part 3

194 33 15
                                    

Malam semuaa..

Masih ada yang nungguin 'DA' up ngga?
Kalau penasaran langsung baca aja ya hihi

Happy Reading❤️

"Assalamualaikum" ucap Ayyara saat memasuki rumah.

"Waalaikumsalam" jawab sang ayah.

Melihat ayahnya sedang menonton tv segera Ayyara duduk di sampingnya.

"Gimana kerjanya sayang" ucap ayah pada Ayyara sembari mengelus rambut gadis itu.

"Seru ayah. Karyawan disana juga baik semua" ucapnya dengan semangat.

"Syukurlah" ucap Hendra.

"Kamu bersih-bersih gih, terus langsung tidur. Kamu udah makan belum?"

"Udah yah, yaudah Ayya ke kamar ya"

Ayyara bangkit dari duduknya. Sebelum ke kamarnya Ayyara berhenti di depan kamar orang tuanya. Gadis itu mengetuk pintu pelan dan masuk ke kamar itu.

Dengan pelan Ayyara menghampiri sang bunda yang tengah tertidur. Kemudian duduk di  sebelahnya.

"Bunda, Ayya udah pulang. Hari ini seru banget bun kerjanya, Ayya diperlakukan sangat baik disana. Bunda jangan khawatir ya. Selamat malam bunda" ucapnya sembari mengecup kening sang bunda.

Setelah itu ia keluar menuju kamarnya. Namun bukannya bersih-bersih gadis itu malah duduk di meja belajarnya. Membuka buku dengan sampul berwarna biru. Itu buku diary nya. Ayyara menuliskan sesuatu di sana.

Tentang sebuah pertemuan yang entah akhirnya akan menjadi harsa atau lara.

Ayyara '23

Kemudian gadis itu menutup bukunya. Memandanginya dengan senyum manisnya.

Ayyara Arsyakayla. Seorang gadis yang suka mengabadikan momennya dalam bait aksaranya. Bahkan gadis itu suka sekali menulis novel. Apakah Ayyara seorang penulis?Entahlah, gadis itu tidak mengakui bahwa dirinya seorang penulis, namun ia mempunyai ribuan pembaca dan sangat menyukai rangkaian-rangkaian kata indahnya. Tulisan gadis itu mampu membuat para pembacanya jatuh hati.

***

Di kediaman Aska cowok itu baru selesai mandi. Kemudian merebahkan badannya di kasur. Matanya menatap langit-langit kamar. Namun entah kenapa pikirannya tertuju pada seorang gadis yang ia tabrak di cafe waktu itu dan sekarang malah sama sama menjadi karyawan.

Tiba-tiba saja perutnya terasa bergejolak. Cowok itu bangkit dan segera lari ke kamar mandi memuntahkan isi perutnya.

Sedangkan di depan pintu kamar Aska, Amira tengah mengetuk pintu kamar namun tak ada jawaban. Wanita itu mencoba masuk beruntung pintunya tidak di kunci.

Amira menelisik kamar putranya itu namun tidak ada orang.

"Abang kemana" gumam Amira.

Namun telinganya mendengar seseorang tengah muntah di kamar mandi, segera wanita itu menghampiri dan mengetuk pintunya.

"Abang, kamu kenapa"

"Buka pintunya sayang" Amira mengeraskan suaranya sembari terus mengetuk pintu kamar mandi.

Sementara di dalam Aska tengah menyandarkan badannya ke dinding. Mukanya sudah memucat, tubuhnya melemas.

Cowok itu berusaha membuka pintu kamar mandinya. Amira terkejut melihat keadaan putranya saat ini.

Dia AskaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang