Claire's POV
"Harold, akhirnya kau turun juga. Sayangnya kita sudah selesai makan. Kau ambil saja sendiri." Ucap Gemma pada lelaki berambut keriting dan bermata hijau emerald yang menghipnotisku. Tampan sekali. Tidak, dia tidak tampan.
"Oh Harry, sini ini wanita yang mau mom dengan Jane jodoh kan kepadamu?" Ucap Anne sontak membuatku kaget, sejak kapan aku di jodoh kan dengan Harry.
Mom memandangku dengan seringaian nya.
"Dia lelaki yang cocok untukmu Claire." Bisik mom sambil terkekeh.
"Maaf aku tak bisa. Aku harus pergi." ucap Harry dengan wajah seperti kesal.
"Harry, kembali! Kalau tidak dad akan.. " ucapan Mr. Styles terhenti karena batuk nya yang di sertai nafas yang terengah-engah.
"Dad kumohon jangan memaksaku!" Bentak Harry, astaga sama sekali tak ada rasa santun nya pada orang tua.
Lagi-lagi nafas Des Styles terengah-engah.
"Harry kau bisa sopan oleh ayahmu? Penyakit dia kambuh lagi gara-gara kau bersikap seperti itu." Bentak Gemma yang langsung membawa Des ke kursi roda.
"Sudahlah aku harus pergi sekarang."Sedari tadi aku masih berfikir mengapa lelaki itu bisa berbuat hal seperti itu kepada orang tuanya sendiri. Tapi memang dia sedikit tampan.
----
Pagi yang cerah ini aku memutuskan jalan-jalan untuk melepas rasa bosan, karena mom harus di hadapkan oleh pekerjaannya. Aku mengitari taman yang ada di belakang rumahku. Ini memang masih terlalu pagi sehingga tamannya masih sangat sepi. Jadi aku berniat untuk ke Starbucks. Sebentar aku pernah melihat laki-laki itu, oh ya! Dia Harry Styles sedang apa dia disini? Di depan pub? Mungkin dia belum pulang semalaman dan oh mungkin dia mabuk."Harry?"
"Hai yeah kau Cleo kan? Kau bisa antarkan aku?" Ucap Harry, memang ia mabuk, dan aku tak tau harus bagaimana.
"Mungkin kau harus pulang Harr, aku akan antarkan kau pulang sekarang. Pasti Des sudah menunggumu. Dan maaf namaku bukan Cleo, namaku Claire."
"Claire bawa aku pergi, jangan pergi ke rumah sialan itu."
Aku bingung sekarang, aku tak tau harus membawa dia kemana dengan keadaan mabuk seperti ini, dan jika ia bertemu orang tua nya aku takut dia akan membuat penyakit Des kambuh lagi.
"Okay Harr kau bisa istirahat di rumahku dulu. Mungkin kau bisa menghilangkan mabukmu dulu sebelum pulang."
----
Aku membawa Harry ke kamarku dan membiarkan dia tertidur di kasur ku."Halo, Anne aku Claire. Kau tak perlu khawatir, Harry ada bersamaku."
"Bagaimana bisa Claire?" Suara nya sangat jelas kalau Anne sedang gelisah.
"Panjang ceritanya."
"Oh, baiklah. Tolong jaga Harry ya Claire. Thankyou."
Aku menghubungi Anne agar dia tidak kebingungan mencari anaknya yang hilang semalaman.
Aku beranjak dari kursi menuju dapur, berhubung tidak ada makanan lagi jadi aku harus memasak untuk Harry. Anne berkata aku harus menjaganya dan aku harus menjalankan amanatnya. Baiklah aku pasti bisa merubah Harry."Harr, bangun. Kau tahu? Sekarang sudah jam 9 dan kau belum bangun? Aku sudah siapkan makanan untukmu."
"Jam 9? Ayolah Claire itu masih sangat pagi."
"Harry jika kau tak mau bangun kau bisa pergi dari rumahku."
Harry langsung cepat-cepat berdiri, sepertinya ia takut aku usir dia, lucu sekali tingkahnya. Eh tidak, menyebalkan sekali.
"Claire kau yang memasak ini semua?"
"Y-ya. Mengapa? Tak enak? Maafkan aku tak terlalu jago memasak omelette seperti mom."
"Tidak. Aku suka masakanmu. Mau coba?"
"Sudah, aku sudah mencobanya lanjutkan saja makanmu."
----
Sekarang sudah pukul 20.00.
Aku memaksanya untuk pulang, setelah beberapa kali aku memaksanya akhirnya dia pergi juga, mungkin dia sudah berada dirumah sekarang."Halo Mrs. Styles, apakah Harry sudah tiba? Tadi siang aku menyuruhnya untuk pulang."
"Tidak Claire, Harry belum pulang dari tadi siang sampai sekarang. Aku sangat khawatir, tapi memang Harry sudah biasa pulang malam atau hingga pagi."
"Baiklah pasti dia akan baik-baik saja."
Aku memutuskan telfonku dengan Anne.
Apakah aku harus mencari Harry? Aku sedikit khawatir karena aku tadi sudah mengusirnya.
Aku putuskan berjalan mengitari tempat dimana pagi hari aku menemukan Harry, semoga ia bisa ditemukan.Sudah 20 menit aku mengitari tempat itu, dan sekarang sudah semakin malam. Angin menerpaku hingga menusuk ke tulang. Dasar anak itu, dia sangat keras kepala. Aku melihat pub yang ramai dengan orang-orang yang sedang bercumbu.
Aku berjalan hampir memasuki pub, aku akui belum pernah menginjakkan kaki di tempat sampah seperti ini. Tapi aku yakin Harry ada disini, jadi aku percepat langkahku dan memasuki pub ini.
Aku agak risih dengan pandangan laki-laki yang terus memandangku dari atas sampai bawah. Aku memang sedikit takut disini."Hai nona, ikutlah bergabung denganku." ucap laki-laki yang sudah agak tua dan bertato. Aku semakin takut dan aku putuskan untuk pergi dari sini.
Aku berputar-putar mencari pintu keluar karena aku lupa dan banyaknya orang yang membuatku susah untuk bergerak. Tapi.. sebentar, itu Harry? Dia disana bersama teman-temannya termasuk ada 4 wanita. Dan, astaga. Apa yang Harry lakukan? Aku melihat Harry sedang merangkul wanita sambil berpelukan dan berciuman, rasanya sedikit sakit dan aku ingin cepat-cepat keluar.
Aku melamun hingga akhirnya ada orang menabrakku hingga membuat sebagian orang menoleh padaku termasuk Harry.
"Claire, apa yang kau lakukan disini?" Ucap Harry sambil menarik ku bergabung dengan teman-temannya.
"Kau siapa?" Ucap seorang wanita yang sudah kuduga dia adalah wanita yang berciuman dengan Harry, dia memiliki rambut panjang berwarna blonde dan tubuh yang proporsional, pantas saja Harry menyukainya.
"Aku Claire. Um.. Teman Harry."
"Oh Claire dia Leah, ini Niall dan itu Louis, lalu itu Liam." Ucap Harry.
"Dan aku hampir lupa dia Rose pacar Niall, Megan tunangan Liam dan Nicky dia teman dekat Louis." Tambah Harry.
Leah menatapku tajam dan senyum kecil seperti dipaksakan mungkin dia tak suka melihatku.
"Hai, menungguku lama? Maaf tadi ada sedikit urusan." ucap lelaki berwajah campuran Pakistan itu, Astaga.. dia sangat tampan. Matanya yang berwarna hazel dan rambut jambulnya seakan menghentikan detak jantung ku. Dia tersenyum padaku, tersenyum yang terlihat sangat tulus.
"Sepertinya aku belum melihatmu, aku Zayn." dia mengulurkan tangannya padaku.
"Ak-aku Claire." aku berjabat tangan singkat dengannya. Kenapa jantung ku berdegup sangat kencang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sorry for typo(s). i need ur Voments. Thankyou!
KAMU SEDANG MEMBACA
BREAKEVEN
Fanfiction"I feel in love with you. Not for how you look, just for who you are."