Bab 3

4 1 0
                                    

Dengan bukti yang ada mereka berangkat ke markas geng motor tersebut dengan perasaan yang campur aduk. Mereka takut namun tetap mendukung Alvian dalam pencariannya.

Sesampainya di markas geng motor itu, terjadi pertarungan sengit antara Alvian dan anggota geng motor.  Mereka berjalan dengan perlahan menuju ke arah yang ditunjukkan oleh salah satu teman Alvian yang memiliki informasi tentang lokasi motor Alvian yang dicuri.

Tiba-tiba, mereka dihadang oleh beberapa anggota geng motor yang sedang berjaga di luar markas. "Kalian mau apa di sini?" tanya salah satu dari mereka dengan nada tegas. Alvian dengan mantap menjawab, "gua mau ambil motor gua yang lo dicuri kemarin malam."

Anggota geng motor itu tertawa cekikikan. "Motor lo sudah jadi milik kami sekarang. Lo pikir mudah untuk mengambilnya kembali?" ujar salah satu dari mereka. Alvian dan teman-temannya merasa tertantang, namun tetap tenang sesuai instruksi Alvian dalam pencariannya. Mereka siap berdiri di belakang Alvian dan memberikan dukungan.

Tiba-tiba, anggota geng motor itu mulai menyerang mereka. Terjadi pertarungan sengit di antara mereka, dan Alvian berjuang dengan keras untuk melawan mereka. Ia mempertahankan dirinya dengan keras dan tak mengendurkan tekadnya untuk membawa pulang motor kesayangannya. Pertarungan berlangsung cukup lama, namun akhirnya Alvian berhasil mengalahkan semua anggota geng motor itu satu per satu. Setelah berhasil merebut kembali motor kesayangannya, Alvian dan teman-temannya segera meninggalkan markas geng motor tersebut.

Setelah kejadian itu, mereka merasa lega dan bahagia karena telah berhasil mengambil kembali motor kesayangan Alvian. Mereka merasa bangga karena Alvian berhasil menghadapi musuhnya dengan keberanian dan ketegasan. Mereka pulang dengan perasaan lega dan bersyukur bahwa semuanya berakhir dengan baik.

*Kantin sekolah*

Ada anggota grub memberikan informasi di kantin, "Kalian tahu, tadi malam gua lihat  Alvian sama sahabatnya berantem sama geng motor itu!"

"Wah, gila banget Alvian! Bagaimana bisa dia melakukannya? Suka banget cari masalah", tanya salah satu siswi.

Sabrina menjelaskan bahwa yang mereka bilang itu gak benar "Dia sangat berani dan memiliki kemampuan bertarung yang sangat baik. Pertarungan berlangsung cukup lama, tapi akhirnya Alvian berhasil mengalahkan semua anggota geng motor itu satu per satu. Dan akhirnya, mereka berhasil membawa pulang motor Alvian."

"Sungguh luar biasa. Bagaimana perasaan lo sekarang,  Alvian udah suka sama lo?", tanya salah satu temen Sabrina. Dengan pedenya Sabrina memberikan penegasan, "gua pastinya sangat bangga padanya. Dia berhasil menghadapi musuhnya dengan keberanian dan ketegasan. Gua rasa Alvian pasti juga suka sama gua".

Elda yang mendengar rumor perkelahian hanya membatin, "di sekolah ini ternyata isinya cowok yang begitu sikapnya".

Sabrina terus memuji Alvian seolah Alvian akan jatuh hati padanya, "Alvian tentunya berhasil mengambil kembali motor kesayangannya yang dicuri oleh geng motor itu. Dia menghadapi mereka dengan keberanian dan berhasil mengalahkan semua anggota geng motor itu."

Elda lagi-lagi hanya bisa membatin tanpa ikut mengomentari langsung, "Wow, itu sangat berani. Cowok begitu harus gua hindari".

Alvian sedang duduk di kantin sekolah ketika tiba-tiba dia melihat Elda yang berjalan menuju ke arahnya. Dia masih ingat betul ketika Elda menabraknya dan pergi begitu saja tanpa meminta maaf. Alvian merasa kesal dan ingin membalas perbuatan Elda.

Alvian mencoba mengingatkan perilaku tempo hari, "Hey lo, ingat waktu lo menabrak gua dan pergi begitu aja tanpa minta maaf?". Elda yang kesal menjawab dengan ketus, " Nama gua bukan lo, gua punya nama. Oh iya, maaf ya. Gua terburu-buru waktu itu."

Alvian yang merasa ucapan maafnya terlalu mudah dilakukan, Alvian mencoba membuat sesuatu hal yang tak terduga,"Maaf lo terlalu mudah, gua pengen lo mentraktir kita yang makan di kantin hari ini." 

Elda terkejut mendengar apa yang baru aja didengarnya,"Hah? Tapi gua..."

"Gak ada tapi-tapi, lo harus membayar untuk kesalahan lo. Jangan membuat gua kesal lagi," ucap Alvian tegas.

Elda merasa gak enak, tapi dia tidak ingin bertengkar dengan Alvian. Akhirnya dia mengalah dan memesan makanan untuk Alvian dan orang yang makan di kantin hari ini.

" Itu cewek namanya Elda, murid pindahan dia pdkt sama si Alex", ucap Saba yang membuat Alvian tertegun.

Elda dengan kesal hanya bisa meladeni agar semuanya cepat selesai, "Baiklah, gua akan mentraktir Lo semua yang makan hari ini, tapi jangan pikir gua takut sama sikap lo". Alvian tersenyum puas melihat Elda menuruti kemauannya,"Hehe, lo tidak takut sama gua tapi Lo harus bertanggung jawab atas kesalahan lo."

Saat mereka sedang makan, Alvian tidak bisa menahan rasa penasaran.

Tiba-tiba Alvian mengikuti kemana perginya Elda, "Eh, Elda, gua dengar kabar kalo lo pdktan dengan Alex ya?"

Elda yang semula melamun mulai menyadari ada yang mengikutinya dan mengajak bicara, "Eh, iya. Bagaimana lo tau?"

Alvian mulai mengulik informasi, "Gua dengar dari teman-teman. Kalian sudah lama pdkt ya?"

Elda sedikit heran dengan pertanyaan yang di lontarkan Alvian padahal Alex adalah sahabatnya,"Sejak awal tahun ini. Kenapa tiba-tiba lo bertanya?"

"Tidak apa-apa. Gua cuma pengen tau aja ," ucap Alvian dan langsung bergegas pergi.

Elda merasa agak curiga dengan pertanyaan Alvian, tapi dia tidak ingin mempermasalahkannya. Setelah selesai makan traktiran Elda, Alvian mengucapkan terima kasih kepada Elda dan pergi meninggalkannya di kantin. Namun, sejak kejadian itu, Elda merasa penasaran dan bertanya-tanya mengapa Alvian tiba-tiba menanyakan tentang hubungannya dengan Alex. Dia merasa ada sesuatu yang tidak beres, tapi dia tidak tahu apa itu.

REALVITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang