Prolog

509 75 33
                                    

Haii.. haiii
Selamat datang di cerita keduaku guysss.

Kalian penasaran nggak, kalau penasaran ya baca dong haha

Nggak perlu lama-lama lagi langsung aja baca ceritanya kuyy.

Eitss sebelum baca follow akun author ya guyss.

Kalian pasti tau dong cara menghargai karya orang lain hihi.
Jadi jangan lupa kasih vote dan komennya❤️

Sinar matahari perlahan menyusup ke dalam kamar seorang cowok yang saat ini masih terlelap dalam tidurnya. Suara kicauan burung tak membuat cowok itu terusik. Hingga akhirnya seseorang mengetuk pintu kamarnya.

Suara pintu di buka, terdengar aktivitas seseorang yang tengah menyibak gorden membuat kamar itu menjadi agak sedikit lebih terang karena cahaya matahari yang masuk.

"Abang bangun, udah pagi sayang" suara lembut masuk di indera pendengarannya. Usapan lembut di kepalanya membuat dia semakin nyaman dengan tidurnya.

"Masih ngantuk bun" ucap cowok itu yang menutup tubuhnya dengan selimut.

"Anak cowok nggak boleh bangun siang" ucap wanita itu lembut.

"Biasanya itu cewek bun"

"Bagi bunda sama aja, ayok bangun nanti kamu kesiangan"

"Kan sekarang hari minggu" ucap cowok itu yang matanya sudah terbuka.

"Kamu lupa?Ini kan jadwal kamu cuci darah sayang"

"Kalau abang nggak cuci darah kenapa bun, toh orang yang punya penyakit kayak abang ujung-ujungnya bakalan meninggal"

"Huss abang nggak boleh bilang gitu, emang abang mau ninggalin bunda sama Nathan?" cowok itu menggeleng pelan.

"Udah ah, abang mandi gih habis itu turun buat sarapan" setelah itu bunda keluar kamar, cowok itu pun berjalan ke kamar mandi.

****

"Kalau nanti gue dipanggil tuhan duluan, berarti gue udah nyerah sama penyakit yang nyerang tubuh gue"

-Dia Askara

Dia AskaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang