10

74 11 2
                                    


Ella memijat pelipisnya melihat Nuria tengah sibuk memilih baju yang akan dikenakannya untuk makan malam nanti bersama Keyla. Bahkan kasur Nuria sudah dipenuhi oleh berbagai macam jenis pakaian mahal. Namun gadis petakilan itu masih juga belum menemukan pakaian yang pas.

"Astaga kapan sih terkahir kali aku belanja? Pakaian aku baju lama semua, ngak banget." Gerutunya masih menelaah baju dalam lemari.

"Keluarin aja semua baju-baju kamu, abis itu bakar. Baju bagus semua dikatain jelek." Omel Ella akan kelakuan anaknya.

"Aduh mamaku yang terhormat. Kalau nggak mau bantuan anakmu yang imut ini sebaiknya mama diem aja deh ya." Sungut Nuria melirik Ella sebentar lalu kembali fokus memilih baju.

Wanita separuh baya itu menghela nafas sejenak. Kemudian berjalan ke ranjang lalu mengambil baju dress mini berwarna pink.

"Nuri, ini baju kan baru tiga hari yang lalu kamu beli sama Zanna sama Meisie juga kan." Tunjuk Ella memperlihatkan baju manis tersebut.

"Iya benar tapi aku nggak mau pakai baju itu didepan kak Key. Ntar aku dianggep kekanakan." Ujar Nuria cemberut melihat Ella.

Terlihat jelas, Nuria ingin berpenampilan cantik dan anggun didepan Keyla. Seperti perempuan dewasa berkelas, sekalipun ia masih duduk di bangku sekolah menengah. Dia tidak ingin membuat Keyla malu dinner bersamanya, malahan Nuria ingin menunjukkan kesan baik.

"Loh kan kamu emang kekanakan. Kok kamu jadi lupa diri gitu?" Ella meledek putrinya dan itu sukses membuat Nuria bersungut kesal.

"Pliss deh ma, jangan mulai. Aku nggak mau berdebat sama mama. Sejam lagi udah waktunya aku dinner sama kak Key dan aku nggak mau telat di hari pertama aku kencan." Kata Nuria tidak ingin memperpanjang.

"Kamu tergila-gila banget keknya sama Keyla. Sampai kamu mau berubah gini. Ini mama harus bersyukur apa cemas ya sama perubahan tidak biasa kamu ini." Ungkap Ella dengan tatapan polosnya.

"Bukan keknya lagi ma, tapi emang iya. Aku tergila-gila banget sama kak Key sampai mau mati rasanya kalau nggak lihat kak Key sehari aja." Akui Nuria tersenyum senang sambil membayangkan wajah dingin Keyla.

"Iya deh iya yang lagi kasmaran. Sini mama bantu dek, yang warna coksu itu bagus." Ella pun turut membantu.

"Bagus sih ma, tapi baju itu udah pernah aku pake. Masa iya aku pake baju ini lagi." Tukas Nuria memasang wajah cemas dan lelah.

Lusa kemaren, Nuria pergi melihat kembang api bersama saudaranya dan ia menggunakan pakaian coksu ini. Meskipun Keyla belum pernah melihatnya memakai baju ini, tetap saja Nuria tidak mau menggenakannya kembali.

"Dek, baju kamu ini bagus-bagus semua. Ada sebagian yang masih baru kan, kamu pilih aja salah satunya." Ujar Ella menyarankan.

Nuria menghela nafas panjang. Seperti ia akan mengalah untuk kali ini dan terpaksa menggunakan salah satu baju-baju tersebut. Bisa saja ia pergi membeli namun waktunya tidaklah banyak.

"Kalau aku kelihatan jelek, itu salah mama ya." Ujarnya menyalahkan Ella.

"Tuhhkan dek kamu kekanakan. Suka nyalahin orang." Sindir Ella pada Nuria.

Gadis petakilan itupun, mulai memilih satu baju diantara banyak baju. Dan pandangannya jatuh pada baju dress panjang berwarna putih bermotif.

"Hei sayang, papa harap papa datang tepat waktu." Seru Dhito tersenyum masuk kamar putrinya.

"Papa." Nuria membalas senyuman hangat Dhito dan Ella tersenyum menyambut kedatangan suaminya.

"Mas itu apa?" Tanya Ella melihat bingkisan ditangan Dhito.

ILYSBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang