Istri Fisikawan yang Menjungkirbalikkan Dunia[6]

1072 Suami

Xue Fanxin bekerja dari pagi hingga malam dan kemudian dari malam hingga pagi. Selama ini, jika dia lelah, dia akan kembali dan beristirahat selama satu jam. Dia juga akan meminum air ilahi di ruangnya untuk mengisi kembali stamina dan energi rohnya, lalu terus keluar untuk menyelamatkan orang.

Ye Jiushang tidak melihat Xue Fanxin sepanjang hari dan sedikit merindukannya. Oleh karena itu, dia kembali ke cincin ruang dan berseru, "Xin'er, datanglah."

Saat Xue Fanxin keluar dari ruangan, dia mendengar suara Ye Jiushang. Oleh karena itu, dia kembali ke luar angkasa dan bertanya, "Ah Jiu, apakah ada harta lain untukku?"

"Harta karun apa yang kamu inginkan?" Ye Jiushang biasanya memeluk Xue Fanxin dan mendudukkannya di kursi empuk di sampingnya. Dia mencium aroma di tubuhnya dan merasa sangat baik, membuatnya menikmatinya.

“Aku ingin semua jenis harta karun, hehe!” Xue Fanxin sudah terbiasa dipeluk oleh Ye Jiushang. Dia bahkan memeluknya kembali. Dia melingkarkan lengannya di lehernya dan bertingkah imut di depannya. "Ah Jiu, apakah barangnya sudah selesai?"

Ye Jiushang mengetuk ujung hidung Xue Fanxin dan berkata dengan penuh perhatian, “Ada terlalu banyak item. Mungkin butuh beberapa hari untuk membuat daftar.”

"Jadi begitu! Lalu aku akan menunggu sedikit lebih lama. Aku sudah lelah dua hari terakhir ini. Bahkan jika saya mengoleskan obat untuk menyelamatkan orang siang dan malam, masih banyak, banyak orang yang mengantri di luar untuk membutuhkan perawatan. Anda belum melihat garisnya, sangat panjang. Mereka berbaris dari pintu Lord's Estate ke gerbang kota Kota Kekaisaran. Bahkan jika saya sudah mempercepat pendistribusian penawarnya, masih banyak orang yang meninggal. Yang terburuk adalah ramuan itu sangat langka sekarang, dan persediaan kita akan segera habis.” Ketika Xue Fanxin menyebutkan ramuan itu, dia merasakan sakit kepala datang.

Untungnya, Hai Feng akan mengirim orang untuk mengirim jamu dari waktu ke waktu, atau dia akan semakin frustrasi dengan situasinya.

"Apakah kamu ingin aku membantumu menyelesaikan masalah ramuan?"

"Tentu tentu! Tuan Dewa, Tuan Dewa bantu saya menyelesaikan masalah ramuan." Xue Fanxin bertingkah manis dan memohon jamu.

“Dibandingkan dengan Tuan Dewa, saya lebih suka mendengar Tuan suami. Kenapa kamu tidak memanggilku seperti itu saja?”

“Kami belum menikah! Bukankah terlalu dini untuk memanggilmu suami?”

“Kita akan menikah cepat atau lambat, jadi tidak ada masalah untuk mengatakannya terlebih dahulu. Jadilah baik dan panggil aku suami. Jika saya menjadi bahagia, saya akan segera membantu Anda menyelesaikan masalah jamu.”

Xue Fanxin mengerutkan bibirnya dan memutuskan untuk berterus terang. Dia keluar semua dan berkata sambil tersenyum, "Tuan Suami, bantu saya menyelesaikan masalah jamu."
Ye Jiushang mencium bibir Xue Fanxin dengan kejam dan memeluknya.

“Karena kamu sudah berbicara, bagaimana aku tidak bisa membantu? Dalam satu jam, saya akan mengirim ramuannya.

“Apakah satu jam cukup? Saya membutuhkan banyak jamu. Saya tidak butuh ramu yang terlalu mahal. Ramuan biasa saja sudah cukup. Penangkal racun wabah tidak sulit diramu, dan ramuan yang dibutuhkan tidak mahal. Hanya sedikit sulit untuk diseduh.”

“Apakah kamu lupa siapa suamimu? Satu jam sudah cukup.”

“Bagaimana saya bisa lupa? Suamiku adalah dewa. Dia sangat cakap!”

“Lalu bagaimana kamu bisa berterima kasih kepada suamimu?”

"Aku akan memberimu ciuman." Xue Fanxin meniupkan ciuman di depan Ye Jiushang.

Ye Jiushang mencium bibir Xue Fanxin. “Tidak perlu memberiku ciuman. Saya menginginkannya secara langsung.”

"Baiklah baiklah. Saya harus keluar dan bekerja. Dalam waktu sesingkat itu, banyak orang pasti kehilangan nyawanya lagi.”

“Jangan memberi diri Anda terlalu banyak tekanan. Setiap orang memiliki nasibnya sendiri. Itu bukan sesuatu yang bisa Anda kendalikan begitu saja, jadi biarkan alam mengambil jalannya. Selama Anda melakukan yang terbaik, Anda dapat memiliki hati nurani yang bersih.”

“Ya, ya, saya mengerti. Saya tidak akan berbicara dengan Anda lagi. Aku akan pergi mengerjakan pekerjaanku dulu.” Dengan pikiran, Xue Fanxin meninggalkan ruang dan terus melakukan urusannya sendiri.

Ye Jiushang tersenyum dan melakukan apa yang harus dia lakukan juga.