<•>

57 10 0
                                    

Apa yang telah kau lihat isi dunia ini?
Apa yang telah kau pelajari tentang keindahan dunia ini?

Beberapa mungkin sudah menjadi ahli fisika-ilmuwan yang melakukan penelitian dalam bidang fisika.
Beberapa mungkin juga sudah menjadi ahli geografi- ilmuwan yang bidang studinya lingkungan bumi dan habitat manusia.

Semua pakar atau para ilmuwan menemukan keajaiban-keajaiban serta variasi dunia ini. Namun, pernahkah kau menemukan keajaiban, selain warna bisa berpadu satu sama lain, selain awan bisa bergerak tanpa sebuah mesin? Kau akan menemukannya- saya menemukan satu perbedaan diantara variasi lainnya.

Ternyata benar apa yang diutarakan sang musisi legendaris Amadeus Mozart 'betapa banyak keindahan di luar sana dan betapa banyak yang ada di sini, betapa banyak hal yang luar biasa dan menakjubkan yang belum ku kenali.' - dikutip dalam buku Mozart's journey.

Jika disimpulkan, menurut naluri masing-masing -  saya mengatakan bahwa benar ada yang lebih indah dari sekuntum mawar- lihat bluebell dengan warnanya yang ungu. Dan ada yang lebih indah dari senja- lihat sang rembulan dengan purnamanya. Keindahan dunia ini tidak cukup jika dilihat hanya dengan mata- dunia seperti bakteri kecil yang harus menggunakan mikroskop, bagi mikroskop untuk kita adalah sudut pandang dan ketajaman pikiran.

Oho, sepertinya saya keliru saat pertama kali berjumpa makhluk satu itu, benar seperti orang bodoh yang langsung menilai padahal hanya melihat sekasat mata.

Saya kira dia hanya orang yang tidak waras kebanyakan, namun dia benar-benar penggila. Terlalu memasuki dirinya sendiri wanita itu menjadi ahli dalam berkhayal, lalu membuat kisah untuk memuaskan hasratnya. Tidak hanya itu! Bahkan dia mempengaruhi orang dengan menjadi penulis- sastrawan gila.

Kala itu saya kira hanya ucapan biasa, namun ternyata itu sebaris puisi. Pantas saja dia begitu mendalaminya, ternyata dia sedang masuk ke dalam ilusinya sendiri agar merasakan tetesan penanya. Sangat indah, bahkan hujan menyambutnya dengan membawa kesejukan- dia memanfaatkan hujan untuk membuat kontes puisi sendiri.

Karena rasa penasaran, saya memintanya-" Berikan saya sebuah kata untuk sore ini?" Saya memintanya untuk membuat satu kata, apakah dia bisa? Jika dia memang seorang penulis seharusnya itu suatu hal yang mudah.

Aku suka menulis, kata yang kau dengar tadi sebuah puisi. Katanya saat dimalam itu.

" Boleh, silahkan." Seperti biasa, dia keluar dari obrolan- sepertinya dia gagal memahami maksud saya.

"Hei saya memintamu." Dia fokus pada gelang manik-manik di tangannya.

Mendongak keatas, lalu dia menyeringai- " Aku tidak bisa memberikannya kepadamu, karena ada yang lebih berhak atas diriku." Tiba-tiba dia menaruh telunjuknya ke kening saya, sungguh mengejutkan!

Saya menjauhkan tangannya dari wajah saya" ah, baiklah." Dia menatap saya dengan seperti biasa, wajah mengernyih ditambah tawa mesemnya.

"Apa kau selalu meminta kepada orang yang baru saja kau kenal, count." Dengan suara lembut dia memanggil nama saya- sepertinya sutra telah membalut jantung ini.

"Padahal baru saja memintamu, tidak yang lain." Angin sekelebat melewati kami, huh, sungguh menyegarkan duduk dibangku taman sore hari- saya menatap langit sambil mempadukan suasana.

"Bravo!  Kau pandai sekali meyakinkan sebuah hati, kau lebih menakutkan dibanding duri mawar di taman belakang rumahku." Dia menenengok kearah saya sambil tersenyum miring, ditambah memainkan kaki dengan mengayunkannya.

Wanita ini- saya tidak bisa menebaknya, kapan dia bercanda, dan kapan dia serius-" hey, aku bukan penjahat." Apa saya terlihat seperti penjahat, sehingga dia takut?

"Jika kau penjahat, maka aku prajurit yang akan mengejarmu. Seorang penjahat melarikan diri setelah mencuri hati para wanita." Dia menatap langit sambil membenarkan poninya-"Aku harap kau bukan penjahat seperti itu." Dia melirik ke arah saya, sambil menunjuk.

"Padahal selama ini saya baru menjalani asmara sekali." Wanita itu menenggak sebotol minuman-" tidak tahu mau membalas apa." Dia menutup botolnya kembali.

"Bukankah kau pandai merangkai kata?"

"Itu hanya saat ketika naluriku ingin merangkai sebuah kata." Dia menyapu sisa air di bagian pinggir bibirnya. "Sepertinya kau juga pemuda yang memiliki banyak kata yah?" Dia melanjutkannya.

Saya menatapnya heran, dan kedua alis dinaikan" tidak juga, saya hanya mudah memposisikan dir."

~••~

Para opacraphila sengaja datang ke pantai untuk melihat senja, lihat anak kecil itu! sengaja datang kerumah temannya karena rindu sahabat karibnya- sedangkan saya, sengaja datang karena ingin melihat wanita jenaka itu,- cranz.

Ditaman bunga, saya sengaja menemuinya- bukan suatu kebetulan, namun suatu hal yang disengaja...

Ditaman bunga, saya sengaja menemuinya- bukan suatu kebetulan, namun suatu hal yang disengaja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ILLUMINASI WANITA PAYAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang