Tuhan....jika aku bisa memilih
Aku ingin di masa depan bersama dengannya....
Reka membanting pantatnya di sofa rumahnya yg mewah. Ia membersihkan noda darah di bibirnya.
"Sudah berapa kali papa bilang, berhenti membuat masalah!" Teriak papa reka sambil memaki makinya. Reka gak mengacuhkan omelan papanya itu, ia malah sibuk membuka dasi sekolah yg ia kenakan.
"Kenapa kamu bandel banget,sih? Coba kamu kayak Reki (adik kembar Reka). Udah pinter, rajin, nurut, gak pernah berantem kayak kamu."
Papanya terus mengomel,tanpa di sadarinya sedari tadi Reka tak menggubrisnya.
"Selalu....selalu, dan selalu Reki yang di banggakan, selalu Reki yang jadi 'the best' sementara gue? Selalu jadi yang di hina, selalu jadi 'trouble maker' " gumam Reka dalam hati
"Papa tuh udah capek ngurusin kamu, selalu aja buat masalah, gak di sekolah, gak di rumah, kapan sih kamu berubah? Sekarang terserah kamu mau gimana, papa udah nyerah." Papa Reka mengusap peluh di pelipisnya yang mulai mengeriput.
Reka berdiri lalu menatap tajam ke arah papanya.
"Udah ngomongnya? Udah ngomelnya? Reka laper nih mau makan." Dengan santainya, ia berjalan menuju dapur dan mengabaikan pria paruh baya yg tengah mengomel sedari tadi.
Oke gimana? Likenya yaaa,comment apapun owner terima kok. It's my first story in wattpad. So,butuh masukan dan saran apapun :)
