Ceklek. Suara pintu kamar mandi terbuka dan Andre keluar dengan hanya handuk. Terlihat perut six packnya yang basah. Keira, istrinya melihatnya dengan kagum.
"Kau sudah bangun? Selamat pagi!", Andre berjalan menghampiri dan mencium kening istrinya.
"Pagi, Andre!" Balas Keira dengan senyum.
"Kayla masih tidur?" Tanya Andre.
Dilihatnya dari balik selimut putri kecil mereka yang baru berumur 3 tahun. Kayla, yang sedang tertidur pulas. Mereka berdua tersenyum melihatnya. Mereka bertiga kadang tidur bersama.
"Andre...", panggil Keira pada suaminya yang sedang memilih pakaian kerja.
"Hmm?"
"Maaf ya...", ucapnya lesu.
Andre yang mendengar itu pun segera menoleh, "Kenapa, Keira? Kenapa kau meminta maaf?"
"Sejak aku divonis kanker rahim setahun yang lalu, kita sudah tidak bisa berhubungan intim lagi. Aku merasa bersalah padamu. Aku merasa gagal sebagai istri", suara Keira mulai bergetar karena menangis.
"Hei, hei, hei... Keira, lihat aku!" Andre menyentuh wajah Keira dengan kedua tangannya.
Keira mendongak dan melihat sorot mata Andre yang tajam, berbanding terbalik dengan matanya yang berlinang air mata.
"Kita sudah membicarakan ini bukan? Aku baik-baik saja. Yang paling penting adalah kesehatanmu, aku membutuhkanmu, anak kita membutuhkanmu. Jangan berpikiran macam-macam. Dokter bilang kau jangan terlalu stress. Sudah berapa kali kubilang aku selalu mencintaimu apa adanya. Jadi... kumohon, jangan memikirkan yang sedih-sedih lagi ya!" Andre kemudian memeluk istrinya.
Keira yang mendengar itu jadi terharu dan bersandar di dada bidang suaminya.
"Terima kasih, Andre! Aku mencintaimu", ucap Keira.
"Ngg...," Kayla terbangun. Reflek mereka melepas pelukan dan melihat ke anak mereka satu-satunya.
"Hai, selamat pagi, anak papa yang cantik!", Andre mencium pipi tembem anaknya. Anaknya langsung tersenyum.
"Pagi, Kayla sayang!", Keira juga ikut-ikutan mencium anaknya.
Kayla melihat wajah mamanya. "Mama, kenapa nangis?"
"Tidak apa-apa, mama hanya... menangis bahagia", Keira berkedip pada Andre.
"Kenapa, papa ngapain?", tanya si bocah.
"Mau tahuuu aja kamu nih!", Andre memeluk anaknya gemas.
"Kayla jadi anak baik ya hari ini, jangan nakal, nurut sama mama. Kalau jadi anak baik nanti papa ajak jalan-jalan."
"Yeeay... mau jalan kemana?"
"Nanti kita lihat dinosaurs ya! Sekarang Kayla minum susu dulu gih", Andre mengarahkan.
"Sama mama jugaaa...," rengek Kayla.
"Iya, ayo sayang!", Keira keluar kamar sambil menggendong Kayla, tak lupa mengecup bibir suaminya.
Andre tersenyum melihat istrinya ceria lagi, "aku siap-siap dulu ya."
Setelah Keira dan Kayla keluar kamar, Andre langsung berpakaian dan mengecek ponselnya. Ada notifikasi pesan dari mamanya.
"Nanti malam mama mau datang ke rumah, ada hal penting!"
Andre mengernyit dan menghubungi mamanya.
"Halo"
"Halo, ma. Ada hal penting apa? Apa tidak bisa bicara sekarang saja? Aku ada janji dengan..."
"Tidak bisa, ini penting. Pokoknya mama nanti malam datang! Sudah ya, mama mau pergi dulu! Bye!", telefon pun ditutup.
Andre melihat ke arah ponselnya dan menghela nafas. "Perasaanku tidak enak", tapi Andre berusaha berpikir positif.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Main Lead
RomanceKeira dan Andre sedang diterpa badai pernikahan ketika Keira divonis mengidap kanker rahim. Sedangkan Andre sebagai penerus keluarga butuh keturunan. Pada saat itu, datanglah seorang perempuan yang bernama Rachel. Bagaimana cerita pernikahan mereka?