Chapter 3

0 0 0
                                    

Atmaja terdiam membeku disana. Ia tidak tahu harus menjawab pertanyaan yang keluar dari mulut Rena tadi. "Om ngga tau apa - apa tentang kematian mama dan papa kamu. Dan juga, tante kamu ga pernah cerita ke om."

Rena menurun naikkan kedua alisnya. Sedikit tidak percaya mendengar lontaran dari Atmaja.

Gadis itu terlihat sedikit curiga dengan om satu nya ini. Walaupun begitu, Rena tidak memikirkan hal yang ena - ena, karena dirinya yakin, om dan tante nya tidak akan pernah melakukan hal sekeji itu. Rena sangat yakin.

"Yaudah, kalo gitu, om mau ke kamar dulu." ucap Atmaja, sebelum dirinya keluar dari kamar Rena.

***

Setelah bersiap - siap menggenakan pakaian seragamnya, ia segera berjalan menuju ruangan makan untuk sarapan sebelum dirinya berangkat ke sekolah.

"Muka kamu kenapa? Kelihatan nya pucat begitu," tanya Tina curiga. Ia menempelkan telapak tangan nya di kening Rena, membuat gadis itu tampak risih.

"Ngga tan.." jawab nya, seraya menyingkirkan telapak tangan Tina yang masih menempel di kening nya.

Tina menoleh ke arah Rena, menatapnya dengan curiga. "Yaudah. Tapi, kalo kamu lagi sakit, gausah masuk dulu." ujar Tina, yang mendapat anggukan dari Rena.

"Iya tante.."

Rena meletakkan tasnya di kursi. Lalu, mendudukan bokongnya dikursi. Tidak lupa juga, ia membuka buku tebal yang tak lain adalah novel. Biasanya, jika tidak ada guru atau belum mulainya pelajaran ia akan melakukan banyak hal. Termasuk, membaca novel ini.

BUGH!

Suara pukulan terdengar dari arah luar kelas. Rena berlari kecil ke arah sumber suara tersebut, melihat ada kejadian apa di sana.

Melihat Raga yang tengah dipukul habis - habisan oleh Samuel membuat diri nya menjadi sangat kesal. Rena berlari cukup kencang, menghampiri mereka.

"STOP!" Rena berteriak, membuat menarik perhatian semua mahasiswa - mahasiswi di sana yang baru datang.

"Gue bilang stop, Samuel!" lanjut Rena.

Samuel tidak mendengar teriakan Rena tadi. Ia terus saja memukuli wajah dan tubuh Raga, membuat seluruh tubuh cowok itu memerah.

"Atau, gue laporin lo ke kepsek biar lo di skors." ancam Rena, membuat Samuel memberhentikan pukulan nya.

"Gue ga takut. Karena, sekolahan ini sekarang udah menjadi milik orangtua gue!" Samuel membuka suaranya. Ia menarik kera baju seragam Raga dengan kencang, lalu menatap tajam ke arah cowok itu.

"Lo suka sama cowok begini?" tanyanya, dengan senyuman smirk.

"Kalo iya kenapa?!"

***

Rena berjalan mengelilingi taman, dengan Raga yang mengikutinya dari samping. "Lo ada masalah apa sama Samuel?" tanya Rena sembari memberhentikan langkahnya.

"Gue ga ada masalah apa - apa sama dia. Dia yang tiba - tiba pukulin gue," jawab Raga jujur.

Gadis itu hanya mengganguk pelan, walau ia tidak yakin dengan jawaban Raga.

"Yaudah. Kalo gitu, gue pamit dulu mau ke kelas." pamit Rena dengan senyuman tipis yang terukir di wajahnya.

Raga mengganguk, sembari tersenyun tipis. Rena berjalan memasukki lorong, untuk menuju kelas. Sedari tadi, banyak siswa - siswi menatapnya tidak suka karena dengan caranya dia berjalan, dan tatapan kosongnya itu.

"Idih,"

"Sok banget sih,"

"Dia pikir, dia cakep begitu?"

Mendengar suara bisikan dari beberapa siswi disana, membuat Rena menoleh dan menatap mereka dengan tajam. Lalu, kembali berjalan menuju kelas dengan cara berjalan nya seperti tadi.

BUGH!

Lagi dan lagi, Rena menabrak seorang gadis cebol, dengan buku - buku yang berantakan di lantai. Lantas, Rena segera menggambil buku, dan memberikan kepada gadis culun itu.

"Sorry, gue ga sengaja."

"Gapapa kok."

Rena menatap tubuh gadis culun itu dari atas hingga bawah. Ia sama sekali tidak pernah melihat gadis ini di sekolah itu. "Lo siswi baru di sini?" tanya Rena.

"Iya. oh iya, kenalin, nama aku Calista. aku siswi baru di sini," ucapnya begitu polos.

"Gue, Renatta. Panggil aja, Rena."

"Yaudah, ayo masuk ke kelas. Keburu nanti jam pelajaran dimulai," ajak nya.

***

Rena berjalan melewati pepohonan tinggi yang berada di pinggir kota. Hari ini, cuaca sangat panas terik, membuat Rena sangat cepat kehausan.

"Hufh, panas banget sih." kesal nya.

Tiba - tiba saja, ada seorang pria dengan slayer hitam yang menutupi seluruh tubuhnya, menyodorkan sebuah botol minuman berisikan air putih.

"Lo siapa?" tanya Rena heran, sembari menyilangkan kedua tangan nya di dada.

"Ambil aja." jawab cowok itu, sebelum ia pergi meninggalkan Rena di sana.

Rena menatap dengan heran kepergian cowok itu. Karena tenggorokan nya itu sudah sangat kering, ia memutuskan untuk meminum minuman yang sudah di berikan cowok itu tadi.

***

[ TO BE CONTINUE ]

Kira - kira, siapa ya cowok itu?? Kepo kan sama kelanjutan nya? Makanya, tungguin author update.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

COOL GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang