1. Kerajaan

25 3 5
                                    

Suara burung berkicau disekitar jendela membangunkan Putri Selena anak kedua dari Raja Andreas dengan Ratu Sybl, disekitar kerajaan terasa sunyi dan sejuk.

Putri Selena membuka matanya, mengedipkan matanya. Dia menoleh,melihat seekor burung di bawah jendela kamarnya.

Putri Selena melihat burung itu seperti sedang kesakitan, ternyata kaki burungnya membiru. Putri Selena membawa burung itu kedalam,ingin memeriksa kondisi burungnya.

"Kasihan sekali burung ini". Putri Selena melihat kaki burung kecil itu dengan Prihatin.

Putri Selena lalu mencari obat herbal yang ada disekitar kerajaan Writora,dia mencari tanaman obat yang ada dibelakang Kerajaan. Dia menemukannya, sebuah daun sriayu yang bisa mengobati memar kepada hewan.

Putri Selena membaluti kaki burung dengan daun, dia kemudian masuk kembali kedalam untuk mencari perban kecil.

Bibi yang sedang membersihan lantai pun bertanya kepada Putri Selena.

"Non Putri bawa burung itu dari mana?" tanya bibi penasaran.

"Tadi Selena nemu di bawah jendela bi, burung ini sakit kakinya". Putri Selena menjelaskan kepada bibi.

"Bibi punya perban?" tanya Putri Selena.

"Ohh kalau perban ada non Putri di dapur,bibi bawain yaa". Bibi kemudian bergegas mencari perban untuk Putri Selena. Tak lama bi Inah membawa perbannya.

"Ini non, bibi udah gunting perbannya untuk tuan Putri". Bibi menyodorkan perban kecil yang sudah digunting kepada Putri Selena, Putri Selena pun mengambilnya.

"Makasih ya bi, kalau gitu Selena kedalam dulu". Putri Selena tersenyum kepada bibi.

"Iya sama-sama non Putri". Bibi tersenyum kepada Putri Selena lalu melanjutkan pekerjaannya.

Putri Selena kemudian kembali ke kamarnya untuk mengobati burung itu, setelah selesai Putri Selena segera membawa keluar Kerajaan,lalu menaruh burung itu.


***


Negara Tora hari ini sangat cerah, apalagi ibukota negara ini yang berpusat di Melawa.

Putri Selena bersiap-siap untuk pergi kuliah,Putri Selena kuliah jurusan ilmu pemerintahan di PERINGGI PRAKSARA yang bertempat di Melawa. Putri Selena akan mengikuti tes PNS Ketika studinya selesai,Putri Selena yang sudah siap itu keluar kamarnya menuju ruang makan. Di ruang makan sudah ada ayahnya, ibunya dan juga kakak Putri Selena.

"Sini nak, sarapan dulu," ucap Ratu Sybl menyuruh Putri Selena duduk.

"Bagaimana kuliah kamu?". Raja Andreas bertanya kepada putrinya.

"Baik yah, Selena setelah selesai ingin mengikuti tes PNS," jawab Putri Selena.

"Bagus, ayah dukung kamu," ucap Raja Andreas sambil tersenyum kepada putrinya.

Mereka menghabiskan sarapan sambil mengobrol hal-hal penting dan sesekali tertawa karena candaan, tiba-tiba Putra Mahkota Martin berdiri karena kesal dengan perkataan ayahnya. Dengan raut wajah dingin, Kakak Putri Selena itu menggeleng tidak setuju dengan perkataan ayahnya.

"Enggak, aku tidak mau dijodohkan dengan gadis lain!". Putra Mahkota Martin menatap Raja Andreas dengan kesal.

"Lebih baik kamu lupakan Putri Inara dan menikah dengan Putri Mia. Ayah tahu kamu belum bisa melupakan Putri Inara, sudah 3 tahun kamu belum bisa melupakannya"

"Bagaimana bisa aku melupakannya, Putri Inara itu satu-satunya gadis yang aku cintai. Aku belum bisa membuka hati untuk perempuan lain ayah," jawab Putra Mahkota Martin dengan tatapan dingin.

"Sudah ayah, jangan dipaksa. Mungkin Putra belum siap ayah," ucap Ratu Sybl berusaha menenangkan Raja Andreas.

Sarapan pun selesai, Putri Selena bergegas berangkat untuk kuliah. Perempuan berparas cantik itu pamit ke keluarganya, dan Putri Selena sudah ada sopir pribadi yang mengantarnya, sopir itu sedang menunggunya di depan gerbang Kerajaan. Sopir itu Bernama Ahmad, laki-laki itu berumur 35 tahun.

Ahmad sudah bertahun-tahun bekerja sebagai sopir, dia setia kepada keluarga Raja. Apapun perintah keluarga Raja dia akan turuti,termasuk menjaga rahasia tentang kerajaan.

Putri Selena tengah duduk dibangku depan mobil sambil melihat ke jendela, Ahmad menoleh melihat Putri Selena.

"Seperti biasa tuan Putri? Apa Raja tidak akan marah nanti?" tanya Ahmad dengan hati-hati.

"Tidak akan asal kamu merahasiakan ini dari ayah saya," jawab Putri Selena yang terus menatap keluar jendela.


***


Putri Selena sampai di sebuah rumah, rumah itu terlihat sederhana. Namun, bagi Putri Selena tidak memikirkan rumahnya, yang terpenting didalam rumah itu ada laki-laki yang dicintainya. Putri Selena datang untuk menjemput pacarnya, yaitu Antonio.

Antonio, laki-laki yang memiliki hidung mancung, kulit putih, dan juga tinggi sekitar 165 cm. Namun, Antonio hanya masyarakat biasa. Dia kuliah pun dengan beasiswa karena biaya kuliah menurutnya sangat mahal, 12.000 Utra atau setara dengan 12.000.000 jika dirupiahkan.

Antonio tinggal dengan adiknya yaitu Amara. Ibu Antonio sudah meninggal karena penyakit keras, sedangkan ayahnya bekerja sebagai pedagang kaki lima.

Antonio berdiri di depan pintu,lalu menghampiri Puri Selena yang sedang menunggunya didepan mobil, Putri Selena pun tersenyum.

"Beneran tidak apa-apa, Putri?" tanya Antonio sambil melirik sopir pribadi Putri Selena.

"Udah kamu tenang aja,pak Ahmad gak akan bilang ke ayah. Iya kan pak?". Putri Selena menatap Ahmad.

"Iya non, aman," jawab Ahmad.


***


Raja Andreas sudah 6 tahun memimpin kerajaan Writora, Raja Andreas menggantikan ayahnya yang sudah meninggal saat berumur 46 tahun. Dan kini Negara Tora akan diadakan pemilu untuk pemilihan Perdana Menteri, Perdana Menteri saat ini adalah Kelan. Perdana Menteri Kelan sudah menjabat sebagai Perdana Menteri selama satu periode atau sama dengan 5 tahun.

Raja Andreas sedang duduk dibangku kantornya, dia mengambil telepon lalu berusaha untuk menelpon seseorang.

"Kamu sudah siap?" tanya Raja Andreas.

"Saya siap Tuan," jawab laki-laki itu.

"Saya akan bantu kamu, sebagai imbalannya tolong bawakan mata-mata kehadapan saya," kata Raja Andreas sambil menatap telepon .

"Baik, akan segera saya bawakan ke kerajaan," ucap laki-laki paruh baya yang sedang menelpon Raja Andreas.

Raja Andreas kemudian memutuskan teleponnya, Dia membalikkan tubuhnya dan terkejut melihat Putra Mahkota Martin yang sudah lama berdiri disana. Putra Mahkota Martin menghampiri ayahnya dengan tatapan tanda tanya, laki-laki yang memiliki sifat bijaksana itu bersidekap dadanya.

"Apa yang sedang direncanakan ayah?" tanya Putra Mahkota Martin menatap ayahnya dengan raut wajah datar.

"Apa ini soal pemilu?" tanya Putra Mahkota Martin.

"Kamu gak perlu tahu, ini bukan urusan kamu," ucap Raja Andreas menatap putranya dengan tatapan tajam.

"Ayah sebaiknya jangan gegabah". Putra Mahkota Martin memperingatkan Raja Andreas.

"Tenang saja putraku," jawab Raja Andreas.

Putra Mahkota Martin kemudian meninggalkan ayahnya, dan segera kembali ke kamarnya.

"Aku akan cari tahu apa yang disembunyikan ayah nanti"

Kerajaan Writora masih menyimpan teka-teki yang belum terpecahkan, ada tiga peraturan kerajaan ini yang sudah diterapkan secara turun-temurun. Yang pertama, kepemimpinan kerajaan diberikan secara sistem ahli waris. Yang kedua, memilih pasangan yang termasuk keturunan bangsawan. Dan yang terakhir, apabila melanggar aturan no 2 maka hukumannya dikurung selama 3 bulan.


***

D'CASTLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang