2. CINTA PANDANGAN PERTAMA

14 1 0
                                    

2. CINTA PANDANGAN PERTAMA

"SMANSA sekarang tidak lagi membosankan, karna berandalan ini telah jatuh cinta pada penghuninya."

Terkenal dengan sifat berandalan selama ia berada di SMANSA, bolos mungkin sudah menjadi santapan utama baginya, lihat baru saja ia menjalankan hukuman akibat pelanggaran aturan, namun tetap saja itu tidak membuatnya jera, sekarang saja ia sedang berjalan menuju warung Bi Iim tempat tongkrongan paling nyaman selama ia bersekolah di sana.

Dia Langit Samudra Biru, laki-laki dengan mata setajam elang, berandalan SMA GARUDA BANGSA, bolos pelajaran, terlambat, hukuman, dan bahkan ruang BK sudah menjadi sahabat sejatinya, menurut Langit sekolah membosankan, terlebih di SMANSA tidak ada yang menarik menurutnya, tapi entah untuk hari-hari ke depan, kita lihat saja.

Bukan hanya dirinya, jauh sebelum ia datang ternyata sudah terdapat Lukas Aksara Prasaja dan juga Yohan Adhitama dua sahabatnya yang sedang ikut serta membolos, sabahat berandalan sejati sepertinya.

"Gila temen gue satu ini gak ada kapok-kapoknya!" sorak Lukas melihat Langit sedang menuju ke arahnya, sedikit tergesa-gesa di lihatnya.

"Baru aja lo tadi di hukum, udah berani bolos lagi, terlalu beresiko si kata gue mah." ujar Yohan geleng-geleng.

Langit tak menghiraukan ucapan kedua manusia asli dunia itu, dengan segera ia mengambil kopi milik Lukas dan meneguknya tanpa jeda hingga habis tak tersisa sama sekali, seperti orang kesetanan kiranya.

"Eh anjir kopi gue," kaget Lukas melihat tingkah Langit yang benar-benar tak terduga.

"Lo kenapa si kayak abis di kejar anjing aja," tanya Yohan melihat keringat Langit yang membanjiri wajahnya.

Dengan paksa Langit menarik tangan Yohan untuk memegangi dadanya. "Gue gak kuat lagi, bahkan detaknya aja udah melebihi takutnya di kejar anjing kan?" jelas Langit menetralkan nafasnya. "Gue takut serangan jantung!" paniknya.

Sontak Yohan beranjak panik mengajak Langit untuk ikut bersamanya, bersama dengan itu Lukas menghampiri. "Anjir jantung lo! Kita ke rumah sakit sekarang, kita ke bunda lo biar di periksa!" ajaknya.

"Bilang ke gue lo kenapa bisa gini, lo punya riwayat sebelumnya?!" tanya Lukas menatap Langit dengan perasaan panik, dengan siaga ia mencari handphone nya untuk memesan taksi online.

Langit menggeleng. "Gue gak punya riwayat apa-apa sebelumnya," jawab Langit. "Tapi kayaknya sekarang gue punya," sambungnya.

"Lo gak usah bikin kita panik anjing! jadi lo punya riwayat sakit jantung?!" tanya Lukas benar-benar panik, dengan perasaan paniknya itu ia sedikit tidak fokus bahkan untuk mencari aplikasi taksi online saja ia kesulitan.

"Lo kenapa gak bilang nyet! Kita jadi bisa siap-siap kalo penyakit lo kumat kayak gini!" tegur Yohan di kepanikannya.

Terkenal berandalan bukan berarti mereka tidak memiliki perasaan, tentang apapun menyangkut sahabat mereka selalu maju paling depan, apalagi ini menyangkut tentang nyawa sahabatnya, tentu saja mereka panik bukan kepalang.

Langit kembali menggeleng. "Bukan, ini riwayat jatuh cinta," jawabnya enteng dan santai.

Dengan reflek Lukas menjitak kepala Langit cukup keras begitupun Yohan yang hampir saja meninju wajah Langit namun Lukas menahan, bahkan handphone yang Lukas pegang ingin sekali ia banting saking kesalnya.

"Anjir lo! untung gue belum pesen taksi onlinenya!"

"Sialan lo, lucu lo begitu?" ucap Yohan dengan ekspektasi datar.

"Gue serius, pertolongan pertama degupan jantung yang gak beraturan karna jatuh cinta apa? Gue udah gak kuat." ucap Langit. Entahlah sejak mengantarkan perempuan dengan tas ransel pink itu ke UKS karna pingsan, tiba-tiba saja jantungnya berdetak tak beraturan, untung saja dirinya bisa keluar dalam zona tersebut setelah sahabat dari perempuan itu datang menghampiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEMESTA PUNYA CERITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang