Keraguan

217 5 0
                                    

Beberapa bulan kemudian.

"Aku pergi ke rumah sakit dulu ya", ucap Andre sambil mencium bibir Rachel.

"Iya, Andre, hati-hati ya. Salam untuk Keira. Maaf aku tidak bisa menemaninya hari ini", ucap Rachel lembut.

"Tidak apa, Rachel. Keira malah sangat berterima kasih padamu karena menjaga Kayla saat dia tak ada".

Diam-diam tante Aisyah, ibunya Rachel menguping pembicaraan mereka berdua.

Tante Aisyah sedang menginap di rumah mereka untuk membantu Rachel menjaga Reynald dan Kayla. Walau ada pengasuh, tetap saja ia khawatir takut Rachel kewalahan, apalagi anaknya sedang hamil.

Setelah memastikan Andre benar-benar sudah pergi, tante Aisyah ke kamar Rachel dan menutup pintu.

"Mama, ada apa?", tanya Rachel.

"Tidak apa-apa, mama hanya ingin mengobrol. Reynald masih tidur ya?"

"Iya, ma".

Mereka berdua memandangi Reynald yang sedang tidur.

"Mirip Andre ya", ucap tante Aisyah.

"Iya, donk ma. Kan anaknya", jawab Rachel. Dalam hati merasa bangga karena anaknya tampan seperti Andre.

"Hmm.. Rachel?"

"Ya, ma?"

"Kau sungguh baik-baik saja?", tanya tante Aisyah.

"Apa maksud mama?"

"Jujur saja... waktu mama menikahkanmu dengan Andre dan merestuimu jadi istri kedua, mama mengira Keira tidak akan hidup lama karena penyakitnya".

"Mama, kenapa bicara begitu?", protes Rachel.

"Maaf, tapi mama mengkhawatirkanmu. Apa kau siap menjadi istri kedua selamanya? Apa kau siap membagi cinta selamanya?"

"Tentu saja, ma. Kalau tidak aku tidak akan menyetujui pernikahan ini sejak awal. Keira sudah kuanggap kakak sendiri. Andre juga selalu berlaku adil", bela Rachel.

"Adil? Kamu yakin? Beberapa bulan ini ia jarang menemanimu cek up kandungan kan? Sekarang saja ia malah menemani Keira di rumah sakit", ujar tante Aisyah.

Rachel terdiam, ia memang menyadari bahwa akhir-akhir ini Keira sangat menyita perhatian Andre darinya, bahkan frekuensi hubungan intim mereka berkurang drastis.

Lebih banyak Rachel yang berinisiatif daripada Andre. Untunglah Andre tidak pernah menolak dan selalu bisa memuaskannya.

Kadang Rachel juga tidak tega melihat Andre yang terlihat lelah mengurusi Keira yang sakit, tapi Rachel masih berpikir itu wajar, karena Keira sedang dioperasi besar dan sangat membutuhkan perhatian Andre.

"Keira kan sedang sakit, ma. Kalau bukan Andre, siapa lagi yang temani? Orang tua Keira kan sudah tidak ada", jawab Rachel.

"Tapi mau sampai kapan seperti ini, nak? Suamimu lebih perhatian pada istri pertamanya yang sakit, daripada yang sedang hamil disini. Mama yang sedih melihatnya", ucap tante Aisyah hampir menangis.

"Mama", Rachel memeluk ibunya yang terisak.

"Aku baik-baik saja, sungguh. Lagipula kita belum tahu keadaan Keira nanti bertahan atau tidak. Jangan berasumsi dulu, ma".

Tante Aisyah akhirnya hanya bisa mengangguk.

Rachel jadi kepikiran. Bagaimana jika nanti Keira sembuh? Apakah keadaan akan berbeda? Bohong kalau selama ini dia tidak cemburu akan perhatian yang Andre berikan untuk Keira. Di hati kecilnya mulai timbul keraguan.

Second Main LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang