kiriku terasa panas saat dia menampar pipiku sangat keras.

"Siapa yang menyuruhmu menyelamatkan ku hah?"

"Aku tidak ada yang nyu...."

Brukk

Tubuhku seketika limbung ke belakang hingga aku berbaring di atas pasir saat perempuan itu tiba-tiba mendorong ku dan naik atas paha ku.

"Akkkk",rintihku pelan saat perempuan itu mencekikku dengan kuat.

Shiittt.... kenapa aku di cekik? Apa salahku?

"NONAAAA".

"NONAAAA JOANAAA".

Ku rasakan cekikan perempuan itu mengendur saat perempuan diatasku ini menoleh ke arah sumber suara.

Aku segera mendorongnya ke samping dan berlari pergi meninggalkan nya sambil memegang leherku yang terasa sakit.

Sial.....kenapa aku bisa menolong perempuan gak tau disi seperti nya?

Ya. Aku harus menjauhi orang yang bernama 'Joana' jika aku tidak ingin bernasib sama seperti tadi.

Di tolong bukannya berterima kasih tapi malah mengumpat dan mencekikku. Dasar perempuan sinting.

Voted?
Komen?

Wedding? (Pdf Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang