Hari Sabtu siang, Andre dan Rachel janjian di sebuah mal. Andre memang rutin nge-gym tiap pagi di mal itu. Rencana setelah selesai, ia akan langsung menemui Rachel.
Tapi Rachel datang kepagian, sehingga dia menunggu Andre di gym. Kala itu, gym penuh dengan para pria yang sedang berolahraga juga. Begitu mereka melihat Rachel datang, mereka langsung bereaksi.
Seorang gadis cantik dengan kulit putih bersih dengan rambut panjang hitam kecoklat-coklatan mengenakan tanktop putih dan hotpants jeans, mengenakan highheels dan tas bermerek. Terlihat simple namun sangat berkelas.
Ada yang melihatnya terus-menerus, ada yang terang-terangan mengedipkan mata, ada yang bisik-bisik dengan teman sebelahnya sambil menunjuk-nunjuk dirinya, ada yang bersiul juga.
Walau Rachel merasa sedikit kurang nyaman, tapi dia cukup cuek. Reaksi seperti itu sudah sering dia dapatkan sedari dulu. Jadi, dia sudah tak kaget.
Andre yang berada di antara pria-pria itupun ikut menoleh pada apa yang jadi pusat perhatian. Rachel!
Rachel memang sudah memberitahu Andre bahwa dia datang kepagian dan akan menunggui dia di gym. Andre tidak keberatan. Harusnya dia sudah menduga reaksi para lelaki melihat Rachel.
"Sialan, dasar bocah-bocah norak!", Andre mengumpat sendiri sambil geleng-geleng kepala.
Walaupun ada sedikit rasa tidak rela, Andre tetap berada di tempatnya. Selama mereka hanya melihat dan tidak menyentuh ya sudahlah. Andre sendiri benci jika menjadi pusat perhatian. Ia tetap melanjutkan olahraganya.
Rachel sudah menemukan tempat duduk di area gym dan melihat ke arah Andre yang sedang berolahraga. Tanpa sadar ia meneguk ludah. Andre terlihat sangat macho dengan kaos lengan pendek. Memperlihatkan otot-otot dan urat-urat lengannya. Apalagi keringat yang membasahi rambut dan leher membuatnya semakin tampan.
Salah satu alasan Rachel menyetujui perjodohan ini karena dia jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Andre waktu pertama kali melihatnya di foto, "sangat tampan!"
Walau lima tahun lebih tua, tapi Andre terlihat awet muda, hanya tubuhnya yang lebih terbentuk. Ketika bertemu langsung malam itu bahkan jauh lebih tampan. Rachel tersenyum mengingatnya.
Rachel mulai bosan menunggu dan memainkan ponselnya. Andre berolahraga cukup lama, sehingga Rachel mulai mengantuk dan tertidur dengan kepala tertunduk dengan rambut menutupi wajahnya.
Saat itu seorang pria asing duduk di sebelah Rachel dan mengelus rambutnya. Rachel jadi terbangun dan terkejut.
"Eh, maaf membangunkanmu," ucap pria itu. Rachel reflek berdiri karena kaget.
"Tenang, tenang. Aku hanya mau kenalan. Bolehkan?", ucap pria itu sambil berkedip dan tersenyum genit.
"Eeem..." Rachel belum sempat menjawab, tapi pria itu sudah menarik tangan Rachel untuk berjabat tangan.
"Namaku Hendrik."
"Aku....," Rachel masih ragu-ragu. Tapi akhirnya tangannya ditarik sosok pria lain, Andre! Terlihat wajahnya yang tidak senang dan menahan marah. Otot rahangnya terlihat jelas memelototi pria itu.
Pria itu jadi terlihat salah tingkah, "oh, Andre, ini cewe lu? Sori gue nggak tau."
"Sekarang lu tau, pergi sana!", tegas Andre.
Pria itu segera pergi. Tangan Rachel masih digenggam Andre. Setelah sadar, Andre melepasnya, "tunggu disini, aku mandi sebentar!"
Rachel hanya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Main Lead
RomanceKeira dan Andre sedang diterpa badai pernikahan ketika Keira divonis mengidap kanker rahim. Sedangkan Andre sebagai penerus keluarga butuh keturunan. Pada saat itu, datanglah seorang perempuan yang bernama Rachel. Bagaimana cerita pernikahan mereka?