1. Dua Kehidupan Berbeda

31.7K 1.7K 57
                                    

"Aku anak haram, yang tak diharapkan,

Hidup dalam tuntutan, tak layak direnungkan,

Mimpi dikubur, masdep diatur,

Semoga Ayah cepetan dikubur.

Serong ke kanan, serong ke kiri,

Kumau Ayahku ketabrak sapi."

Leora Gaishan Ganendra.

Oknum yang sedang terkikik sambil menyanyi Potong Bebek Angsa dengan lirik dibuat amburadul.

Putri tunggal Ganendra yang katanya anak haram lantaran sang Nyonya Ganendra tidak mau mengakuinya sebagai anak. Selain itu, tidak bisa dijabarkan sebagai hubungan ibu-anak jika Leora sendiri bahkan tidak pernah memanggilnya Ibu. Tujuh belas tahun bernapas ke dunia, Leora curiga kalau udara bagiannya bercampur bau kentut, racun asap; rokok, kendaraan, dan polusi, soalnya bawaannya muak mulu.

Seperti--

"Karena kamu bukan anak saya!"

"Katanya kan dia bukan keturunan Ganendra."

"Anak haram."

"Apa karena saya mengijinkan kamu keluar rumah, kamu menganggap saya memberi toleransi untuk penurunan nilai-nilai kamu?"

"Kamu kalah dari anak beasiswa! Sia-sia saya membayar guru privat mahal untuk mengajar kamu!"

"Anak tidak tahu diri!"

"Ini kali terakhir kamu gagal menjuarai olimpiade. Lain kali saya berjanji tidak akan memberi konsekuensi atas kegagalan kamu."

"Angkat dagumu, tunjukkan bahwa kamu memang pantas menjadi putri tunggal Ganendra."

"Leora emang putri Ayah, kan?"

--Leora yang sebenarnya menginginkan kebebasan.

Hidupnya terlalu menyebalkan. Monoton dan membosankan.

Masa-masa pemberontakan remaja, pencarian jati diri, dan dukungan keluarga yang kurang berdampak besar dalam pembentukan sifatnya yang liar.

Leora sadar bahwa dirinya gagal.

Ada harapan yang ditumpangkan pada bahunya, tapi terlalu berat.

Leora sendirian. Terlalu takut untuk memilih jalur hidupnya sendiri, terlepas dari garis nasib yang seperti diatur oleh sang Ayah, tuan besar Ganendra sendiri--Nathanael.

Nathanael seperti Tuhan yang mengatur gerak-gerik Leora, baik di rumah dan dimanapun. Leora hanya hidup tanpa memiliki hak untuk menyuarakan isi hatinya. Hidup Leora berpusat pada Nathanael. Mengetahui bagaimana Nathanael mengatur jalan hidupnya seperti kemauan laki-laki itu, kesukaan laki-laki itu, mengarahkan peradaban sesuai dengan apa yang laki-laki itu inginkan, dan tidak segan menghabisi batu yang menghalangi jalannya. Benar-benar seperti Tuhan. Memiliki kuasa untuk memiskinkan orang lain, menghancurkan, dan menjadi jalan kematian tercepat. Nathanael bengis. Dan sialnya Leora menuruni sifat seperti itu.

Terlepas dari cibiran bahwa Leora adalah anak haram Nathanael dengan rich bitch yang namanya tak pernah terekspos, Leora sendiri yakin bahwa Nathanael bukanlah ayahnya.

Be a Big BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang