Pagi harinya, Keira terbangun dan mendapati samping ranjangnya kosong.
Matanya bengkak, dirinya tertidur setelah menangis lama. Tapi ia menjadi sedikit lega setelah menangis.
"Uugh, aku jelek sekali", gumam Keira di depan cermin.
Keira terkejut ketika keluar kamar dan mendapati Andre dan Kayla sedang bermain bersama. Dipikirnya Andre sudah pergi kerja. Pantas Kayla tidak membangunkannya.
"Selamat pagi", ucap Andre.
"Pagi, mama!", ucap Kayla ceria.
Keira yang masih merasa aneh terpaksa membalas, "selamat pagi".
Diliriknya Andre yang terlihat baik-baik saja, seperti tidak terjadi apa-apa semalam.
"Kau... tidak kerja?", tanya Keira.
"Aku akan pergi siang nanti", jawab Andre.
"Oh", balas Keira lemah, masih merasa canggung dengan Andre.
Masih marah rupanya, pikir Andre. Ia pun langsung menarik, memeluk dan mencium bibir Keira. Cara jitunya ketika istrinya merajuk.
"Mmm, mmm, mmm", Keira berusaha mendorong Andre hingga lepas.
"Kau gila? Ada Kayla!", bisik Kiera sambil memukul dada bidang Andre.
Mereka berdua melihat ke arah Kayla yang tersenyum, "ikutan, donk".
Kayla ikut memaju-majukan bibirnya juga. Hal itu membuat Keira dan Andre tertawa.
Keira jadi mengingat betapa hangatnya keluarga ini sebelum ada Rachel. Ia jadi merindukan masa-masa itu.
Sekarang Andre mulai bersikap dingin padanya, bukan karena Rachel. Tapi karena dirinya sendiri, yang salah mengambil sikap.
"Kayla, ajak mbak Ijah jalan-jalan, gih", pinta Keira.
"Nggak, maunya sama mama", balas Kayla.
"Mama mau bicara sebentar sama papa, ya. Nanti mama menyusul", jawab Keira.
"Oke, ma", jawab Kayla sambil berlari ke arah mbak Ijah.
Sepeninggalnya Kayla, Keira dan Andre saling berpandangan.
"Apa kau baik-baik saja?", tanya Andre membuka percakapan.
Keira mengangguk.
"Maafkan aku ya semalam", ucap Andre lembut sambil mengusap kepala Keira.
Keira tersenyum, "maafkan aku juga, Andre".
Mereka akhirnya berpelukan. Andre sudah tidak ingin memaksa Keira agar Rachel tinggal bersama mereka. Walau hatinya perih mengingat Rachel. Betapa Andre ingin menemaninya di kala Rachel hamil.
"Biarkan Rachel tinggal bersama kita", ucap Keira tiba-tiba.
Andre merasa salah dengar, ia pun melepas pelukan Keira, "apa katamu?"
"Aku setuju Rachel tinggal bersama kita", kata Keira sambil melihat mata Andre.
Andre berusaha mencerna sesaat, hatinya merasa senang, kemudian berkata, "apa kau yakin?"
"Iya, Andre. Aku yakin", balas Keira.
"Oh, terima kasih, Keira. Aku sangat menghargai ini", ucap Andre sambil memeluk dan menciumi Keira.
"Aku mencintaimu", akhirnya Andre berkata cinta lagi padanya.
Semoga keputusanku ini tepat, pikir Keira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Main Lead
RomanceKeira dan Andre sedang diterpa badai pernikahan ketika Keira divonis mengidap kanker rahim. Sedangkan Andre sebagai penerus keluarga butuh keturunan. Pada saat itu, datanglah seorang perempuan yang bernama Rachel. Bagaimana cerita pernikahan mereka?