Jake menampar dirinya sendiri. Dengan terburu turun dari meja dan mengambil gulungan kertas yang sempat terjatuh. Dengan cepat ia berlari keluar dari bangunan sekolah untuk pulang. Meninggalkan tas Sunghoon sendirian. Biarlah meski Sunghoon menyuruhnya untuk menunggu. Jake terlampau malu.
Sial. Apa yang sudah ia dan Sunghoon lakukan tadi?!
-
-
-
-
-
"Hey Sunghoon, lo yakin tadi gak ngapa-ngapain?"
Suara Beomgyu-pemuda yang menjemput Sunghoon tadi sore, menginterupsi, buat atensi Sunghoon yang sedang mengenakan helm meliriknya malas. Beomgyu mendengus, "Lo habis ngelakuin hal bokep ya di kelas?"
"Otak lo bokep."
Beomgyu mendelik, "Gelagat lo tidak bisa kabur dari mata gue." balasnya mengejek.
"Apaan dah."
"Mungkin lo gasadar, tapi telinga lo tadi itu merah banget." Beomgyu menunjuk telinganya sendiri, makin senang mengejek pemuda dihadapannya yang sudah siap untuk pulang ke rumah. "Kontras banget cook, antara kulit lo dan telinga merah lo. HAHAHAHAHA." Ia memegangi perutnya, tertawa puas.
Sunghoon mendengus. "Bacot lu!"
"Tenang aja, gak akan gue kasih tau kok." Beomgyu menaik-naikkan kedua alisnya dengan senyum lebar.
Terlalu malas menanggapi, Sunghoon menstarter motornya.
"Balik ke rumah lu! Bukan ke rumah pasangan bokep lo tadi." Beomgyu masih tertawa mengejek, dibalas Sunghoon jari tengah sebelum benar benar pulang menuju rumahnya.
Di kamarnya, Sunghoon buru buru mengunci pintu. Ia usap wajahnya kasar. Rasa malu kembali menghampiri kala dirinya ingat bagaimana rasa dari bibir orang yang disukainya itu.
"Aargh, you messed this up, Sunghoon!"
Kakinya mulai berjalan kesana-kemari bak setrikaan. "Aaaargh!" Ia acak rambutnya kasar. Tiba-tiba, Sunghoon melakukan push up dengan cepat. Dirasa masih malu, ia ganti posisinya menjadi sit up. Mungkin jika bukan seorang atlet yang melakukan, kepalanya pasti akan loncat saking cepatnya ia melakukan gerakan tersebut.
"Harusnya sesuai prosedur! PROSEDUR!" Tangannya bergerak seperti sedang memalu paku pada dinding. Kemudian ia jatuhkan dirinya pada kasur, masih tetap merasa malu. Malam itu, suara aungan dari kamar Sunghoon terdengar lama hingga ibunya yang harus turun tangan menggedor pintu kamarnya dengan kencang.
Aduh, jatuh cinta.
CHAPTER 10 : Sunghoon Side; Manis
Hari itu, begitu membaca pesan Jay, mata Sunghoon melotot tidak percaya. Apa katanya? Jake? Jake? Jake Sim sang pujaan hati sejak menengah pertama akan pindah ke Korea? KOREA? Ke sekolah mereka pula!
KAMU SEDANG MEMBACA
P A N C O | Sungjake
Fanfiction"Yang kalah panco jadi pihak bawah." "Deal." It was at this moment that Jake knew, he fucked up.