Sunghoon tersenyum menatap Jake. Kemudian tanpa aba-aba, ia mendekat ke arah Jake dan menyambar kedua tangan anak itu secara cepat. Tangan kirinya ia gunakan untuk menahan tangan Jake sementara tangan kanan nya pergi untuk menggerayangi badan si bocah Australia. Jake panik dan mencoba berontak. Namun cengkraman tangan Sunghoon terlalu kuat.
"Jangan agresif sama murid baru dong, Hoon."
Ucapan dari pemuda tadi membuat oknum Park Sunghoon dan Sim Jake jelas menghentikan pergulatannya dan beralih memperhatikan pemuda tadi. Ah ternyata dia.....
-
-
-
-
-
Sunghoon dan Jake masih berdebat. Dengan tangan Sunghoon yang tetap mencengkram erat kedua tangan si bocah Australia dengan tenang sambil menatap lamat lamat wajahnya yang mengerut lucu karena marah.
Dalam diamnya, Sunghoon menikmati setiap reaksi yang ditunjukkan oleh bocah yang tingginya lebih rendah dibanding dirinya itu. Sunghoon merasa, baru kali ini ia menemukan orang yang bereaksi manis seperti Jake. Tidak pernah sekalipun dalam hidupnya ia merasa begitu puas setelah menjahili orang lain.
Sunghoon terkekeh kecil. Dasar anak baru, mewarnai rambut setelah hari pertama dengan warna coklat madu atau coklat kemerahan? Ah, Sunghoon tidak bisa menjelaskannya. Yang pasti, rambutnya yang selalu ikut setiap kali kepalanya bergerak tampak begitu halus dan ingin sekali Sunghoon usap.
Kemudian tanpa sadar, tangan kanannya bergerak meraih kepala anak itu tanpa memperdulikan protesan yang di lontarkan Jake padanya. Belum sempat ia usap, sebuah suara menginterupsi kegiatannya.
"Jangan agresif sama murid baru dong, Hoon."
Sunghoon berbalik, kemudian melepas kedua tangan Jake yang sempat ia cengkram dengan kuat, "Ngapain kesini, kak?" ujarnya dengan nada bingung namun dengan ekspresi datar.
Pemuda yang menginterupsi kegiatan haram Sunghoon dan Jake tiba tiba mendengus, "Mr. Hyuck nunggu lo di ruang guru tadi. Gue jadi ikut nungguin lo." dirinya menghela nafas "Eeh, taunya lo gak nongol-nongol. Akhirnya gue disuruh manggil lo dan malah liat lo beradegan tak senonoh gini. Hadeeu."
"Oh."
"Btw, kita ketemu lagi." ujar pemuda itu sambil tersenyum ke arah Jake yang masih terdiam.
Sunghoon menaikkan sedikit alisnya bingung "Lo kenal dia?"
"Kemarin gue liat dia lagi ninju-ninju kecil dinding koridor." kakak kelas Sunghoon itu tertawa saat menjelaskan pertemuannya dengan Jake "Nama lo siapa?"
Jake ingin menjawab, namun bel pertanda pelajaran akan dimulai membuat ia urung tak jadi memberitahu namanya pada Heeseung. Sosok yang kemarin diceritakan oleh Sunoo adalah seorang pucekboy tapi kenyataannya malah seperti sopboy.
Tangan kanan Sunghoon menutup kedua mata Jake, "Udah bel. Balik sana lo ke habitat lo." kemudian membalikkan badan Jake dan mendorongnya pergi.
"Eh siapa lo nyuruh-nyuruh?!" sewot Jake pada Sunghoon setelah kesadarannya kembali.
"Permisi, permisi, mau bawa pulang anak pungut. Makasih." Jaebom sebagai teman setia yang mengerti situasi datang menyeret Jake pergi ke kelas mereka, meninggalkan Sunghoon dan Heeseung yang masih berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
P A N C O | Sungjake
Fanfic"Yang kalah panco jadi pihak bawah." "Deal." It was at this moment that Jake knew, he fucked up.