45. "I'm a Baby Boss in the Babi World"

4K 510 149
                                    

"Ra, jangan diem aja," tegur Akasia, lesu.

Kalau ada kuping kucing imajiner, dengan nada sayu dan pancaran mata yang sedikit frustasi, Akasia pasti mirip kucing terlantar yang sedang susah payah membujuk tuannya.

Akira menoleh ke arahnya. Barang sejenak, tatapan Akira lurus ke arah sang kakak dengan sorot kosong.

Kakak?

Akira tertawa hambar. Akasia dibuat menggigit bibir melihat kelakuan sang adik yang berubah aneh sejak kemarin membuka mata.

Gue bukan kakak lo! Jerit Akira dalam hati.

"Otak lo nggak geser, kan?" tanya Akasia, was-was.

"Sembarangan!"

"Mikirin apa, hm?" Akasia mengelus rambut putih Akira yang lumayan gondrong. Diselipkannya helaian rambut yang nakal Akira ke belakang telinga. Lembut sekali dia memperhatikan Akira.

Akira terdiam.

Remaja enam belas tahun itu sibuk meneliti wajah Akasia yang menatapnya lamat. Keduanya saling tatap untuk jangka waktu yang lama.

"Ada yang sakit nggak? Kenapa jadi pendiam, hm?"

Akira menolak menjawab. Dia malah bertanya balik. "Apa yang bisa bikin lo bahagia?"

Akasia mengernyit. "Lo," jawabnya kemudian.

Tatapan Akira langsung datar.

Akasia tertawa pelan. "Beneran, Ra. Gue percaya sama lo daripada ke Agathis sekarang."

"Dih!"

Anehnya, Akasia seketika tersenyum.

"Waras lo?" sengit Akira. "Ngapain senyum-senyum?"

"Mau peluk!"

"Ogah!"

"Big hug, please!"

"Minggir, anjir!"

"Bentar doang buset!"

"Najis!"

Akasia mengulum senyumnya yang dirasa akan melebar. "Balik cerewet lagi, nih?"

Akira memutar bola matanya.

Bicara dengan Akasia memang rada-rada.

Tidak tampak berandalan sekali jadinya.

Ah, anaknya memang--

Hah?! ANAK?!

Akira tersentak saat merasakan pipinya basah oleh kecupan seseorang.

"Jangan melamun," peringat Akasia, lembut. "Cepet sembuh, ya, manis!"

Merasakan Akasia mengacak-acak rambutnya, Akira makin membeku. Makhluk bernama Akasia itu salah satu putranya di kehidupannya yang dulu. Selama tumbuh enam belas tahun, ketiganya hidup tanpa kasih sayang orang tua. Sekalinya diperhatikan, Agathis dituntut dan Akasia dibiarkan liar sementara si bungsu seolah benar-benar diabaikan.

Sebenarnya kehidupan macam apa ini?

| 45. I'm a Baby Boss in the Babi World |

"Nggak usah sok akrab! Lo pikir gue masih bisa baik ke lo setelah kejadian lo sama Akira bikin gue ditinggal di mansion sialan ini?! Mikir, anjing! Lo yang nggak jelasin apapun bikin hubungan gue sama dua adek gue kacau!" bentak Agathis, marah.

Lucanne terperanjat di atas ranjang. Dia memilin selimut yang menutupi sekujur tubuhnya.

"Ja--jadi Akira pergi?" cicitnya lemah.

Be a Big BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang