Tipu Muslihat

206 4 0
                                    

Raja diam sejenak agar lebih dramatis. Keira masih menunggu.

"Gue berharap banget kita masih temenan, please jangan cuekkin gue lagi, yah Keira?", pinta Raja memelas.

Keira sekarang jadi bingung. Dia sebenarnya masih ingin berteman dengan Raja, tapi Andre pasti marah.

"Raja, maaf ya dan terima kasih sudah suka sama gue. Tapi jujur gue nggak punya perasaan lebih ke lu selain teman. Gue sayang banget sama Andre dan sudah janji sama dia supaya nggak berhubungan lagi sama lu".

Cowok sialan, awas lu nanti! Suara hati Raja.

Raja pun menghasut, "Keira. Lu berhak berteman dengan siapa aja kok. Masa berteman aja harus izin ke pacar? Emangnya dia sendiri izin ke lu?"

Keira terdiam. Iya juga ya. Andre juga punya banyak teman-teman cewek dan Keira tidak protes.

"Oke, Raja, kita temenan lagi ya", ucap Keira akhirnya sambil tersenyum.

Raja lebih tersenyum lagi sampai menunjukkan deretan giginya yang rapi. Rencananya berhasil.

°°°

"Gue mau numpang ke wc ya", ucap Raja begitu mobilnya mengantar Keira sampai rumah.

"Iya, masuk aja", balas Keira.

Raja memasuki kediaman Keira yang tergolong luas. Ia memperhatikan foto keluarga yang terpajang di dinding.

"Di rumah lu nggak ada orang?", tanya Raja basa-basi.

"Nggak, cuma gue doang. Orang tua lagi ke luar negeri", jawab Keira.

"Itu wc nya".

"Ok".

Begitu Raja memasuki wc, Keira langsung menuju kamar dan mengabari Andre lewat pesan singkat kalau ia sudah di rumah.

Setelah itu, Keira mengganti bajunya, namun sepasang tangan memeluknya dari belakang. Keira kaget setengah mati.

"Raja? Apa-apaan? Lepasin!", Keira berusaha memberontak.

Dia sangat malu karena hanya mengenakan bra dan celana dalam.

"Salah sendiri pintu kamar nggak ditutup rapat", bisik Raja.

Keira jadi merutuki dirinya sendiri. Kebiasaan jarang menutup pintu kamar rapat-rapat kalau di rumah.

"Gue tadi cuma ngintip, eh liat tubuh lu seksi banget. Gue jadi pengen", bisik Raja.

Sejak awal memang Raja sudah berniat jahat, tapi ia berencana merayu Keira baik-baik. Tapi sekarang ia jadi tidak tahan.

Keira ketakutan, berusaha melepaskan diri dan berlari ke arah pintu. Namun lengannya ditahan Raja.

Didorongnya tubuh Keira ke kasur. Raja menahan kedua tangan Keira.

"Diam, Keira. Percuma melawan, lebih baik nikmati aja", ucap Raja.

Keira mulai terisak.

"Raja, please...ah, jangan."

Second Main LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang