Aku memang serumit itu dan aku mengakuinya. Ketidakinginan merasakan sendirian padahal kutahu pasti bahwa aku memang sendiri, miris. Salahku adalah selalu mejadikan orang lain pusat sementara saat keberadaan pusat itu berkurang atau menghilang, aku yang kelimpungan.
Aku dan ego ku yang tinggi, aku dan segala kerumitanku, aku yang.. ah sudahlah. Perihal aku haya seorang tak berguna, pantas bukan jika keberadaanku bukanlah hal yang penting?
Aku, sesekali boleh tentangku bukan?