Suara langkahan kaki, bahkan larian terdengar di luar kelas. Rena menutup kedua telinganya, ia tidak suka ada suara berisik. "Berisik ban
get sih!" gumamnya."Anak - anak. Sudah waktunya untuk istirahat, jadi, tutup buku kalian dulu dan istirahat." ucap Bu Tina sebelum wanita tua itu keluar dari kelas.
Rena tersenyum puas. Akhirnya, diri nya bisa makan bekal yang sudah ia bawa dari rumah. Sejak tadi, perut nya berkali - kali mengeluarkan suara.
Gadis itu bangkit, lalu berjalan keluar kelas menuju ke kantin. Suasana di kantin kini cukup ramai, membuat nya mendengus kesal.
"Eh liat deh, sok cool banget, ya, kan?"
ujar salah satu siswi disana. Tetapi, Rena tidak memperdulikan ejekan tersebut. Ia kembali berjalan untuk memesan makanan."Heran," ucapnya berbisik.
•
•
Rena berjalan menyebrangi zebra cross. Ada beberapa mobil dan motor yang berhenti, karena ada beberapa orang lain nya juga yang ingin menyebrang.
Melepaskan headset yang terpasang di kedua telinganya, lalu memasukkan nya ke dalam saku. Begitupun dengan kedua lengan nya yang ia masukkan ke dalam saku rok nya.
BUGH!
"Lo kalo jalan, bisa pake mata ga sih?" ucap Rena, sembari menatap tajam orang dihadapan nya ini dengan sinis.
"Ngga, emangnya kenapa?"
Dia, Riskana Erlanda. musuh bebuyutan Rena. Mereka bermusuhan sejak kelas 6 SD. Entah masalah apakah itu membuat Riska sangat membenci dirinya.
Riska mengeluarkan lidahnya. Membuat Rena makin kesal. Tapi, perasaan nya itu harus ditahan, ia tidak ingin membuat masalah di keramaian jalanan ini. Rena kembali berjalan, tidak lupa mendorong sedikit tubuh Riska.
"Awas aja lo, Renatta!" teriak Riska dari ujung sana. sedangkan Rena, ia hanya menaikkan kedua bahunya, tidak peduli dengan ancaman Riska tadi. Ia kembali berjalan dengan santai nya menuju rumah, karena perutnya yang sudah lapar dan tubuhnya yang ingin ambruk.
•
•
"Eh? Udah pulang? Yuk, makan siang dulu Tante yakin, kamu pasti masih laper." tawar Tina, yang tak lain adalah kakak dari almarhum ibunya.
Rena mengganguk patuh. Ia berjalan ke arah ruangan makan, berjalan seiringan dengan Tina yang tengah berjalan di sampingnya.
"Gimana pelajaran hari ini?" tanya Tina lagi, seraya menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.
"Biasa aja sih," jawab Rena singkat.
Tina tersenyum kecil, sebelum dirinya melanjutkan menyuap makanan ke dalam mulutnya. Begitupun dengan Rena yang bangkit, untuk meletakkan piring nya di wastafel dapur.
Rena membalikkan badan nya, menatap ke arah Tina. "Tan, nanti, Rena mau ngomong sesuatu sama tante. Boleh?" tanyanya.
"Boleh dong. Masa Tante larang kamu?" jawabnya, sembari tertawa pelan.
***
[ TO BE CONTINUE ]
Chapter 1 sudah di upload! Ayo di baca, sebelum itu, jangan lupa follow dan vote author dulu ya. Biar author nya makin semangat update.
KAMU SEDANG MEMBACA
COOL GIRL
RandomRennata Oliver Anastasya. Itulah namanya. Seorang perempuan cantik, yang sudah kehilangan kedua orangtuanya saat berumur 11 tahun. Dan kini, Rena harus tinggal bersama paman dan bibi nya di suatu kota besar. Ia tidak mempunyai teman, karena sifat ny...