ILLUMINASI

63 11 6
                                    

Pernahkah mendengar kisah bulan dan malam diantara gerhana?
Atau pernahkah mendengar kisah seekor lebah dan kupu-kupu berkilah demi sekuntum marigold?
Sang marigold lunglai Karena ketiadaan kupu-kupu, suatu hari lebah itu datang untuk menggantikannya- dia menolak.

Sampai saat ini sang marigold hanya bisa berangan-angan tentang kupu-kupu- dia merasa merekah sekali lagi. " Sampai kapan kau memanipulasi dirimu sendiri?" Dari arah timur sang lebah datang dengan berucap ketus kepada sang marigold- dia menatap kasihan kepada bunga itu, hanya bisa memejamkan matanya dan melayu dengan sekarat. " Percuma kau berbicara, aku hanya tanaman layu."-

Mari kita membuat kisah ini melencang jauh, seakan-akan ini bukan soal tentang bunga dan hewan  partnernya untuk melakukan simbiosis mutualisme, tapi- Wanita Payah itu.

Awal, saya kira dia hanya sebuah atom yang memiliki kekuatan lemah, namun dialah kekuatan yang menyamar. - Psikopat yang menyamar menjadi Charlie Chaplin.

Dia adalah rahasia yang tersembunyi diantara keramaian. Kubuat melodiku sendiri atas namanya, khusus untuk kotak melodi balerinaku. Lalu, ke enam balerina menari untuk menyambut kedatangannya, dan aku berkata" Tuan kemarilah, aku telah menciptakan menciptakan nuansa khusus untukku dan kau."

Saya kira hanya suara gemuruh, namun ternyata tumpukan suara yang menggelegar keseluruh dinding  dan sudut alam semesta ini. - dia berteriak dengan isakan yang begitu hebat.

Dibawa hujan malam itu alunan swan lake seakan terdengar di indra pendengaran. Saya melangkah diatas genangan air dengan campuran tangis seseorang.

Menyelisik diantara pepohonan, beberapa helai daun mencoba menutupi penglihatan, lalu mencoba mencari sedikit ruang untuk melihat siapa yang ada di sana?

Jika dilihat- matanya tertutup, namun jiwanya menari bak seorang balerina. Dia menggenggam kotak musik sambil bertandak rancak diatas area jejak hujan. Dalam irama khayalnya dia terus mengatakan bait ' tuan kemarilah' - dia mengharapkan kehadiran seseorang.

Rasa penasaran entah rasa naluri, lagu kesedihan itu menarik saya kedalamnya- saya berjalan linglung tanpa sadar menghampiri irama-irama yang terlihat mengangkasa dihadapan mata ini.

"Kata-katamu bagus sekali." Huh, mengapa saya mengatakan ini? Apakah ini sebuah hasrat? Atau memang sebuah konotasi alami.

"Terima kasih." Terlalu lama melamun membuat saya tidak sadar, bahwa saat ini sedang berhadapan dengan seseorang.

"Wanita?" Ah, apa ini mengapa saya bertanya seperti itu? Bukankah sudah jelas dia seorang wanita, kau payah count.

"Ya, aku wanita?" Dia menaikkan kedua alisnya, pertanyaan seperti itu pasti membuat dia mengira bahwa saya laki-laki bodoh- count kau memang bodoh.

Saya menggaruk bagian belakang kepala-" saya hanya memastikan." Ini membuat saya canggung, sungguh-" baiklah, mari berkenalan." Saya mengulurkan tangan kepadanya.

"Cranz, tidak perlu nama asliku karena kau bukan orang itu." Dia memiringkan kepalanya sambil tersenyum.

"Orang itu?" Wanita ini sepertinya tidak waras, jika dilihat dari penampilannya dia memang seperti seorang kehilangan akal. " Saya count." Saya melanjutkan perkaataan.

Dia tertawa lebar- HAHA" sudah lupakan, hanya gurauan kecil."

Aneh. Satu kata untuk wanita itu-" laki-laki atau wanita? Hanya untuk memastikan, bukankah begitu?"

Apakah kali ini dia sedang bergurau lagi? Dia mengikuti ucapan saya di awal- saya tersenyum melihat tingkah anehnya. Hanya beberapa saat wanita itu membuat saya berpikir bahwa dia seorang wanita jenaka.

Mendengar ucapan jenakanya membuat saya terus tersenyum " kau dari kota mana?"

" Sama denganmu." Dia mendekat kearah saya dengan menyilangkan kedua tangannya kebelakang.

"Sama dengan saya?" Bagaimana dia bisa tahu asal saya? Sedangkan saya baru bertanya asalnya.

Dia mengangguk sambil tersenyum simpul" bukankah saat ini kau sedang berdiri denganku? Itu tandanya kita sedang berada di tempat yang sama." Dia menunjuk kearah tanah.

Apa-apaan wanita ini, dia sungguh membuat saya tidak bisa menahan tawa. " Ah, baiklah, bukan masalah." Perut menjadi keram karena saya menahannya-

Wanita ini...
Dia memang tidak waras, jenaka, dan seorang wanita yang membuat saya berpikir karena gurauannya.

Dia memang tidak waras, jenaka, dan seorang wanita yang membuat saya berpikir karena gurauannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






ILLUMINASI WANITA PAYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang