"Aku akan menikahi Rachel", ucap Andre. Keira terkejut.
"Apa? Tapi kau bilang akan menolaknya!"
"Maafkan aku, Keira. Aku janji akan berlaku adil nanti".
Keira sungguh tidak rela, ia belum siap membagi Andre, lebih-lebih Andre terlihat bersemangat. Dia sangat cemburu.
"Kalau aku menolak?", tanya Keira.
"Aku akan tetap menikahinya. Maafkan aku, Keira. Aku kepala keluarga dan pembuat keputusan disini. Kau harus menerimanya".
"Ya sudah, kita cerai saja!", teriak Keira. Andre tersinggung.
"Jaga ucapanmu, kita tidak akan bercerai sampai kapanpun!", Andre mulai bernada keras.
Mendengar Keira ingin pergi dari sisinya membuat Andre emosi. Ia tidak akan rela melepas Keira untuk mendapatkan Rachel.
Andre menyadari Keira yang kaget karena nada kerasnya dan langsung mengenggam tangan Keira, "maafkan aku, aku menikahinya karena kita butuh penerus keluarga. Kumohon mengertilah!".
Bohong! Kata Keira dalam hati. Ia mendorong Andre sambil berlinang air mata, "kamu jahat! Kenapa tidak menungguku mati saja baru menikah lagi? Kenapa harus sekarang?", tanya Keira sambil memukul-mukul dada Andre.
"Hentikan!", Andre menangkap kedua tangan Keira.
"Dengar, Keira! Pertama... jangan bicara kau akan mati! Kedua... Rachel akan tinggal terpisah denganmu. Akan kupastikan dia tidak menganggumu disini. Hidupmu tidak akan berubah!"
"Lalu kamu bagaimana? Kau akan tinggal bersamanya juga?", tanya Keira.
"Tidak, aku akan tetap pulang kesini tiap hari", Andre berusaha meyakinkan Keira.
Keira pun bernafas lega, "baiklah, berjanjilah padaku kalau begitu. Aku tidak bisa hidup tanpamu. Begitu juga Kayla", Keira memeluk Andre erat.
Andre memeluk Keira dan mencium bibirnya, "aku janji".
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Main Lead
RomanceKeira dan Andre sedang diterpa badai pernikahan ketika Keira divonis mengidap kanker rahim. Sedangkan Andre sebagai penerus keluarga butuh keturunan. Pada saat itu, datanglah seorang perempuan yang bernama Rachel. Bagaimana cerita pernikahan mereka?