"Mmm.. mmm... mmmm", Rachel mengalungkan tangannya ke leher Andre.
Andre sekarang memangku Rachel di kursi kerjanya. Penisnya sudah menancap di vagina Rachel lagi.
Andre menghujam Rachel dari bawah, Rachel pasrah dan berpegangan pada bahu Andre, tapi kepalanya mendongak ke belakang dengan mata terpejam.
"Ah, ah, ah...", desah Rachel menikmati setiap hujaman.
"Kau menikmatinya?", Andre sangat menyukai pemandangan ini, ketika Rachel lupa daratan dan terangsang.
Andre sengaja menghentikan gerakannya. Rachel memelototinya, ia langsung inisiatif menaikturunkan tubuhnya sendiri.
Rachel masih terus bergerak naik turun. Payudaranya ikut dimainkan Andre. Membuatnya semakin terangsang.
"Oh, oh, oouuh, aku mau keluar lagi", desah Rachel.
Andre menimpali, "aku juga, bersama sayang".
"Aaah...", suara pelepasan mereka berdua terdengar sinkron.
Rachel bersandar pada dada Andre.
"Hah...hah... hah", mereka sama-sama mengatur nafas.
"Terima kasih, sayang. Kau hebat hari ini", ucap Andre mesra sambil memeluk dan mencium kepala Rachel.
Rachel yang masih lelah hanya bisa tersenyum dan memeluk erat Andre.
Andre kemudian membopong Rachel dan menidurkannya di sofa, memakaikan pakaian Rachel.
Andre juga membersihkan diri dan mengganti baju dengan pakaian cadangan di kantor.
Dilihatnya Rachel tertidur di sofa, Andre membiarkannya dan melanjutkan pekerjaan dengan semangat. Merasa senang karena Rachel sudah memberi jatah lagi.
Boleh juga sekali-sekali puasa seks, kalau Andre tahu Rachel akan jadi seliar ini, pikirnya.
°°°
Tiga bulan kemudian.
Andre sedang ke rumah sakit mengantar Keira dan Rachel.
Kedua istrinya sedang sakit di waktu yang bersamaan.
Keadaan Keira semakin drop, ia jadi lebih sering sakit kepala, nyeri perut, sesak nafas, tubuhnya lemah dan semakin kurus, tidak kuat berjalan lama-lama.
Sementara Rachel lemas, sakit kepala, sering pusing, perut terasa kembung, mual-mual, muntah, tidak nafsu makan.
"Ini kalau saya lihat, jantung ibu Keira cukup lemah, jangan melakukan aktivitas berat-berat ya, harus sering makan daging merah juga. Ini saya resepkan obat. Namun untuk kankernya sendiri belum sampai menyebar ke organ lain. Tapi sebulan sekali tetap harus cek up untuk mengamati perkembangan", jelas dokter di rumah sakit.
Andre yang menemani Keira ke dokter jadi sedih melihat kondisi Keira sekarang. Aktivitasnya tidak banyak, hanya di rumah. Hobinya memasak juga harus ditinggalkan karena Keira tidak boleh kelelahan.
"Kau akan segera membaik, jangan dipikirkan ya", ucap Andre menghibur Keira.
"Untuk ibu Rachel, selamat, pak! Ibu sedang hamil, sudah ada detak jantung janinnya. Selanjutnya cek up ke dokter kandungan saja", kata dokter.
Dokter merasa pasien kali ini unik. Bisa-bisanya mengantarkan istri sakit dua-duanya sekaligus? Dua-duanya cantik dan akur pula.
Andre yang mendengar itu melihat ke arah Rachel yang ternyata juga sama kagetnya. Mereka saling tatap penuh arti.
Hal itu tidak luput dari mata Keira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Main Lead
RomanceKeira dan Andre sedang diterpa badai pernikahan ketika Keira divonis mengidap kanker rahim. Sedangkan Andre sebagai penerus keluarga butuh keturunan. Pada saat itu, datanglah seorang perempuan yang bernama Rachel. Bagaimana cerita pernikahan mereka?