Istri Fisikawan yang Menjungkirbalikkan Dunia[6]

Bab 1118 Tempat Tidur Giok Roh

Setelah keluarga Bai dan Lian meninggalkan sisi Xue Fanxin, mereka segera memasuki istana dan menyerahkan 90% kekayaan dan kekuasaan keluarga mereka kepada keluarga kerajaan Ye dengan imbalan nyawa semua orang di keluarga mereka.

Kaisar telah memperoleh begitu banyak kekayaan dan kekuasaan dari keluarga Bai dan Lian dan suasana hatinya sedang sangat baik. Dia juga tahu bahwa keluarga Bai dan Lian tidak lagi mampu melawan keluarga kerajaan. Ditambah dengan fakta bahwa dia telah memberi wajah pada Xue Fanxin, setelah menerima kekayaan dan kekuasaan, dia tidak memusnahkan keluarga Bai dan Lian. Dia hanya mengajukan syarat. Mulai sekarang, keluarga Bai dan Lian tidak boleh menginjakkan kaki lagi di Kota Kekaisaran.

...

Hasil ini jauh lebih baik dibandingkan keluarga Yi dan Xue. Ini setara dengan mengeluarkan uang untuk menghindari bencana.

Xue Fanxin tidak terlalu peduli dengan keluarga Bai dan Lian. Dia sibuk merawat dan menyelamatkan orang setiap hari. Ketika dia lelah, dia akan pergi ke ruangnya untuk beristirahat dan minum air suci. Baru pada hari kelima bencana wabah di Kota Kekaisaran mereda dan rakyat jelata perlahan kembali ke kehidupan normal.

Keluarga kerajaan akan menangani sisanya, jadi Xue Fanxin senang bisa bebas. Dia bersembunyi di kamarnya sepanjang hari dan tidur nyenyak di tempat tidur yang nyaman.

Tempat tidur giok roh besar telah muncul di angkasa. Itu ditutupi dengan seprai lembut dan tempat tidur dan sangat nyaman untuk tidur.

Tanpa berpikir panjang, dia tahu bahwa Ah Jiu telah meletakkan tempat tidur ini di dalam ruangan, jadi dia berbaring di atasnya dan tidur dengan nyenyak.

Setelah lelah berhari-hari, dia akhirnya bisa tidur nyenyak.

Ye Jiushang memasuki ruangan setelah menyelesaikan apa yang dia lakukan. Dia melihat sekilas orang yang tidur di ranjang batu giok roh, tapi dia tidak membangunkannya. Dia berjalan dengan lembut dan berbaring di tempat tidur juga. Dia membalikkan tubuhnya untuk melihat orang yang sedang tidur di depannya. Semakin dia melihatnya, dia merasa semakin manis.

Melihat sosok yg berisi, dia merasa dia telah tumbuh dengan sangat baik. Dalam satu atau dua tahun, dia akan menjadi lebih cantik.

Paling-paling, dia akan menunggu dua tahun lagi. Dalam dua tahun ini, apapun yang terjadi, dia harus menggemukkan Xin'er dan memakannya.

Meskipun Xue Fanxin sedang tidur, dia merasa ada seseorang di sisinya. Oleh karena itu, dia perlahan membuka matanya dan melihat Ye Jiushang sedang berbaring miring tepat di sampingnya, menatap lurus ke arahnya. Namun, dia sama sekali tidak terkejut dengan hal ini. Dia berkata dengan sangat tenang, "Ah Jiu, tidur di tempat tidur ini sangat nyaman!"

"Ini adalah tempat tidur giok roh yang terbuat dari batu giok hangat. Seprai dan alas tidur di atasnya ditenun dari sutra dewa yang diludahkan oleh ulat sutra dewa. Di seluruh Alam Ilahi, hanya ada sepuluh ulat sutra ilahi. Butuh ribuan tahun bagi mereka untuk menghasilkan cukup sutra ilahi untuk menenun seprai dan alas tempat tidur ini." Ye Jiushang menggunakan tangannya untuk membelai hidung Xue Fanxin dan menjelaskan asal usul tempat tidur ini kepadanya dengan sangat sabar.

"Itu mengesankan? Lalu bukankah tempat tidur, seprai, dan tempat tidur ini akan sangat berharga?"

"Ini tidak hanya berharga. Itu hanyalah harta yang tak ternilai harganya. Tidak mungkin ada yang kedua di lima benua, sepuluh wilayah, tiga batas, dan enam daratan."

"Ha ha! Tempat tidur yang bagus. Kalau begitu aku akan tidur lebih banyak."

"Dasar babi kecil yang malas."

"Jika saya babi kecil yang malas, maka Anda adalah babi besar yang malas."

"Ya, ya, ya. Lalu babi pemalas besar ini membawa babi kecil pemalas ke suatu tempat hari ini. Aku ingin tahu apakah babi kecil pemalas itu tertarik?"

"Kemana kita akan pergi?" Xue Fanxin langsung bersemangat, karena dia tahu tempat yang Ah Jiu bawa pastilah tempat yang bagus.

"Tanah Suci Sembilan Nether."

"Tanah Suci Sembilan Nether, tempat apa itu?"

"Kamu akan tahu kapan kita sampai di sana." Ye Jiushang mencium bibir Xue Fanxin dengan kejam. Baru kemudian dia berdiri dengan puas dan membawanya keluar dari tempat mereka pergi.